7 Fakta Kapal Nabi Nuh yang Jarang Diketahui, Berlayar Selama 150 Hari
Kapal Nabi Nuh menyimpan banyak fakta menakjubkan yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Fakta kapal Nabi Nuh ini menarik untuk disimak. Kisah Nabi Nuh merupakan cerita sejarah dalam Al Quran yang menyimpan banyak hikmah pelajaran bagi umat muslim. Di mana Nabi Nuh mendapatkan perintah dari Allah untuk membangun sebuah kapal besar yang bisa memuat manusia dan binatang.
Dengan kapal tersebut, Nabi Nuh membantu penyelamatan banyak binatang dan orang-orang beriman dari bencana banjir yang dahsyat. Bukan hanya cerita yang penuh hikmah, terdapat pula berbagai fakta kapal Nabi Nuh menarik untuk disimak. Mulai dari asal mula pembuatan, waktu pembuatan, hingga fakta berlayarnya kapal.
-
Dimana kapal Nabi Nuh ditemukan? Dilansir dari laman Daily Sabah, sisa-sisa dari apa yang diyakini sebagai kapal Nabi Nuh itu pertama kali ditemukan pada 1959 oleh ahli pemetaan Ilhan Durupinar ketika sedang memetakan wilayah sebelah timur Anatolia, Turki.
-
Apa yang ditemukan di lokasi bekas kapal Nabi Nuh? Sampel-sampel yang telah diambil tersebut kemudian dikirim ke laboratorium ITU untuk diperiksa. Setelah pemeriksaan selama hampir satu tahun, hasil laboratorium pertama, sampel yang diambil dari wilayah tersebut diketahui berbahan tanah liat, bahan laut, dan makanan laut.
-
Apa bukti Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut. Penanggalan batuan dan tanah dari lokasi tersebut sesuai dengan waktu Banjir Besar menurut Alkitab.
-
Dimana Arkeolog menemukan Bahtera Nabi Nuh? Arkeolog meyakini mereka kemungkinan telah menemukan lokasi akhir Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki.
-
Kapan Nabi Nuh berlabuh setelah banjir bandang? Tepat pada 10 Muharram, Nabi Nuh berlabuh dari bukit Zuhdi setelah melewati banjir bandang yang melanda saat itu.
-
Kapan sampel tanah di lokasi bekas kapal Nabi Nuh diperiksa? Setelah pemeriksaan selama hampir satu tahun, hasil laboratorium pertama, sampel yang diambil dari wilayah tersebut diketahui berbahan tanah liat, bahan laut, dan makanan laut.
Berikut, kami rangkum berbagai fakta kapal Nabi Nuh yang jarang diketahui, bisa Anda simak.
1. Dibuat Atas Perintah Allah
Fakta kapal Nabi Nuh yang pertama yaitu tentang asal mula pembuatannya. Pembuatan bahtera Nabi Nuh adalah bentuk tindakan langsung terhadap perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun bahtera sebagai persiapan menghadapi azab banjir yang akan menimpa kaumnya yang ingkar. Wahyu yang diterima Nabi Nuh menjadi petunjuk penting dalam pembuatan bahtera tersebut, termasuk dimensi dan bahan yang harus digunakan.
Nabi Nuh menghadapi banyak tantangan dari kaumnya yang mencemooh dan menolak imannya. Mereka merasa penasaran dan mempertanyakan kenapa sebuah bahtera dibuat di tengah daratan. Namun, dengan keteguhan iman dan kepatuhan kepada perintah Allah, Nabi Nuh terus melanjutkan pembangunannya.
Bahtera yang didirikan ini tidak hanya menyelamatkan Nabi Nuh dan orang-orang beriman, tetapi juga pasangan dari setiap spesies hewan, sebagai bagian dari rencana penyelamatan yang diatur Allah. Pengawasan dan petunjuk dari Allah membuat proses tersebut sesuai dengan yang telah ditetapkan-Nya. Bahtera Nabi Nuh menjadi simbol ketekunan dalam menjalankan perintah Allah meskipun menghadapi berbagai rintangan.
2. Dibuat Sekitar Tahun 3.465 SM
Fakta kapal Nabi Nuh berikutnya berkaitan dengan waktu pembuatannya. Kapal Nabi Nuh AS diyakini dibangun sekitar tahun 3.465 SM, yang bertepatan dengan estimasi waktu peristiwa banjir bandang yang besar. Dalam konteks sejarah, peristiwa ini dikenal luas dalam tradisi berbagai budaya sebagai bencana besar yang menghapus sebagian besar kehidupan di bumi.
Pembangunan kapal tersebut dilakukan di Shuruppak, sebuah kota kuno di Mesopotamia yang kini terletak di wilayah Irak modern. Penemuan potongan kayu dan artefak lainnya di situs arkeologi di Shuruppak mendukung klaim tentang keberadaan kapal yang diduga dibangun oleh Nabi Nuh. Temuan ini menunjukkan adanya upaya manusia untuk mengatasi bencana alam dengan membangun struktur besar demi menyelamatkan diri dan spesies hewan.
Ukuran kapal Nabi Nuh konon sangat besar, mencapai dimensi yang mampu menampung berbagai jenis hewan. Setelah banjir, kapal ini diyakini berlabuh di Gunung Ararat, yang terletak di perbatasan Turki dan Armenia. Gunung Ararat menjadi lokasi simbolis dalam banyak tradisi keagamaan sebagai tempat berakhirnya perjalanan Nabi Nuh dan penyimpanan kehidupan baru.
3. Terbuat dari Papan dan Pasak
Fakta kapal Nabi Nuh selanjutnya berkaitan dengan bahan pembuatnya. Bahtera penyelamat Nabi Nuh adalah sebuah kapal yang terbuat dari papan dan pasak. Dalam penjelasan Abdullah bin Abbas, bentuk bahtera ini diilhamkan menyerupai perut burung, memberikan kesan aerodinamis yang kuat.
Bahtera tersebut memiliki struktur yang unik dengan tiga lantai yang dirancang khusus sesuai dengan perintah dan pengawasan Allah. Lantai pertama diisi dengan binatang buas, lantai kedua untuk manusia, dan lantai ketiga untuk burung. Dengan pembagian ini, Nabi Nuh dapat menjaga setiap makhluk hidup dengan aman selama perjalanan panjang menghadapi banjir besar.
Untuk melindungi bahtera dari air, setiap ruas kayu pada bahtera dilapisi dengan pelapisan tir. Pelapisan ini berfungsi sebagai penghalang yang mencegah air masuk ke dalam, sehingga menjaga keselamatan semua penghuni di dalam bahtera. Dengan konstruksi yang kuat dan pelindung yang efisien, bahtera Nabi Nuh berdiri sebagai simbol kekuatan iman dan perlindungan Tuhan di tengah bencana yang melanda.
4. Menyelamatkan Nabi Nuh dan Orang-Orang Beriman
Fakta kapal Nabi Nuh lainnya yaitu berhasil menyelamatkan orang-orang beriman. Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman melalui perintah-Nya agar mereka naik ke dalam kapal yang telah dibuat oleh Nabi Nuh. Dalam Al-Qur'an surat Asy-Syuara, Allah menyatakan bahwa setiap orang zalim akan mendapatkan azab-Nya, dan mereka yang ingkar kepada ajaran Nabi Nuh akan ditenggelamkan. Dalam momen bersejarah ini, sekitar 80 manusia ikut serta dalam perjalanan tersebut, yang merupakan orang-orang beriman kepada ajaran Nabi Nuh.
Kapal yang dipenuhi muatan ini menjadi pelindung bagi mereka dari azab yang diturunkan ke bumi dalam bentuk banjir besar. Ketika air bah melanda, orang-orang zalim yang menolak untuk percaya kepada Nabi Nuh tenggelam dan merasakan konsekuensi dari tindakan mereka.
Setelah bencana tersebut, Nabi Nuh menjadi bapak dari seluruh umat manusia yang ada setelah banjir, karena mereka yang selamat dari kapal menjadi nenek moyang generasi selanjutnya. Peristiwa ini menggambarkan betapa kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan peringatan bagi yang ingkar.
5. Kapal Terbesar di Dunia
Fakta kapal Nabi Nuh berikutnya yaitu disebut sebagai kapal terbesar di dunia. Kapal Nabi Nuh merupakan kapal terbesar dan pertama di dunia yang terbuat dari kayu. Dengan ukuran panjang 1200 Kubik dan lebar 600 Kubik, kapal ini dirancang untuk menampung berbagai binatang dan manusia dalam perjalanan yang penuh tantangan. Kapal ini memiliki struktur yang kuat dengan tiga lapisan, memberikan daya tahan dan keselamatan yang tinggi di lautan yang bergelora.
Kapal Nabi Nuh tidak hanya mengagumkan dari segi ukuran, tetapi juga menunjukkan kecanggihan teknik pembuatan kapal pada zaman itu. Dalam sejarah, kapal ini dikenal sebagai simbol ketahanan dan perlindungan. Keberadaan kapal kayu besar ini menjadi bukti nyata perjalanan luar biasa Nabi Nuh dan misi penyelamatan umat manusia serta berbagai makhluk hidup lainnya.
Dengan ketangguhan dan desain yang inovatif, kapal Nabi Nuh telah mengukir namanya sebagai kapal terbesar di dunia yang terbuat dari kayu, menciptakan warisan yang akan terus dikenang sepanjang masa.
6. Kapal Pertama yang Berlayar Tanpa Kompas
Fakta kapal Nabi Nuh yang terakhir yaitu disebut sebagai kapal pertama yang berlayar tanpa alat penunjuk arah. Kapal Nuh adalah kapal pertama yang berlayar tanpa kompas, mencerminkan keberanian dan keyakinan Nuh dalam menghadapi bencana banjir yang merupakan hukuman bagi kaumnya.
Proses pembuatan kapal ini adalah usaha yang monumental, di mana Nuh dibimbing oleh wahyu Tuhan untuk membangun sebuah struktur besar yang dapat menampung berbagai spesies hewan dan keluarganya. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Nuh menunjukkan ketabahan dan kepatuhan.
7.Berlayar selama 150 Hari
Kapal Nuh berlayar selama 150 hari sebelum air mulai surut, membawa harapan untuk kehidupan baru setelah bencana. Setelah perjalanan panjang tersebut, kapal ini mendarat di Bukit Judiy. Namun, lokasi tepat dari Bukit Judiy masih menjadi perdebatan di kalangan para ilmuwan, dengan berbagai teori menyebutkan kawasan di sekitar pegunungan di Turki sebagai tempatnya.
Kapal Nuh, dengan perjalanan tanpa kompas dan ketidakpastian, sekaligus menjadi simbol keberanian dan iman, meninggalkan warisan yang menginspirasi banyak orang hingga saat ini.