Rumah si Pitung, riwayatmu kini

Merdeka.com - Usia rumah si Pitung di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara sudah cukup tua. Bagaimana tidak, bangunan ini sudah dibangun sejak zaman Belanda.

Untuk menjaga kelestarian salah satu bangunan cagar budaya itu, suku dinas kebudayaan Jakarta Utara merenovasi beberapa bagiannya. Dana untuk mempercantik bangunan itu menghabiskan Rp 2,1 miliar.

Pantauan merdeka.com, Kamis (8/11), secara keseluruhan bangunan itu masih sangat kokoh meski material utamanya terbuat dari kayu. Namun karena termakan usia, tidak dipungkiri beberapa lapisan cat di mulai terkelupas.

Tak hanya itu, bagian lantai yang juga terbuat dari kayu mulai rapuh. Di sudut tertentu ada juga bangunan yang sudah di makan rayap. Engsel pintu juga sudah berkarat.

Untuk halamannya, masih terlihat rapi. Deretan bunga dan pohon-pohon kecil tersusun rapi.

Benda-benda peninggalan yang ada di dalam rumah itu bentuknya masih utuh walaupun tampak tidak terurus. Banyak laba-laba di sudut dan dipenuhi debu.

Boleh dikatakan, sebenarnya rumah itu dirawat namun tidak maksimal.

Saat ini sejumlah pekerja sudah mulai menghancurkan tembok pagar karena akan diganti dengan pondasi baru. Pagar dibuat lebih artistik sesuai dengan ornamen khas Betawi.

Selain itu, toilet yang awalnya berdiri di sisi Selatan bangunan utama akan dipindahkan ke pintu masuk Selatan. Bangunan serbaguna atau ruang foto dan perpustakaan yang berdiri di sisi Utara, akan diperbaiki pada bagian lantai.

"Pada lantai satu di bangunan ruangan foto, akan diperbaiki dengan mengganti keramik yang baru," Kasudin Kebudayaan Jakarta Utara, Sahat Sitorus.

Untuk bangunan berlantai dua di seberang rumah Pitung yang dijadikan gedung foto dan perpustakaan, lantainya akan lapisi kembali dengan kayu yang baru.

Pengerjaan sudah dilakukan sejak 30 Oktober sampai 14 Desember mendatang.

Ada berapa titik penting yang akan dipercantik dari bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 800 meter di kawasan Marunda, Jakarta Utara tersebut. (mdk/lia)