20 Kata-kata Bijak Kofi Annan tentang Perdamaian, Penuh Makna Mendalam

Merdeka.com - Kofi Annan adalah diplomat asal Ghana yang tampil ketujuh kalinya sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa pada periode 1997-2006. Selama bertugas di PBB, Annan dianugerahi Nobel Perdamaian atas upayanya mewujudkan dunia lebih teratur dan damai pada 2001.

Pria kelahiran 8 April 1938 ini, juga memimpin Aliansi Revolusi Hijau di Afrika sejak 2007. Aliansi Revolusi Hijau adalah sebuah organisasi yang bertujuan meningkatkan hasil produk pertanian dan perkebunan di Afrika sekaligus melawan kelaparan, kekurangan air dan erosi tanah.

Annan dikenal sebagai salah satu tokoh perdamaian dunia. Dalam setiap kesempatan, ia kerap melontarkan kata-kata bijak tentang perdamaian yang penuh makna mendalam. Berikut kata-kata bijak Kofi Annan yang merdeka.com lansir dari Good Reads:

Kata-kata Bijak Kofi Annan tentang Kemanusiaan

©2018 REUTERS

1. Hidup itu pilihan. Tapi untuk memilih yang baik, Anda harus tahu siapa diri Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana tujuan Anda, dan mengapa Anda ke sana.

2. Kita mungkin berbeda agama, berbeda bahasa, berbeda warna kulit. Tapi kita semua berasal dari satu ras manusia.

3. Melek huruf adalah jembatan dari kesengsaraan menuju harapan.

4. Damai tidak pernah merupakan pencapaian yang sempurna.

5. Masa depan adalah milik Anda, tetapi hanya bisa menjadi milik Anda jika Anda berpartisipasi dan mengambil alih.

6. Pekerjaan global Perserikatan Bangsa-Bangsa bukan tanpa alasan dibandingkan dengan pekerjaan keluarga - berjuang untuk tujuan bersama bersama dengan semua anggota untuk masa depan yang lebih baik.

7. Kesetaraan gender lebih dari sekadar tujuan. Ini adalah prasyarat untuk memenuhi tantangan pengurangan kemiskinan, mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan membangun tata pemerintahan yang baik.

8. Apa yang tidak disadari oleh pemerintah dan masyarakat adalah bahwa terkadang kepentingan kolektif, kepentingan internasional, juga merupakan kepentingan nasional.

9. Dunia ini milik kita untuk dijaga. Kami memegangnya dalam kepercayaan generasi mendatang.

10. Lebih dari sebelumnya dalam sejarah manusia, kita berbagi takdir yang sama. Kita bisa menguasainya hanya jika kita menghadapinya bersama. Dan itulah, teman-teman saya, itulah sebabnya kita memiliki Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kata-kata Bijak Kofi Annan tentang Perdamaian

azquotes.com

11. Seperti yang diajarkan oleh studi demi studi, tidak ada alat untuk pembangunan yang lebih efektif daripada pemberdayaan perempuan.

12. Pendidikan, cukup sederhana, membangun perdamaian dengan nama lain. Ini adalah bentuk pembelanjaan pertahanan yang paling efektif yang pernah ada.

13. Kita mungkin memiliki agama yang berbeda, bahasa yang berbeda, warna kulit yang berbeda, tetapi kita semua berasal dari satu ras manusia.

14. Jika Anda memiliki masalah dan Anda tidak dapat menemukan solusi, Anda bertemu lagi besok dan Anda terus berbicara sampai Anda menemukan solusi. Anda dapat tidak setuju dengan perilaku atau posisi tertentu, tetapi Anda tidak harus menyebut lawan tidak berharga.

15. Toleransi, dialog antar budaya, dan penghormatan terhadap keragaman lebih penting dari sebelumnya di dunia di mana orang-orang menjadi semakin terhubung satu sama lain.

16. Pengetahuan adalah kekuatan. Informasi adalah membebaskan. Pendidikan adalah premis kemajuan, di setiap masyarakat, di setiap keluarga.

17. Jika toleransi, rasa hormat, dan kesetaraan meresap dalam kehidupan keluarga, itu akan diterjemahkan ke dalam nilai-nilai yang membentuk masyarakat, bangsa, dan dunia.

18. Kemiskinan menghancurkan keluarga, komunitas dan bangsa. Ini menyebabkan ketidakstabilan dan kerusuhan politik dan memicu konflik.

19. Kekerasan terhadap perempuan mungkin merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang paling memalukan, dan mungkin yang paling luas. Ia tidak mengenal batasan geografi, budaya atau kekayaan. Selama ini terus berlanjut, kami tidak dapat mengklaim sedang membuat kemajuan nyata menuju kesetaraan, pembangunan, dan perdamaian.

20. Anak-anak adalah masa depan kita dan jika kita menggunakannya dalam pertempuran, kita menghancurkan masa depan. Kita harus merebutnya kembali, masing-masing, satu per satu.”