Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wagub DKI: Warga Asing Perlu Diberi Vaksin

Wagub DKI: Warga Asing Perlu Diberi Vaksin ahmad riza patria. ©2018 Merdeka.com/hari ariyanti

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.

"Semua warga Jakarta, bahkan warga asing kan harus kita perhatikan. Harus ada sisi kemanusiaan, masa karena warga asing kita enggak beri vaksin," kata Riza di Balai Kota, Kamis (16/9) malam.

Namun, selagi belum ada kebijakan dari pemerintah pusat, Pemprov DKI mengoptimalkan capaian target vaksinasi terhadap warganya.

Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id yang diakses pada Jumat (17/9) pukul 07.45 WIB, masih ada 3.087.955 warga ber-KTP DKI Jakarta belum mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara target DKI sebanyak 8.941.211 warga.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memilih merek vaksin menjadi pemicu warga menunda melaksanakan vaksinasi.

"Ada juga yang mau menunggu vaksin tertentu, belum vaksin karena dia menunggu vaksin yang dia rasa nyaman," ucap Anies saat menghadiri vaksinasi masal oleh NasDem, Kamis (9/9).

Alasan lain warga ber-KTP Jakarta tercatat masih belum vaksin karena perpindahan domisili.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, terdapat warga ber-KTP Jakarta menetap di daerah tertentu namun tidak mencabut kependudukan Jakartanya. Sehingga secara sistem, imbuh Anies, warga tersebut masih dianggap belum menerima vaksin.

Untuk itu, ia meminta seluruh RT/RW bergerak aktif memeriksa status vaksinasi warganya dan mendorong agar mendatangi sentra vaksin bagi yang terdeteksi belum mendapatkan vaksin.

"Jadi sekarang itu sedang ada screening Kelurahan RT RW untuk mengecek siapa warga setempat yang belum mendapat vaksin," tandasnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan kebijakan baru terkait vaksinasi Covid-19 yang secara efektif diberlakukan mulai hari ini. Dari kebijakan tersebut berisi seluruh fasilitas kesehatan menyediakan berbagai macam merek vaksin termasuk Moderna dan Pfizer.

"Mulai hari ini, layanan vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9).

Widya menerangkan, untuk vaksin merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa dikhususkan KTP Jakarta. Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan untuk warga negara Indonesia.

"Faskes di luar itu, hanya bisa menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta," terangnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.

"Semua warga Jakarta, bahkan warga asing kan harus kita perhatikan. Harus ada sisi kemanusiaan, masa karena warga asing kita enggak beri vaksin," kata Riza di Balai Kota, Kamis (16/9) malam.

Namun, selagi belum ada kebijakan dari pemerintah pusat, Pemprov DKI mengoptimalkan capaian target vaksinasi terhadap warganya.

Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id yang diakses pada Jumat (17/9) pukul 07.45 WIB, masih ada 3.087.955 warga ber-KTP DKI Jakarta belum mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara target DKI sebanyak 8.941.211 warga.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memilih merek vaksin menjadi pemicu warga menunda melaksanakan vaksinasi.

"Ada juga yang mau menunggu vaksin tertentu, belum vaksin karena dia menunggu vaksin yang dia rasa nyaman," ucap Anies saat menghadiri vaksinasi masal oleh NasDem, Kamis (9/9).

Alasan lain warga ber-KTP Jakarta tercatat masih belum vaksin karena perpindahan domisili.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, terdapat warga ber-KTP Jakarta menetap di daerah tertentu namun tidak mencabut kependudukan Jakartanya. Sehingga secara sistem, imbuh Anies, warga tersebut masih dianggap belum menerima vaksin.

Untuk itu, ia meminta seluruh RT/RW bergerak aktif memeriksa status vaksinasi warganya dan mendorong agar mendatangi sentra vaksin bagi yang terdeteksi belum mendapatkan vaksin.

"Jadi sekarang itu sedang ada screening Kelurahan RT RW untuk mengecek siapa warga setempat yang belum mendapat vaksin," tandasnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan kebijakan baru terkait vaksinasi Covid-19 yang secara efektif diberlakukan mulai hari ini. Dari kebijakan tersebut berisi seluruh fasilitas kesehatan menyediakan berbagai macam merek vaksin termasuk Moderna dan Pfizer.

"Mulai hari ini, layanan vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9).

Widya menerangkan, untuk vaksin merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa dikhususkan KTP Jakarta. Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan untuk warga negara Indonesia.

"Faskes di luar itu, hanya bisa menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta," terangnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini

Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?

Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suntikan Vaksin Anti Virus Terus Digencarkan Pemprov DKI Jakarta Guna Mencegah Rabies
FOTO: Suntikan Vaksin Anti Virus Terus Digencarkan Pemprov DKI Jakarta Guna Mencegah Rabies

Pemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antusiasme Pemilik Hewan Serbu Vaksinasi Rabies Gratis di Tebet
FOTO: Antusiasme Pemilik Hewan Serbu Vaksinasi Rabies Gratis di Tebet

Kegiatan ini merupakan upaya jemput bola agar jangkauan vaksinasi rabies semakin luas.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya