Pemprov DKI Hitung Tarif MRT
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Bank Indonesia sedang menghitung tarif rangkaian Moda Raya Terpadu (MRT). Saat ini, manajemen MRT dan BI sedang melakukan pengujian untuk dapat menggunakan tiket yang terintegrasi.
"Saat ini tarif sedang dalam proses akhir untuk kita menentukan. Perhitungan-perhitungan semua sudah selesai sebetulnya. Kemudian kita juga akan lakukan kerja sama BI," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seperti dilansir dari Antara, Kamis (31/1).
Dia mengungkapkan, awalnya MRT mengajukan tarif Rp8.500. Namun akhirnya konsep tersebut diubah dengan memberikan Public Service Obligation (PSO) untuk integrasi transportasi. Ke depan konsepnya adalah pemberian PSO untuk keseluruhan dan satu paket perjalanan.
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Kenapa tarif tol didiskon? Diskon tarif tol untuk menghindari terjadinya kepadatan arus lalu lintas pemudik di ruas jalan tol, yang sudah mengalami peningkatan harian ke arah Tran.
"Kalau nilainya (tarif) kita umumkan pada Februari mungkin pertengahan atau akhir," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Sebelumnya, Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, satu kali perjalanan bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 30 ribu per orang. Pihaknya mengusulkan tarif sebesar Rp 8.500 per 10 kilometer kepada Pemprov DKI Jakarta dan masih menunggu persetujuan.
Karena cukup banyak kekurangan tersebut, William mengatakan, pihaknya berupaya mengembangkan bisnis untuk memenuhi kekurangan pendapatan pada tiket.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis MRT Ghamal Peris menyebutkan setidaknya ada tiga strategi pengembangan bisnis yang dilakukan pihak MRT untuk menutup kekurangan biaya operasional tersebut.
Pertama, adalah kemitraan nama stasiun dengan sistem 'sponsorship' dengan kontrak selama lima tahun pada perusahaan yang berjarak 700 meter dari stasiun. Saat ini ada empat stasiun yang telah menjalin kemitraan yakni Dukuh Atas (BNI), Setiabudi (Astra), Istora (Mandiri), Sisingamangaraja (ASEAN yang merupakan kerja sama diplomatik).
"Saat ini untuk tahap dua dibuka empat stasiun yang terbuka untuk seluruh perusahaan di Indonesia," ujar Ghamal.
Kedua, adalah area komersial di stasiun bagi perusahaan retail. Saat ini sudah ada 15 mitra retail yang telah bergabung di 10 stasiun pada tahap satu.
"Pada tahap kedua MRT membuka tiga stasiun untuk delapan mitra retail baru yakni di Haji Nawi (tiga lokasi), Blok A (empat lokasi) dan Sisingamangaraja (satu lokasi)," ujar dia.
Yang ketiga, adalah penyediaan 16 lokasi untuk UMKM di lima stasiun yakni Lebak Bulus (enam UMKM), Haji Nawi (satu UMKM), Blok A (satu UMKM), Fatmawati (enam UMKM) dan Dukuh Atas (dua UMKM).
Saat ini, lanjut dia, telah ada 16 UMKM yang terdiri dari kuliner (delapan pedagang), busana (lima pedagang) dan kerajinan (tiga pedagang) yang diharuskan membayar sekitar Rp1,3 juta setiap bulan untuk lokasinya.
"MRT bersama Bekraf akan menyeleksi proposal UMKM dan memilih 16 mitra UMKM untuk diberikan kesempatan menempati lima stasiun itu dan mendapatkan pembinaan inkubator bisnis," kata Ghamal.
Selain itu, MRT menggandeng perbankan sebagai mitra untuk sistem tiket pembayaran dan juga kerja sama dalam hal promosi MRT Jakarta.
MRT Jakarta akan beroperasi mulai 24 Maret 2019 setelah diujicoba publik dan latihan keadaan darurat (emergency operating training) mulai 26 Februari 2019 mendatang.
Pada waktu tersebut, masyarakat umum juga bisa menggunakan moda transportasi baru di Jakarta ini dengan cuma-cuma. Namun harus mendaftar terlebih dahulu di laman web resmi MRT Jakarta.
MRT Jakarta direncanakan menjadi bagian program terintegrasi transportasi di Jakarta bernama Jak Lingko yang akan mengintegrasikan moda angkutan MRT, LRT dan TransJakarta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh.
Baca SelengkapnyaTarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaTarif Rp5.000 usulan DTKJ tersebut adalah nilai yang diperoleh setelah adanya pemotongan subsidi tiket.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) sengaja memberlakukan tarif khusus tersebut sebagai bentuk hadiah untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemberian PSO agar tarif transportasi umum bisa lebih terjangkau.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT dan sejumlah moda transportasi lain akan disubsidi pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, apabila hal ini benar-benar diterapkan, maka kebermanfaatan tidak hanya dirasakan oleh warga Jakarta saja.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana akan menaikan tarif kereta Commuteline Jabodetabek pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kado istimewa bagi pengguna angkutan umum.
Baca SelengkapnyaRencana subsisi KRL Jabodetabek berbasis NIK tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Baca SelengkapnyaTarif komersial ini ditetapkan seiring akan dioperasikan LRT Jabodebek pada Agustus tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan segera menetapkan TransJakarta rute Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnya