50 Kata-kata Jalaludin Rumi, Bijak dan Penuh Makna Mendalam

Merdeka.com - Kata-kata Jalaludin Rumi bisa dijadikan inspirasi dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Jalaluddin Rumi adalah salah seorang tokoh sufi yang paling terkenal pada zamannya. Beliau lahir di Samarkand pada tanggal 6 Rabiul Awwal 604 Hijriah atau 30 September 1207 Masehi.

Pemilik nama lengkap Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri ini merupakan penyair sufi yang telah memiliki banyak karya sastra, salah satu karyanya yang terkenal adalah kumpulan puisinya al-Matsnawi al-Maknawi. Melalui karya tersebut, Rumi menjadi salah seorang penyair sufi paling besar. Konon, karya tersebut juga dianggap sebagai revolusi terhadap ilmu kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya.

Dalam puisi-puisinya, Rumi selalu menyampaikan bahwa Tuhan adalah sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamainya. Banyak sekali kata-kata Jalaludin Rumi yang bisa dijadikan inspirasi saat menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut kata-kata Jalaludin Rumi yang merdeka.com lansir dari Good Reads:

Kata-kata Jalaludin Rumi yang Penuh Makna

azquotes.com

1. Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi.

2. Jangan melihat ke luar. Lihatlah ke dalam diri sendiri dan carilah itu.

3. Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat, Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.

4. Dunia yang hina ini diberikan kepadamu untuk sementara. Tersedia sebuah tangga yang dengannya engkau dapat bercita-cita.

5. Dustamu adalah tubuh yang fana ini, kebenaranmu adalah ruh Ilahiah.

6. Dunia ini dan dunia sana tak henti-hentinya melahirkan: setiap sebab adalah ibu, akibatnya adalah sang anak.

7. Bersyukurlah untuk siapa pun yang datang, karena masing-masing telah dikirim sebagai panduan dari luar.

8. Karena cinta pahit berubah menjadi manis, karena cinta tembaga berubah menjadi emas.

9. Kebebasan-kehendak adalah upaya untuk bersyukur kepada Tuhan atas Karunia-Nya; kepasasrahanmu berarti mencampakkan Karunia itu.

10. Jangan menangis, Aduhai kenapa pergi! Dalam pemakamanku bagiku, ini lah pertemuan yang bahagia!

11. Dulu dia mengusirku, sebelum belas kasih pun turun ke hatinya dan memanggil. Cinta telah memandangku dengan ramah pula.

12. Cinta bagai perantara yang menaruh kasihan, datang memberi perlindungan pada kedua jiwa yang sesat ini.

13. Bulan puasa telah datang, larangan raja mulai berlaku; jauhkan tanganmu dari makanan, hidangan rohani telah tersedia.

14. Puasa adalah upacara korban kita, ia adalah kehidupan bagi jiwa kita; mari kita korbankan badan kita, karena jiwa telah datang menjadi tamunya.

15. Ketika Anda melakukan semua lah dari dalam jiwa, Anda akan merasa sungai didalam diri dengan suka cita.

Kata-kata Jalaludin Rumi yang Inspiratif

©2019 Merdeka.com/Free Images

16. Ada keberanian yang terlibat jika anda ingin menjadi benar.

17. Bila jiwa badani dikendalikan, roh akan mi’raj ke langit, bila pintu penjara dirubuhkan, jiwa sampai ke pelukan Kekasih.

18. Perih cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta: Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.

19. Diamlah! Cinta adalah sebutir permata yang tak bisa kau lemparkan sembarangan seperti sebutir batu.

20. Dia bukan ini atau itu; dia suci dan bebas dari diri: dia menampilkan bayanganmu di hadapanmu.

21. Ketika pikiran dilampaui, maka keindahan cinta pun datang menghampiri, berjalan dengan anggun, serta membawa secangkir anggur di tangannya.

22. Cinta adalah lukisan orang yang getir menjadi manis, sebab dasar semua cinta adalah kebajikan moral.

23. Jika secara lahir isterimu yang kauatur, maka secara batin engkaulah yang diatur isterimu yang kaudambakan itu.

24. Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta), Itu semua hanyalah kulit. Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkapkan.

25. Karena cinta ampas berubah jadi sari murni, karena cinta pedih menjadi obat. Karena cinta kematian berubah jadi kehidupan, karena cinta raja berubah menjadi hamba.

26. Telinga adalah perantara, mata adalah pencinta yang menyatu dengan sang kekasih; mata adalah karunia nyata, sedangkan telinga hanya memiliki kata-kata yang menjanjikannya.

27. Kebaikan yang engkau tegakkan, bagaimanapun juga, ketidaksempurnaannya akan selalu tersembunyi darimu.

28. Yakinlah, di Jalan-Cinta itu: Tuhan akan selalu bersama-Mu.

29. Usaha dan doa tergantung pada cita-cita: Manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

30. Dunia hanyalah seperti cermin yang memantulkan kesempurnaan Cinta Tuhan.

31. Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan berubah, namun intisarinya tetaplah sama.

32. Kesunyian adalah bahasa Tuhan, selain itu hanyalah terjemahan yang buruk.

33. Aku pernah berpikir bahwa cinta dan yang dicintai itu berbeda. Kini aku mengerti bahwa keduanya sama.

34. Aku telah begitu banyak berdoa. Hingga aku telah berubah menjadi doa itu sendiri. Setiap orang yang melihat diriku, meminta doa dariku.

35. Keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira.

Kata-kata Jalaludin Rumi yang Menyejukkan Hati

36. Cinta memiliki lima ratus sayap; dan setiap sayap membentang dari atas surga di langit tertinggi sampai di bawah bumi.

37. Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku.

38. Adakalanya lebih baik bersama dengan orang yang kurang terhormat daripada tinggal seorang diri. Kendati gagangnya sudah rusak, setidaknya ia masih melekat di pintu.

39. Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati ialah melalui kerendahan hati.

40. Ketakutanmu terhadap maut sesungguhnya adalah ketakutanmu terhadap dirimu sendiri.

41. Mengunjungi jiwaku dari-Mu, maka kepada-Mu aku menghadapkan doaku.

42. Sejak kudengar tentang dunia Cinta, kumanfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan ini.

43. Perjalanan membawa kekuatan dan cinta kembali ke dalam hidup Anda.

44. Bila sakit karena cinta menambah keinginanmu, bunga-bunga mawar dan lili mengisi taman jiwamu.

45. Iman yang teguh adalah awan lembut, kearifan adalah hujan yang tercurah darinya, karena di bulan iman ini Al-Qur’an diwahyukan.

46. Tugas kita bukanlah untuk mencari cinta, tapi sekadar untuk mencari dan menemukan segala penghalang di dalam diri sendiri yang kita bangun untuk menahan cinta itu.

47. Yang menjadi sasaran cinta bukanlah bentuk-apakah itu cinta untuk kepentingan dunia ini atau untuk akhirat.

48. Sesungguhnya, inti dari cinta adalah rahasia yang tak dapat terungkap.

49. Meskipun aku diam tenang bagai ikan, Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan.

50. Alasan tak berdaya dalam ekspresi cinta.