Satpam SMAN 6 Jaksel Tewas saat Padamkan Api Kebakaran Pakai APAR Kedaluwarsa, Ini Kronologinya
Cecep pun langsung mengambil tabung APAR besar dibantu Gunawan selaku tukang bangunan.
Api berasal dari salah satu ruangan
Satpam SMAN 6 Jaksel Tewas saat Padamkan Api Kebakaran Pakai APAR Kedaluwarsa, Ini Kronologinya
Cecep Kohar seorang sekuriti SMAN 6, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan harus meregang nyawa.
Setelah berjibaku memadamkan kobaran api yang membakar ruang panel listrik sekolah tersebut.
Kapolsek Metro Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menjelaskan kronologi detik-detik kebakaran pertama kali diketahui Rahmat Hidayat tukang keramik yang sedang bekerja sekitar Pukul 08.30 Wib.
"Saat saksi sedang memasang keramik lantai di dekat panel listrik. Kemudian saksi 1 mendengar suara ledakan kemudian saksi melihat keluar asap dan api dari panel listrik, selanjutnya saksi langsung memanggil petugas sekuriti Cecep Kohar,"
sebut Tribuana dalam keteranganya, Jumat (29/9).
merdeka.com
Mendapat kabar tersebut, Cecep pun langsung mengambil tabung apar besar dibantu Gunawan selaku tukang bangunan, dan Ivan Wily petugas cleaning service yang ternyata telah Kedaluwarsa.
Mereka pun langsung masuk kedalam ruangan panel listrik dan menyemprotkan apar Kedaluwarsa tersebut, sehingga api pun bisa dipadamkan.
"Langsung menyemprotkan tabung apar besar sehingga api dapat dikuasai oleh korban (Cecep). Dengan menggunakan satu buah apar besar yang sudah Kedaluwarsa 2016. Sehingga ruangan panel listrik tersebut dipenuhi asap dan debu apar," bebernya.
"Setelah korban dapat menguasai api tersebut, korban sdr Cecep Kohar (MD) langsung bersandar di tiang besi garasi parkiran motor.
Kemudian korban terjatuh tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit RSPP," tambah dia.
Sayangnya saat keberangkatan menuju rumah sakit, nyawa Cecep pun tidak tertolong. Akibat sesak napas yang dialaminya setelah menghirup asap kebakaran ditambah gas apar yang disemprotkan.
Tribuana mengatakan terkait dugaan APAR yang kadaluarsa pihaknya masih akan menyelidikinya. Apakah penyebab kematian Cecep dikarenakan menghirup apar kadaluarsa atau bukan.
"Sementara kami tetap penyelidikan dulu apa penyebabnya. Tapi fokusnya, kita lebih kepada kematian dulu karena kematiannya kenapa, terus kalau kita lihat wajarnya itu ke musibah, bukan karena kelalaian atau kenapa," ujarnya.
"Tapi nanti tetap kita mintakan autopsi mudahan-mudahan dari pihak keluar mau agar kita tahu penyebabnya," sambung dia.
Sekedar informasi jika ruang panel listrik di gedung SMAN 6 Jakarta Selatan terbakar, Jumat (29/9) pagi. Akibat korsleting listrik yang terjadi gesekan antara kabel yang akhirnya menimbulkan percikan api dan menyebabkan ledakan.
Dalam insiden ini dua orang yakni Cecep Kohar dan Ivan Wily pun menjadi korban. Namun, ketika dilarikan ke rumah sakit, nyawa Cecep tidak tertolong sementara Ivan sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif oleh pihak rumah sakit.