3 Fakta Unik Durian Bawor, Terinspirasi dari Sosok Punokawan
Merdeka.com - Durian Bawor merupakan durian berukuran besar yang berasal dari Banyumas. Durian ini pertama kali ditemukan oleh Sarno Ahmad Darsono. Ia sejatinya merupakan guru sekolah dasar di Alas Malang, Kemranjen, Banyumas.
Pengalaman Sarno menemani sang ayah mencari durian hingga pelosok desa sewaktu kecil membuat ia terobsesi pada durian hingga ia dewasa. Tak diragukan lagi, naluri bawaannya terhadap durian begitu kuat.
“Rata-rata durian pohonnya sangat tinggi dengan buah tak begitu besar. Yang tak bisa memanjat harus menunggu durian itu runtuh,” kata produser film yang juga Managing Director Ad Glow Pictures, Aji Fauzi, dikutip dari Liputan6.com.
-
Dimana Durian Bawor dibudidayakan? Salah satu kebun durian di Desa Gunungwungkal, Pati, Jawa Tengah, menyediakan durian varietas unggul yaitu durian bawor.
-
Dimana durian unik ini berasal? Durian Kembang Senduro asal Lumajang merupakan salah satu durian unggulan dari Jawa Timur.
-
Durian merah Banyuwangi dibudidayakan bagaimana? Pada 2017, tanaman durian dikembangkan di enam kecamatan. Kemudian pada 2021, sudah ada 21 kecamatan yang jadi lokasi pengembangan durian.
-
Siapa yang berperan penting dalam pelestarian durian lokal Banjaroya? Salah satu pelestari durian lokal di Banjaroya adalah Petrus Sugito atau akrab disapa Mbah Gito.
-
Bagaimana julukan 'The Big Durian' muncul? Mengutip situs berbagi Quora, seorang pengguna bernama Vladimir Prostran menyebut bahwa hanya Jakarta yang memiliki julukan 'The Big Durian' bukan Indonesia secara keseluruhan.
-
Siapa yang memberi julukan 'The Big Durian'? Mengutip situs berbagi Quora, seorang pengguna bernama Vladimir Prostran menyebut bahwa hanya Jakarta yang memiliki julukan 'The Big Durian' bukan Indonesia secara keseluruhan.
Lantas seperti apa keunikan durian itu? Berikut selengkapnya:
Sejarah Penemuan Durian Bawor
©jatengprov.go.id
Aji mengatakan, keberadaan Durian Bawor berawal dari tahun 1996. Waktu itu Sarno nekad memadukan 20 jenis durian lokal dengan teknik okulasi. Waktu tunggu durian yang biasanya memakan waktu 8 tahun, ia coba pangkas menjadi 3-4 tahun.
“Dengan memegang dan menimbangnya, ia tahu durian yang ada di tangannya telah matang atau belum. Berkulit tebal atau tipis. Ketajaman penciumannya sangat membantunya dalam memilah durian yang puket (manis, berlemak, beralkohol) atau bukan,” kata Aji.
Banyaknya pohon durian yang digunakan untuk okulasi membuat pohon primernya tumbuh menyerupai pohon bakau yang akarnya mencuat dari tanah. Pada akhir tahun 2000, pohon hasil percobaannya sudah menghasilkan 30-40 buah durian oranye yang berbeda dari hasilnya. Kulitnya tipis, dagingnya tebal, warna dagingnya lebih merah, rasa lebih puket, dan beralkohol seperti durian petruk. Satu buah beratnya bisa mencapai 12 kg.
Terinspirasi dari Sosok Punokawan
©jatengprov.go.id
Dilansir dari Liputan6.com, penamaan Bawor sendiri tak lepas dari ikon rakyat Banyumas. Bawor adalah sebutan bagi sosok punokawan Bagong, adik dari Petruk. Nama Petruk sendiri sudah ngetop sebagai durian lokal asal Jepara.
Saat akhir pekan terutama pada musim panen durian, rumah Sarno selalu ramai dikunjungi. Suasana rumahnya begitu asri sehingga pengunjung betah berlama-lama di sana. Bagi pengunjung yang ingin membawa pulang durian, mereka tinggal membawa dagingnya yang dibungkus box plastik.
Keistimewaan Durian Bawor
©2023 liputan6.com
Setelah melalui proses penyempurnaan, kini Durian Bawor memiliki keistimewaan. Misalnya saja daging buah yang tebal dan berwarna oranye tapi bijinya kecil dan tipis, lalu rasanya yang legit dan sedikit pahit, dan semakin tua pohonnya semakin banyak ia berbuah.
Selain itu, kelebihan utama Durian Bawor warna kuning adalah saat buah tidak terlalu matang, durian tetap terasa manis. Berbeda dengan durian pada umumnya yang berbuah kalau sedang musimnya, durian bawor berbuah sepanjang tahun. Satu pohon dapat dipanen tiga kali dalam setahun.
“Dengan produksi 30 buah x 2 pohon, maka ada 60 buah. Asumsi bobot minimal 6 kg per buah dan harga buah terendah Rp50.000 per kilogram. Silakan dihitung sendiri,” kata Aji. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbeda dari durian pada umumnya, durian kembang lumajang punya bunga di tengah daging buah
Baca SelengkapnyaAda jenis durian jarot yang punya julukan "kecil-kecil cabe rawit". Wajib dicoba karena tak bakal kecewa.
Baca SelengkapnyaDurian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah itu pun sempat menikmati durian dari pohon yang sudah berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaPimpinan partai berlambang Kabah juga memberikan bantuan pembuatan sumur sebagai sumber air dalam rangka pembibitan.
Baca SelengkapnyaSalah satu varietas durian unggulan dari Banyuwangi adalah durian merah. Cita rasanya unik
Baca SelengkapnyaGanjar ingin menjadikan Desa Wilayu tersebut sebagai desa wisata durian.
Baca SelengkapnyaSelain menanam durian, Agus Widodo termotivasi membuat komunitas di desanya.
Baca SelengkapnyaGunungan tersebut berisikan 2024 durian khas Kronto dan ditempatkan di persimpangan jalan desa yang lokasinya tak jauh dari Balai Desa Kronto.
Baca SelengkapnyaCiri khas dari durian Si Layung adalah aromanya yang harum dan cukup kuat.
Baca SelengkapnyaPecinta durian juga tak perlu khawatir dengan harga.
Baca SelengkapnyaSebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca Selengkapnya