Resah petugas kebersihan buaya masih berkeliaran di sungai depan Mangga Dua
Merdeka.com - Tenaga kebersihan yang sehari-hari membersihkan aliran sungai di depan perjalanan Mangga Dua, Jl Gunung Sahari, Jakarta Utara, tengah resah. Sebab di aliran sungai tersebut berkeliaran buaya.
"Rutinitas jadi terganggu, karena takut ada buaya. Gak cuma satu tapi ada tiga," ujar seorang petugas kebersihan dari UPK Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara,Sapar saat ditemui di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (12/10).
Rasa khawatir akan diserang oleh buaya kerap menghantui Sapar dan kedua rekannya saat membersihkan aliran sungai. Apalagi, informasi yang mereka dapat, buaya bersarang di bawah jembatan yang menghubungkan Mal Mangga Dua dan jalan Gunung Sahari.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Meski dilanda rasa takut, Sapar tetap menjalankan tugasnya dengan hati-hati dan selalu berdoa agar diberi keselamatan saat bertugas.
"Kami berdoa saja minta keselamatan ke Allah. Kalau tidak dikerjain (pembersihan) kita salah, kalau dikerjai ada rasa takut. Namanya tugas ya gimana lagi," keluh Sapar.
Hal senada juga disampaikan Irpan, rekan Sapar yang juga bertugas membersihkan aliran anak sungai Ciliwung tersebut.
Menurut Irpan, ia mengetahui keberadaan buaya-buaya tersebut sekitar tiga bulan lalu dan hampir setiap hari mendapati buaya berjenis buaya muara atau Poros dan buaya Senyulong tersebut naik ke permukaan untuk berjemur di pinggir sungai.
"Awalnya kaget, kalau sekarang sudah mulai terbiasa. Dulu waktu pertama lihat masih kecil buayanya, sekarang sudah sebesar paha (orang dewasa)," kata Irpan menerangkan.
Ia berharap agar petugas terkait dapat segera menangkap buaya tersebut sehingga pekerjaannya untuk menjaga kebersihan sungai tidak terganggu oleh keberadaan binatang buas tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaBuaya itu mencoba untuk menerkam petugas yang mencoba menangkapnya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca Selengkapnya