Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

50 Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer, Penuh Makna Mendalam

50 Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer, Penuh Makna Mendalam Pramoedya Ananta Toer. azquotes.com

Merdeka.com - Pramoedya Ananta Toer merupakan sastrawan besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Puluhan karya sastra fenomenal telah beliau hasilkan sepanjang kariernya. Maka tak heran apabila Pramoedya Ananta Toer menjadi salah satu sastrawan yang produktif dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia sastra.

Pria yang akrab dipanggil Pram ini lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Ayahnya bernama Mastoer Imam Badjoeri dan Ibunya bernama Saidah yang bekerja sebagai seorang penghulu di daerah Rembang.

Beliau mendapatkan pendidikan pertamanya di Institut Boedi Utomo di bawah bimbingan ayahnya sendiri. Kemudian Pram juga sempat mengikuti pendidikan di Taman Siswa dan melanjutkan belajar di Sekolah Tinggi Islam Jakarta pada 1945.

Sepanjang hidupnya, Pram telah menghasilkan puluhan karya sastra yang fenomenal. Salah satu hasil karyanya yang sangat legendaris ialah Tetralogi Bumi Manusia yang mendapatkan berbagai macam penghargaan. Meskipun kini beliau telah tiada, namun jasa-jasa beliau akan selalu dikenang dan terus menginspirasi dunia.

Berikut kata-kata Pramoedya Ananta Toer yang merdeka.com lansir dari Jagokata dan Good Reads:

Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer tentang Kehidupan

toer di google doodle

©2017 Merdeka.com

1. Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri.

2. Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

3. Kami memang orang miskin. Di mata orang kota kemiskinan itu kesalahan. Lupa mereka lauk yang dimakannya itu kerja kami.

4. Di balik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Di balik hidup adalah maut. Di balik persatuan adalah perpecahan. Di balik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengah.

5. Keadaan seluruh dunia berubah. Sekarang apa? Negara-negara komunis pun. mengakomodasi kapitalisme. Perang Dingin tidak ada lagi. Saya sendiri tetap seperti dahulu, menentang ketidakadilan dan penindasan. Bukan sekadar menentang, tetapi melawan! Melawan pelecehan kemanusiaan. Saya tidak berubah.

6. Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.

7. Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting di atas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhanan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.

8. Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.

9. Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain.

10. Dan modern adalah juga kesunyian manusia yatim-piatu dikutuk untuk membebaskan diri dari segala ikatan yang tidak diperlukan: adat, darah, bahkan juga bumi, kalau perlu juga sesamanya.

11. Kalau ahli hukum tak merasa tersinggung karena pelanggaran hukum sebaiknya dia jadi tukang sapu jalanan.

12. Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri.

13. Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana.

14. Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia.

15. Dengan ilmu pengetahuan modern, binatang buas akan menjadi lebih buas, dan manusia keji akan semakin keji. Tapi jangan dilupakan, dengan ilmu-pengetahuan modern binatang-binatang yang sebuas-buasnya juga bisa ditundukkan.

Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Penuh Makna

pramoedya ananta toer

azquotes.com

16. Setiap pengalaman yang tidak dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan.

17. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

18. Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai.

19. Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.

20. Yang harus malu itu mereka karena mereka takut untuk bekerja. Kau kan kerja. kau tidak boleh malu. Mereka yang harus malu, Tidak berani kerja. Semua orang bekerja, itu adalah mulia. Yang tidak bekerja tidak punya kemuliaan.

21. Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya.

22. Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.

23. Di sana, di kampung nelayan tetesan deras keringat membuat orang tak sempat membuat kehormatan, bahkan tak sempat mendapatkan nasi dalam hidupnya terkecuali jagung tumbuk yang kuning. Betapa mahalnya kehormatan dan nasi.

24. Mendapat upah karena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran?

25. Sekarang, kepalaku membayangkan kuburan, tempat manusia yang terakhir. Tapi kadang-kadang manusia tak mendapat tempat dalam kandungan bumi. Ya, kadang-kadang. Pelaut, prajurit di zaman perang, sering mereka tak mendapat tempat tinggal terakhir. Dalam kepalaku membayangkan, kalau ayah yang tak mendapatkan tempat itu.

26. Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda seperti waktu. Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan dada itu kosong seperti langit.

27. Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh.

28. Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan.

29. Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.

30. Seorang guru adalah korban, korban untuk selama-lamanya. Dan kewajibannya terlampau berat, membuka sumber kebajikan yang tersembunyi dalam tubuh anak-anak bangsa.

Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Inspiratif

31. Bukan aku saja yang tergenggam oleh mereka, mereka sebaliknya pun tergenggam olehku. Genggam-menggenggamlah, kalau tak dapat dikatakan sihir-menyihir.

32. Dan apalah artinya kebahagiaan kalau bukan rangkaian kesenangan detik demi detik tanpa nurani berjingkrak-jingkrak menggugat.

33. Karena itu, Ann, kau harus kuat. Kalau tidak, orang akan sangat mudah jadi permainan, dan terus dipermainkan oleh orang-orang semacam dia itu.

34. Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati.

35. Banyak Pribumi yang mengimpi jadi Belanda, dan gadis yang lebih banyak bertampang Eropa ini lebih suka mengaku Pribumi.

36. Sekali dalam hidup orang mesti menentukan sikap. Kalau tidak, dia takkan menjadi apa apa.

37. Suatu bangsa yang telah mempertaruhkan jiwa-raga dan harta benda untuk segumpal pengertian abstrak bernama kehormatan.

38. Yang tak berdarah mati. Yang kekurangan darah lemah. Hanya yang berlumuran darah saja perkasa. Ada adinda dengar? Perkasa! Dan hanya si lemah berkubang dalam air matanya sendiri.

39. Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya.

40. Revolusi ini tidak memberi sesuatu pun, dia minta kepada setiap orang, segala-galanya.41. Secacat itu tapi masih berjuang! Mestinya perjuanganku lebih dari dia. Aku tidak cacat. Lebih, mesti! Lebih!

42. Kekuatan suatu negeri sama sekali tidak terletak pada besar atau kecilnya jumlah penduduk dan luas - sempitnya negerinya, tetapi pada nilainya dalam menguasai ilmu pengetahuan.

43. Memerintah pekerja pun kau tidak bisa karena kau tak bisa memerintah dirimu sendiri. Memerintah diri sendiri kau tak bisa karena kau tak mau bekerja.

44. Harus adil sejak dalam pikiran, jangan ikut-ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar-tidaknya.

45. Jangan panggil aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Namun bukan berarti aku tak butuh lelaki untuk aku cintai.

46. Apa yang sudah dibaca Kartini digenggamnya terus di dalam tangannya, dan ikut memperkuat moralnya.

47. Bagi orang atasan ingat-ingatlah itu Mas Nganten, tambah tinggi tempatnya tambah sakit jatuhnya. Orang rendahan ini boleh jatuh seribu kali, tapi ia selalu berdiri lagi. Dia ditakdirkan untuk sekian kali berdiri setiap hari.

48. Orang rakus harta benda selamanya tak pernah membaca cerita, orang tak berperadaban. Dia takkan pernah perhatikan nasib orang. Apalagi yang hanya dalam cerita tertulis.

49. Perang, kekuasaan, kekayaan, seperti unggun api dalam kegelapan dan orang berterbangan untuk mati tumpas di dalamnya.

50. Manusia punya kodratnya masing-masing dan tak ada seorangpun bisa merubah kodrat itu. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Puisi Cinta Tanah Air Karya Penyair Terkenal yang Menyentuh Hati
Contoh Puisi Cinta Tanah Air Karya Penyair Terkenal yang Menyentuh Hati

Kumpulan puisi cinta tanah air karya penyair-penyair ternama.

Baca Selengkapnya
99 Kata Bahasa Indonesia yang Bermakna Indah, Bisa Jadi Inspirasi
99 Kata Bahasa Indonesia yang Bermakna Indah, Bisa Jadi Inspirasi

Masih banyak kata tersembunyi yang jarang diketahui oleh orang-orang saat ini. Kata-kata ini memiliki makna indah yang membuat ucapan terdengar seperti puisi.

Baca Selengkapnya
5 Contoh Puisi Sumpah Pemuda Karya dari Penyair Terkenal, Bisa Jadi Referensi
5 Contoh Puisi Sumpah Pemuda Karya dari Penyair Terkenal, Bisa Jadi Referensi

Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi bangkitnya semangat persatuan para pemuda di Indonesia.

Baca Selengkapnya
⁠Kata-Kata Sastra Puitis dan Bijak, Maknanya Sangat Indah
⁠Kata-Kata Sastra Puitis dan Bijak, Maknanya Sangat Indah

Kebanyakan seluruh kalimatnya tersusun dengan penuh keindahan serta kebijaksanaan

Baca Selengkapnya
5 Contoh Puisi HUT RI ke-79 untuk Meriahkan Hari Kemerdekaan
5 Contoh Puisi HUT RI ke-79 untuk Meriahkan Hari Kemerdekaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 5 contoh puisi HUT RI ke-79 yang bisa digunakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri

Lantas, apa saja kata-kata bijak dari tokoh Sumpah Pemuda dan para pahlawan tersebut?

Baca Selengkapnya
10 Novel Paling Bagus di Indonesia, Ada yang Pernah Kamu Baca?
10 Novel Paling Bagus di Indonesia, Ada yang Pernah Kamu Baca?

Menyajikan hiburan sesuai selera dan kebutuhan emosional, 10 novel terbaik Indonesia ini direkomendasikan untuk dinikmati.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Djamaluddin Adinegoro, Jurnalis dan Sastrawan Kawakan Indonesia Asal Sumatra Barat
Mengenal Sosok Djamaluddin Adinegoro, Jurnalis dan Sastrawan Kawakan Indonesia Asal Sumatra Barat

Namanya semakin terkenal ketika ia membuat novel berjudul Asmara Jaya dan Darah Muda.

Baca Selengkapnya
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan

Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Achdiat Karta Mihardja, Sastrawan Sunda yang Menggabungkan Perspektif Budaya dan Filsafat di Karyanya
Mengenal Sosok Achdiat Karta Mihardja, Sastrawan Sunda yang Menggabungkan Perspektif Budaya dan Filsafat di Karyanya

Novel Atheis mengungkap kehidupan masyarakat Sunda di masa transisi perang kemerdekaan yang memperlihatkan ketaatan pada ajaran Islam.

Baca Selengkapnya
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Mutiara Para Pahlawan Indonesia, Inspiratif dan Penuh Makna Perjuangan
30 Kata-kata Mutiara Para Pahlawan Indonesia, Inspiratif dan Penuh Makna Perjuangan

Kata-kata mutiara dari para pahlawan ini menjadi inspirasi dan penyemangat bagi generasi muda untuk terus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.

Baca Selengkapnya