Marak jaringan WNA di lingkungan warga, Ahok semprot RT/RW tak becus
Merdeka.com - Sebulan terakhir, polisi menangkap puluhan warga negara asing (WNA) China dan Taiwan dari sejumlah rumah di kawasan elite Jakarta. Mereka diketahui jaringan penipuan online yang bekerja dari Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menilai maraknya kelompok WNA pelaku penipuan yang tinggal di perumahan warga membuktikan lemahnya pengawasan RT dan RW. Padahal, katanya, keberadaan RT dan RW sudah diperkuat dengan diterbitkannya peraturan gubernur.
"Makanya fungsi RT RW harus kuat. Kita sudah bikin pergub RT RW yang enggak kuat kita mau keluarin, mau ganti, tetapi juga mesti partisipasi masyarakat," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/5).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Tapi Ahok mengaku sering menemukan beberapa kendala di lingkungan warga soal RT dan RW. Banyak yang tak bersedia menjadi kepala lingkungan di tempat tinggalnya.
"Masyarakat sekarang juga males jadi RW atau jadi RT makanya kita fokuskan di lurah. Lurah harus kuat. Tapi lurah kita ya sudah cukup kerja keras, ada beberapa yang masih kurang," sambung dia.
Sebelumnya, aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengamankan 31 warga negara asing (WNA) asal China dan Taiwan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Minggu (24/5) malam. WNA tersebut ditangkap di dua hotel berbeda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (25/5), sebanyak 20 orang di Hotel G dan 11 orang lainnya di Hotel F. Kedua hotel tersebut berada di wilayah Jakarta Selatan. Penangkapan itu merupakan hasil pengembangan penggerebekan sebuah rumah di kawasan elite Pondok Indah pada Minggu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan, dalam menangkap mafia tanah perlu langkah mendadak atau surprise. AHY juga menegaskan upaya tersebut semata untuk melindungi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka juga sempat memblokir jalan Raya Cakung hingga membuat kemacetan arah Cakung.
Baca SelengkapnyaAksi pengadangan truk sampah menggunakan Pajero ini disebut gara-gara kalah pemilihan ketua RT.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengusulkan anggaran di setiap RW diberikan Rp100-Rp200 juta
Baca SelengkapnyaAhok ingin agar RT/RW ke depannya bisa mengikuti konsepnya sewaktu dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca Selengkapnya