Kebakaran Tempat Karaoke di Tegal Tewaskan 6 Pemandu Lagu, Dipicu Korsleting di Ruang Musala
Hasil autopsi ditemukan jelaga di saluran pernapasan korban
Kebakaran Tempat Karaoke di Tegal Tewaskan 6 Pemandu Lagu, Dipicu Korsleting di Ruang Musala
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) memastikan penyebab kebakaran yang menewaskan enam karyawan di Orange Karaoke, Kota Tegal, korsleting di ruang musala lantai tiga.
Ditreskrimum Polda Jateng masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk pengelola tempat karaoke dan belum menetapkan tersangka.
"Hasil dari olah TKP, penyebab kebakaran adalah korsleting motor exhaust fan di ruang musala lantai tiga. Kita masih periksa saksi-saksi dan meminta keterangan ahli serta mencari alat bukti lainnya," kata Direktur Kriminal Umum Kombes Johanson Ronald Simamora, Rabu (17/1).
Hingga kini untuk penyelidikan polisi masih melakukan pemeriksaan abu di area lokasi api pertama kebakaran.
"Sampel abu di lokasi kita ambil untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium," ungkapnya.
Kasubid Fiskom Labfor Polda Jateng AKBP Setiawan menyebut, meski yang terbakar hanya ruang musala, namun konstruksi yang ada di lokasi tempar kejadian perkara (TKP) yang berupa lorong sempit, memperparah keadaan sehingga mempersulit evakuasi para korban.
"Banyaknya barang mudah terbakar seperti plastik, sterefoam, dan kabel-kabel membuat asap semakin pekat. Asap kemudian memenuhi lorong sempit dan memasuki kamar-kamar tempat para korban beristirahat," ujarnya.
Kabiddokkes Kombes Dr Sumy Hastry menjelaskan, penyebab para korban meninggal karena menghirup asap. Hal tersebut sesuai hasil pemeriksaan autopsi terhadap para korban yang menemukan jelaga di saluran pernapasan korban.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun luka bakar di tubuh korban, semua mati lemas karena menghirup asap kebakaran. Ini sesuai dengan hasil autopsi para korban, ditemukan jelaga di saluran napas," beber Hastry.
Semula ada empat korban yang menjalani perawatan di rumah sakit pada selasa (16/1), namun saat ini sudah diperbolehkan pulang rawat jalan.
"Untuk korban yang dirawat sudah pulang rawat jalan," ujarnya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu menyebut kasus ini sebagai kejadian menonjol karena banyaknya korban jiwa.
Pihaknya menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga para korban dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kasus ini cukup menonjol karena banyaknya korban meninggal. Penanganan kasus ini menjadi pembelajaran agar kasus serupa tidak terulang lagi," ujarnya.
Agar tidak terulang kejadian serupa, para pemilik tempat usaha wajib memberikan pelatihan kepada karyawannya mengenai apa yang harus dilakukan jika menghadapi bencana termasuk kebakaran.
"Perlu ada pelatihan pada karyawan, harus ada SOP, bagaimana evakuasinya. Termasuk menyediakan alarm sehinga bisa membangunkan yang masih tidur," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Orange Karaoke Kota Tegal terbakar, Senin (15/1) pukul 08.30 WIB. Akibat kejadian tersebut 15 orang dilarikan ke RS Kardinah, dengan rincian enam meninggal dan sembilan masih menjalani perawatan.