Perbaikan Kualitas Udara, Pemprov DKI Bakal Minta Warga Jakarta Jalan Kaki 7.500 Per Hari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengampanyekan kebiasaan berjalan kaki untuk kesehatan masyarakat dan mewujudkan kualitas udara yang lebih baik.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengampanyekan kebiasaan berjalan kaki untuk kesehatan masyarakat dan mewujudkan kualitas udara yang lebih baik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, gerakan Jakarta Berjaga yaitu Bergerak, Bekerja, Berolahraga dan Bahagia bertujuan untuk membentuk kebiasaan berjalan 7.500 langkah per hari, selain membuat hidup lebih sehat juga menjadikan kualitas udara lebih baik.
"Ini merupakan terobosan dari Pemprov DKI Jakarta untuk menyongsong statusnya sebagai kota global, kami berkomitmen menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas agar warganya bisa hidup dengan sehat," katanya.
Asep mengatakan bahwa DLH komit dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas salah satunya dengan memperbaiki kualitas udara agar warga bisa melaksanakan aktivitas dengan sehat.
“Langkah-langkahnya sudah ada, Pemprov DKI Jakarta mengimplementasikan strategi pengendalian kualitas udara (SPPU) hingga 2030, termasuk strategi untuk mencapai kesehatan warganya," katanya.
Asep berharap dengan mengintegrasikan kampanye di kedua bidang ini bisa mencapai hasil yang lebih maksimal untuk kebaikan warga Jakarta.
"Tujuannya bisa membuat warga Jakarta bergaya hidup sehat dan lebih peduli pada lingkungan," ujarnya.
Asep menambahkan kampanye membiasakan berjalan kaki untuk kesehatan masyarakat dan mewujudkan kualitas udara yang lebih baik merupakan sinergi antara pihaknya dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta serta bagian dari rangkaian HUT ke-497 Kota Jakarta.
Jaga keseimbangan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mendorong masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat melalui kampanye Jakarta Berjaga menuju sumber daya manusia mumpuni sebagai kota global.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat melalui kampanye Jakarta Berjaga. Ini bukan hanya tentang berolahraga, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan kebahagiaan," katanya.
Kampanye ini secara khusus menargetkan usia produktif untuk melakukan jalan kaki sebanyak 7.500 langkah per hari.
Selain itu, para aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov DKI diwajibkan menjadi pelopor dan disebut sebagai agen perubahan (agent of change) bagi warga Jakarta.
"Dengan mendorong ASN sebagai 'agent of change', kami berharap mereka dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam menerapkan gaya hidup sehat dan peduli lingkungan," katanya.
Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersinergi menyelenggarakan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dan Selebrasi Jakarta Berjaga: Integrasi Hebat, Hidup Berkualitas pada Minggu, 9 Juni 2024 di Area Parkir Selatan Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta.
Rangkaian acaranya adalah pameran lingkungan hidup, Funwalk Jakarta Berjaga, gelar wicara, nonton bareng dan berbagai hiburan.
Rencananya, acara ini akan dihadiri oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan akan dihadiri 5.000 lebih peserta, serta mendapatkan rekor MURI untuk memecahkan rekor jalan kaki 7.500 langkah.
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia dan Tidak Sehat
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta pada Selasa (25/6) pagi menduduki peringkat nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Baca SelengkapnyaSenin 13 Mei 2024 kualitas udara Jakarta terburuk di urutan ke 10 dunia.
Baca SelengkapnyaKondisi udara di DKI Jakarta memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Untuk menanggulanginya, BPBD DKI Jakarta akan melaksanakan teknologi modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaKualitas udara DKI Jakarta, pada Minggu (23/6), masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Ibu Kota bahkan tercatat yang terburuk ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta pada Senin (6/5) pagi ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta hari ini menduduki urutan ke-23 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Baca SelengkapnyaSudirman menilai, kunci mengatasi polusi udara ada pada kepemimpinan yang serius.
Baca Selengkapnya