Terungkap Sadisnya Mario Dandy Siksa David Ozora
Merdeka.com - Usia Mario Dandy Satriyo terbilang masih muda. Usianya pun baru 20 tahun. Tetapi siapa sangka. Aksinya menyiksa David Ozora Latumahina (18) begitu keji.
Penganiayaan itu terjadi pada 20 Februari lalu di Perumahan Green Permata Residence, Ulujami, Pesanggrahan. Mario kala itu ditemani rekannya bernama Shane Lukas dan sang kekasih AG.
Disebut-sebut, pemicu penganiayaan terjadi karena Mario tak senang kekasihnya diperlakukan tidak baik oleh David. Sebelum bersama Mario, AG menjalani hubungan spesial dengan David.
-
Bagaimana reaksi penggemar Mario? Banyak penggemar yang merasa sedih karena vokalis tampan dan berbakat ini sudah memiliki kekasih.
-
Kenapa Mario mengunggah foto dengan pacar? Dia mengunggah foto ini sebagai latihan jika suatu saat ia sudah memiliki pacar.
-
Dimana Mario foto bersama kekasihnya? Melalui akun Instagram pribadinya, Mario membagikan foto mesra bersama seorang wanita di Bali.
-
Apa yang dilakukan Mario dengan kekasih barunya di Bali? Tidak hanya berpose dengan penuh kedekatan, Mario juga berjalan sambil bergandengan tangan dengan kekasihnya di bawah langit senja yang begitu romantis.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
Aduan itu rupanya memancing emosi Mario. Tak pikir panjang, dia merencanakan penganiayaan David. Meskipun David sedang berada di rumah temannya. Dia tak peduli. Mario, Shane dan AG menyusul ke lokasi tempat David berada.
Malam itu kira-kira pukul 20.00 Wib, Mario menggeber Rubicon berpelat B 120 DEN. Bersama Shane dan AG dia tiba di rumah rekan David. Dia meminta David menemuinya yang sudah menunggu di tepi jalan.
David keluar. Dia menggiring David ke arah mobil. Malam itu, komplek juga tak terlalu ramai warga berlalu lalang.
Diperagakan Dalam Rekonstruksi
Kemarin, Jumat (11/3), terlihat jelas bagaimana kejinya Mario menyiksa David. Dalam rekonstruksi yang digelar kepolisian, Mario memperagakan adegan saat kakinya berkali-kali melayang ke kepala anak pengurus GP Ansor Pusat itu. Meski David sudah tak berdaya, penyiksaan terus dilakukan.
Saat rekonstruksi, terlihat rencana penyiksaan dimulai ketika Mario menginterogasi David untuk mengonfirmasi informasi yang didapatnya. Mario sambil menyalakan rokok. Mereka duduk di trotoar dekat Rubicon terparkir.
"Tujuannya di sana adalah tersangka mengajak korban untuk berbicara karena merasa ada persoalan antara mereka berdua sehingga dia mengajak di belakang mobil," ujar penyidik yang memandu rekonstruksi.
Kemudian, Mario mengajak David duel dengan istilah 'partai'. Tetapi David menolak karena merasa tak sepadan dengan Mario yang posturnya lebih tinggi.
"Partai sama gua ajak yuk," kata penyidik menirukan ucapan Mario Dandy.
Mengetahui ajakan 'partainya' ditolak, Mario Dandy menyuruh David untuk push up 50 kali. David menuruti perintah tersebut. Shane melihatnya, sementara AG berada di dalam mobil.
Baru sampai hitungan push up 20, David diminta berhenti. Mario menilai posisi push up David tidak benar. Sehingga Mario Dandy mencontohkan push up yang benar dengan tangan dikepal.
Melihat David seperti kesakitan, Shane sempat meminta David membuka telapak tangannya. David kembali melakukan, tapi dia hanya kuat push up tiga kali. David lalu terduduk di aspal.
Penyiksaan dilanjutkan dengan meminta David mengambil sikap tobat. Yakni kepala tertunduk menempel di aspal dan kedua kaki terbuka lebar dengan kedua tangan di belakang badan menempel. Adegan itu dilakukan beberapa menit.
David berhasil melakukannya. Sikap tobat David disaksikan Shine dan AG justru mengambil dan membakar rokok miliknya.
Melihat ada satpam yang akan melintas, David diminta berdiri. Satpam kemudian menegur menanyakan keberadaan mereka.
"Mau pada kemana de?" tanya satpam.
"Saya lagi bertamu ke rumah teman saya pak yang mobil berwarna merah," jawab Mario.
Mendengar jawaban Mario, satpam langsung pergi. Tahu satpam sudah pergi, Mario kembali meminta David untuk sikap push up dan plank dan lagi-lagi Shane diminta merekam.
Usai perintah itu semua, barulah penganiayaan dimulai. Sebelumnya, Mario Dandy sempat membenarkan posisi kamera HP yang pegang Shane agar pas saat merekam dan mencolek AG agar melihat aksiya menganiaya David.
Penganiayaan dilakukan pertama kali saat David dalam posisi sedang push up plank.
Mario Dandy langsung menendang David di bagian kepala sebelah kanan. Tepatnya di atas telinga kanan. Saat itu juga, David langsung tergeletak di aspal.
Masih tak puas, Mario Dandy menginjak kepala bagian atas bagian ‘otak kecil’ di sisi atas.
"Berani enggak lu sama gue anj***! berani enggak!" ujar Mario Dandy sembari menginjak kepala David.
Tendangan Mario Dandy disaksikan AG dan Shane masih terus merekam.
Lalu, dia berpindah posisi dengan melangkahi tubuh David. Dia kemudian mengambil ancang-ancang. Sambil berlari kecil, Mario menendang kepala David di bagian sebelah kiri tepat di atas telinga kiri. Dia kembali menantang berteriak.
"Berani enggak lu sama gue," kata Mario.
Penyidik menuturkan, saat itu ada percakapan antara Shane dan Mario Dandy ketika David sudah tak sadarkan diri. Hal itu sesuai dengan BAP Mario.
"Den, enak banget ya main bola," ujar Shane
"Enak main bola," jawab Mario Dandy
"Free kick," sambung Shane.
Namun, pada saat rekonstruksi Shane membantah memerintahkan Mario Dandy melakukan free kick.
Mario Dandy pun memutari David dan melakukan free kick. Terakhir kalinya, Mario memberikan tendangan seperti tendangan bebas pada pertandingan sepak bola ke arah tubuh David.
Ditutup dengan, Mario Dandy melakukan selebrasi ala Christian Ronaldo setelah merasa puas menganiaya David.
Meskipun sudah selebrasi, Mario Dandy masih memukul kepala David mengenakan tangan sebelah kanan.
Shane sempat mengingatkan Mario Dandy agar menghentikan aksi penganiayaannya. Namun, Mario Dandy justru tidak takut dengan konsekuensi yang dilakukannya.
"Enggak takut gue anak orang mati," jawab Mario Dandy.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mario juga tidak menyangka aksi penganiayaan dengan cara di pukul hingga ditendang layaknya sepak bola lalu selebrasi seperti bintang sepak bola.
Baca SelengkapnyaSidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa kasus penganiayaan David Ozora, Mario Dandy dan Shane Lukas oleh Jaksa Penuntut Umum ditunda hingga 15 Agustus.
Baca SelengkapnyaSidang tuntutan ini buntut kasus penganiayaan terhadap David Ozora pada Februari lalu.
Baca SelengkapnyaTingkah laku Mario Dandy kembali menyita perhatian. Tersangka kasus penganiayaan David Ozora itu disorot netizen setelah videonya menjelang persidangan viral.
Baca SelengkapnyaMario juga tak lupa meminta maaf kepada terdakwa Shane Lukas yang terseret dalam perkara ini.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu konfirmasi lanjutan dari jaksa penuntut umum terkait berkas perkara Mario Dandy.
Baca SelengkapnyaJaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Mario Dandy hukuman 12 tahun penjara dalam kasus kasus penganiayaan.
Baca Selengkapnya"Saya mengasihi Mario dengan kasih sayang tidak berkesudahan. Saya mencintai dia sampai apapun Yang terjadi," kata Rafael.
Baca SelengkapnyaDalam pertimbangan hakim, tidak ada hal yang meringankan atas tindak pidana yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaMario Dandy terbukti bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan berat secara terencana terhadap David Ozora
Baca SelengkapnyaSebelumnya, jaksa beranggapan terdapat beberapa hal yang memberatkan terhadap anak petinggi Ditjen Pajak Kemenkeu itu.
Baca SelengkapnyaKarangan bunga itu ada yang berisi dukungan kepada Shane dan doa untuk David.
Baca Selengkapnya