Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

14 Perawatan Bayi Baru Lahir yang Benar, Ibu Wajib Tahu

14 Perawatan Bayi Baru Lahir yang Benar, Ibu Wajib Tahu Ilustrasi bayi. ©Shutterstock.com/MitarArt

Merdeka.com - Perawatan bayi baru lahir hendaknya diberikan kepada si kecil secara teliti. Bagi seorang ibu sering mengalami kekhawatiran dalam mengasuh bayi baru lahir. Terlebih bagi seorang ibu muda yang baru pertama kali melahirkan anak. Namun ini adalah kekhawatiran yang wajar agar lebih hati-hati dalam mempertimbangkan perawatan bayi baru lahir secara benar.

Perawatan bayi baru lahir dapat dilakukan dengan menjaga kehangatan bayi, merespon bayi untuk menyusui, memandikan bayi, memperhatikan alat indera bayi, hingga perawatan tali pusat bayi.

Perawatan bayi baru lahir sebenarnya cukup mudah, hanya butuh ketelitian dan kelembutan dalam merawat bayi. Pasalnya, bayi baru lahir masih dalam kondisi sangat rapuh dan butuh penyokong kehidupan utama dari sang ibunda.

Untuk itu, berikut perawatan bayi baru lahir yang dapat dipelajari dan dipraktikkan melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Perawatan Bayi Baru Lahir yang Benar

013 siti rutmawati

©www.momjunction.com

1. Merawat Tali Pusat

Perawatan bayi baru lahir yang pertama ialah merawat tali pusat. Selepas bayi dilahirkan, plasenta akan dipotong dan tali pusat akan diolesi dengan antiseptik agar tidak terjadi infeksi. Tali pusat kemudian dibiarkan terbuka dan kering secara alami.

Pada masa kehamilan, tali pusat memiliki peranan penting yang menghubungkan antara plasenta dan janin. Interaksi antara ibu dan janin berlangsung yang memfasilitasi pertumbuhan embrio pada rahim. Tali pusat juga sering disebut dengan tali pusar.

Perawatan tali pusat juga cukup mudah, hanya dengan tangan steril. Menjaga tali pusat agar tetap kering. Jika tali pusat terjadi infeksi seperti terlihat nanah, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan terdekat.

2. Kontak Skin to Skin

Perawatan bayi baru lahir ialah menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungan. Di rahim ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal yaitu 36,5-37,5 derajat Celcius, sesuai dengan suhu tubuh ibunya. Sesaat setelah dilahirkan, bayi akan berada pada suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh ibunya, sehingga berisiko untuk terjadi hipotermia (suhu tubuh rendah).

Hipotermia dapat dihindari dengan meletakkan bayi pada dada ibu sehingga terjadi kontak antara kulit ibu dan kulit bayi (perawatan metode kanguru). Metode ini sangat baik untuk menghangatkan bayi secara alamiah. Suhu kulit ibu akan menghangatkan bayi lebih cepat dan menjaga suhu bayi tetap stabil.

3. Merespon Menyusui DiniAsupan makanan bayi yang paling pertama ialah susu, dalam hal ini perawatan bayi baru lahir harus memperhatikan menyusui sang bayi. Ibu dianjurkan menyentuh bayi dan menyangga ringan bagian bokong bayi. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu. Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit belum terjadi proses menyusui dini, ibu dibantu untuk mendekatkan bayi ke putingnya dan bayi diberi waktu untuk melanjutkan kembali proses tadi selama setengah sampai satu jam.

Alangkah baiknya jika ibu dapat didampingi oleh suami atau keluarga. Inisiasi menyusu dini bermanfaat untuk mengurangi angka kematian bayi dan membantu mensukseskan pemberian ASI eksklusif.

4. Rawat GabungRawat gabung adalah perawatan bayi dalam kamar yang sama dengan ibu pada hari-hari pertama setelah persalinan, dan dilanjutkan setelah ibu dan bayi pulang ke rumah. Perawatan bayi baru lahir selanjutnya ialah dengan rawat gabung, ini bermanfaat untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif karena bayi dapat menyusu langsung tanpa dijadwal dan ibu akan mudah mengenali tanda-tanda lapar pada bayi.

Hal ini dapat mencegah terjadinya payudara bengkak, mengurangi risiko kuning, mencegah penurunan berat badan yang berlebihan. Selain itu, bayi akan lebih tenang. Rawat gabung dapat mengurangi risiko infeksi dan depresi pada ibu pasca persalinan serta meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk merawat bayi.

5. Perhatikan Tidur BayiPerawatan bayi baru lahir harus memperhatikan tidur bayi. Jika seorang dewasa hanya butuh tidur 8 jam dalam sehari, berbeda dengan bayi. Bayi baru lahir dapat tidur sampai total 20 jam dalam sehari. Namun terpecah dalam periode-periode tidur 20 menit hingga 4 jam.

Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. Posisikan bayi dengan terlentang, karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Pahami Perawatan Bayi Baru Lahir

tidur

©babiesmagz.com

6. Memandikan Bayi

Bayi yang baru lahir harus mendapatkan kebersihan. Setelah baru lahir, Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi.

Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi.

7. Perhatikan Kotoran Pertama Bayi

Kotoran pertama bayi setelah dilahirkan disebut dengan meconium, yang berbeda dengan feses, namun itu normal. Bayi saat di dalam kandungan banyak menelan banyak cairan, sehingga kotoran pertamanya mungkin terlihat berbeda. Ini wajib diperhatikan pada perawatan bayi baru lahir.

Biasanya kotoran bayi menjadi normal dalam waktu satu atau dua minggu. Jika tidak melihat meconium setelah lebih dari 24 jam, mungkin karena terjadi penyumbatan usus dan Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter.

8. Memilih Pakaian Bayi 

Kulit bayi sangatlah sensitif dan tipis. Perawatan bayi baru lahir hendaknya memakaikan pakaian pada bayi dengan bahan yang lembut. Selain itu, hendaknya mengenakan pakaian pada bayi dengan kain yang menyerap air dan tidak kaku.

Sebaiknya tidak dianjurkan pula untuk terus menggunakan sarung tangan maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang merupakan alat untuk belajar pada bayi.

9. Perhatikan Kehangatan Bayi 

Bayi yang baru lahir butuh kehangatan dan kestabilan suhu tubuh. Oleh karenanya, ada teknik membedong bayi. Membedong dapat menjaga bayi tetap hangat membantu mengatur suhu tubuhnya.

Itu karena bayi yang baru lahir tidak memiliki lemak sebanyak anak-anak atau orang dewasa. Karena itu, pastikan Bunda membungkus bayi dengan pakaian yang hangat terutama ketika cuaca sedang hujan. 

10. Mengenali Isyarat Lapar Bayi

Perawatan bayi baru lahir selanjutnya ialah dengan memperhatikan isyarat lapar sang bayi. Bayi lapar akan menunjukkan tanda-tanda seperti memasukkan tangan ke dalam mulut, menggenggam tangan, mengeluarkan suara seperti mengecap-ngecap, ah uh ah.

Jangan tunggu bayi menangis baru menyusuinya. Berikan ASI sesuai kemauan bayi, jangan dijadwal. Normalnya bayi akan menetek selama 5-30 menit, jika diluar itu, evaluasi proses menyusui.

Perhatikan Panca Indera Bayi

011 tantri setyorini

©2015 Pixabay

11. Perhatikan Mata, Hidung, dan Telinga

Anggota panca indera harus diperhatikan dalam perawatan bayi baru lahir. Kemampuan melihat bayi terbatas kisaran jarak 20-30 cm. Penglihatan bayi sensitif terhadap cahaya terang. Pada beberapa bayi kadang bola matanya bergerak-gerak dengan sangat cepat ke kiri dan ke kanan, khususnya bila akan tidur. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Begitu pula dengan pendengaran, fungsi pendengaran bayi telah cukup matang dalam bulan pertama. Bayi akan lebih mengenal suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitar. Yang harus diperhatikan ialah bayi akan sering terkejut bila ada suara keras yang tiba-tiba terdengar

Sedangkan hidung, Lubang hidung bayi tidak perlu dibersihkan secara khusus, cukup mengelapnya saat mandi. 

12. Waspadai Bayi Kuning

Pada umumnya bayi akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari. Kuning yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir, berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki bayi. 

13. Ketahui Kolik Bayi

Kolik merupakan kondisi bayi menangis terus menerus dan tidak dapat dihentikan. ayi pada umumnya sering mengalami kolik pada pagi dan sore hari. Biasanya tidak membaik dengan gendongan dan perut dapat terlihat tegang. Jika hal ini terjadi, perawatan bayi baru lahir penderita kolik ialah dengan  menggendong bayi secara lembut dan posisikan dalam posisi tengkurap. Apabila bayi memang mengalami kolik, hal ini akan berhenti dengan sendirinya.

14. Mengatasi Gumoh 

Bedakan gumoh dengan muntah. Gumoh biasanya terjadi secara pasif, dan keluar dengan sendirinya. Untuk mencegah terjadinya gumoh sendawakan bayi, letakkan dalam posisi tegak pada bahu atau pangkuan kemudian tepuk-tepuk ringan punggung bayi setiap bayi selesai menyusu.

 

(mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Hal yang Wajib Diperhatikan Para Ibu Ketika Memiliki Bayi Baru Lahir
3 Hal yang Wajib Diperhatikan Para Ibu Ketika Memiliki Bayi Baru Lahir

Ini bukan hanya sekedar merawat jasmani anak, tetapi juga emosi dan ikatan batinnya dengan orang tua.

Baca Selengkapnya
Panduan Seminggu Pertama Kelahiran Bayi yang Perlu Diketahui Orangtua
Panduan Seminggu Pertama Kelahiran Bayi yang Perlu Diketahui Orangtua

Perubahan peran bagi orangtua di seminggu pertama membutuhkan pengetahuan yang tepat.

Baca Selengkapnya
4 Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi yang Lahir Prematur
4 Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi yang Lahir Prematur

Perawatan yang tepat bisa membantu anak yang terlahir prematur untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Salah, Ini 4 Hal yang Tak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir
Jangan Sampai Salah, Ini 4 Hal yang Tak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir

Pada bayi yang baru lahir, kesalahan perlakuan dari orangtua bisa berdampak pada kesehatan mereka.

Baca Selengkapnya
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan

Menggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.

Baca Selengkapnya
11 Persiapan Penting Sebelum Melahirkan yang Perlu Dilakukan pada Trimester Ketiga
11 Persiapan Penting Sebelum Melahirkan yang Perlu Dilakukan pada Trimester Ketiga

Terdapat sejumlah persiapan sebelum melahirkan yang perlu dilakukan pada trimester ketiga:

Baca Selengkapnya
Ucapan Selamat Datang Bayi Baru Lahir Bahasa Inggris, Penuh Rasa Syukur
Ucapan Selamat Datang Bayi Baru Lahir Bahasa Inggris, Penuh Rasa Syukur

Menjenguk dan memberi ucapan selamat atas kelahiran bayi sudah jadi tradisi.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Bayi Sehat dalam Kandungan Usia 8 Bulan, Perlu Diketahui
Ciri-Ciri Bayi Sehat dalam Kandungan Usia 8 Bulan, Perlu Diketahui

Penting untuk mengetahui kondisi kesehatan janin usia 8 bulan.

Baca Selengkapnya
Milestone Bayi di Usia 1 Hingga 6 Bulan, Penting Diketahui Orangtua demi Perkembangan Buah Hati
Milestone Bayi di Usia 1 Hingga 6 Bulan, Penting Diketahui Orangtua demi Perkembangan Buah Hati

Pada usia satu hingga enam bulan, bayi memiliki berbagai tahapan milestone yang perlu diketahui orangtua.

Baca Selengkapnya
11 Hal yang Perlu Diketahui Orangtua saat Anak Mulai Konsumsi Makanan Padat
11 Hal yang Perlu Diketahui Orangtua saat Anak Mulai Konsumsi Makanan Padat

Mengenalkan makanan padat kepada bayi adalah proses yang memerlukan kesabaran, perhatian, dan adaptasi sesuai dengan kebutuhan individu bayi.

Baca Selengkapnya
10 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Bayi Merasa Dicintai
10 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Bayi Merasa Dicintai

Rasa cinta dari orangtua terhadap bayi bisa berperan sangat signifikan terhadap perkembangan buah hati.

Baca Selengkapnya
Benarkah Cukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tebal? Ini Cara Mencukur yang Benar dan Aman
Benarkah Cukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tebal? Ini Cara Mencukur yang Benar dan Aman

Tradisi mencukur rambut bayi untuk membuatnya lebih tebal telah menjadi kebiasaan turun-temurun di Indonesia. Namun, apakah anggapan ini benar atau hanya mitos?

Baca Selengkapnya