PDIP Soal Revitalisasi Kampung Akuarium: Anies Mencoba Mengelabui & Melanggar Aturan
Merdeka.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk mengkaji rencana pembangunan rumah lapis di kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Alasannya karena rencana tersebut bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030, apalagi status lahannya milik Perumda Pasar Jaya.
Sebelumnya, Anies berencana melakukan revitalisasi kawasan Kampung Akuarium menjadi kawasan budaya sejarah. Dimana penetapan kawasan tersebut akan dimulai dari kawasan Masjid Luar Batang hingga Kawasan Kota Tua.
"Pemerintah harus patuh pada rencana detil tata ruang yang sudah ditetapkan bersama. Apapun yang dilakukan oleh Pak Anies itu kan harus tetap berpedoman pada RTRW," kata Gembong saat dihubungi, Kamis (10/10).
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Apa itu kepemimpinan? Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan membimbing orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Gimana caranya pemimpin bisa mengelola perubahan? Manajemen perubahan itu benar-benar jadi salah satu tanggung jawab utama buat seorang pemimpin. Jadi, untuk mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan, kamu harus tahu banget plan, execute, dan monitor segala perubahan yang ada.
-
Siapa yang bisa jadi pemimpin? 'Pemimpin adalah penjual harapan.' – Napoleon Bonaparte
-
Siapa yang memimpin Daerah Istimewa Kalimantan Barat? Dalam deklarasi tersebut, Sultan Hamid II dipilih sebagai kedua dewan serta dibantu oleh badan pemerintahan harian yang berjumlah lima orang.
Pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dia mengungkapkan, pemukiman di kawasan tersebut telah diratakan dengan alasan menjaga sejarah dan budaya di kawasan Kampung Akuarium. Sehingga, Gembong menduga, Anies berupaya mengelabui aturan dalam penataan kawasan itu dengan dalih tidak menghilangkan wisata budaya yang ada di Kawasan Museum Bahari.
"Pak Anies mencoba mengelabui dan melanggar aturan dengan dalih tidak menghilangkan wisata budaya kita. Yah tidak boleh seperti itulah," tegasnya.
Gembong menjelaskan, kepala daerah saat ini harusnya menjalankan pemerintahan yang berkesinambungan dengan yang lama. Jangan sampai karena lawan politiknya, justru kepala daerah yang sekarang mengeluarkan kebijakan sebaliknya padahal tidak sesuai dengan aturan.
Karena tersebut, dia memastikan legislator tidak akan menyetujui rencana Pemprov DKI dalam membangun rumah lapis di Kampung Akuarium.
"Jadi yang namanya pemerintahan itu harus berkesinambungan dalam konteks perencanaan pembangunan kota. Jangan karena dilakukan oleh lawan politiknya, maka yang dikerjakan semuanya salah," tutup Gembong.
Anies Kembali Bangun Kampung Akuarium
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melakukan revitalisasi kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara menjadi kawasan budaya sejarah. Dimana penetapan kawasan tersebut akan dimulai dari kawasan Masjid Luar Batang hingga Kawasan Kota Tua.
"Dalam revitalisasi, dengan bangunan cagar budaya, semua ketentuan mengenai cagar budaya, kita akan ikuti. Jadi, dalam perencanaannya pun, kita mendengarkan warga, mendengarkan pakar cagar budaya sehingga nanti tempat ini benar-benar menjadi semacam kawasan wisata budaya sejarah," katanya di Jakarta, Rabu (10/10).
Kawasan wisata budaya sejarah tersebut, dia mengungkapkan, akan membentang mulai dari Masjid Luar Batang, Pelabuhan Sunda Kelapa, Kampung Akuarium, sampai ke Kota Tua.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Kelik Indriyanto mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan perencanaan untuk melakukan pengerjaan fisik revitalisasi Kampung Akuarium yang bersebelahan dengan bangunan Museum Bahari.
"Pada waktu pelaksanaan fisik, kami akan sampaikan ke pelaksananya untuk berhati-hati, karena di sana ada benda-benda cagar budaya yang memang harus diselamatkan. Kami juga terus berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di bawah Disparbud," jelasnya.
Kampung Akuarium sendiri, bersama dengan Museum Bahari, dia menjelaskan, berada di lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Namun status rumah lapis yang akan didirikan bagi warga di situ dalam bagian revitalisasi, belum dipastikan.
"Lahan itu aset Pemprov, status rumahnya belum dipastikan. Kami tugas membangun dulu, tugas dinas perumahan membangun saja," kata Kelik.
Kampung Akuarium Diratakan Ahok
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta telah melakukan beberapa kali penertiban bangunan liar di area Kampung Akuarium, Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara. Menurutnya penertiban tidak perlu lagi sosialisasi karena lahan tersebut sebenarnya adalah milik pemerintah DKI Jakarta.
"Kamu membangun di atas lahan Pasar Jaya, ngapain (kalau mau gusur) mesti sosialisasi? Kamu udah tau itu daerah terlarang kok. Kamu masih nekat bangun," katanya di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2017).
Oleh karena itu, mantan Bupati Belitung Timur ini berkeras untuk kembali menertibkan lahan yang dulunya pernah digusur pada 16 April lalu. "Kita akan bereskan, jadi kalau mereka bilang Pak Anies janji tidak akan bongkar, ya tunggu Pak Anies, baru bangun," ujarnya.
Ahok-pun sudah memberikan perintah pada Wali Kota Jakarta Utara untuk segera menertibkannya. "Saya sudah minta ke Wali Kota untuk bongkar," tegasnya.
Rencananya, kata Ahok, lahan penggusuran di Kampung Akuarium itu akan dibuat cagar budaya. Namun hingga saat ini pemerintah provinsi (pemprov) masih menunggu kajian tentang hal tersebut.
"Kita tunggu kajian untuk cagar budayanya," pungkasnya.
Sebelumnya, pantauan merdeka.com di lokasi Kampung Akuarium warga membangun bangunan kembali untuk tinggal. Bangunan semi permanen itu dibangun dari balok kayu dan triplek.
Sementara bangunan permanen yang masih berdiri hanya sebuah musala. Saat ini warga tengah memperbaikinya.
"Ini warga sini (Kampung Akuarium) semua, ini kerja bakti buat bangun musala, soalnya buat dipakai salat tarawih nanti," kata Tapos salah seorang warga Kampung Akuarium kepada merdeka.com, di lokasi, Jumat (28/4).
"Cuma musala doang ini yang dipakain tembok, yang lainnya mah cuma pakai triplek doang," ujarnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBahkan diberikan imbalan untuk mempengaruhi arah pilihan politik.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaAnies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan meminta para pakar hukum tata negara memberi pandangan terkait pernyataan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies mengaku merasa rindu dengan warga-warga di Kampung tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies melihat aneh hari-hari menjelang Pemilu 2024 ramai kekhawatiran masyarakat akan terjadinya kecurangan.
Baca SelengkapnyaAnies menyampaikan menerima banyak keluhan terkait pengangkatan guru berdasarkan hubungan kedekatan dengan saudara yang ada di posisi penguasa.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca Selengkapnya