Ajarkan Pentingnya Pengelolaan Sampah Sejak Dini, Mahasiswa UGM Kembangkan Permainan Edukatif Ini untuk Anak-Anak
Sekilas permainan Dalang Board ini persis seperti permainan ular tangga atau monopoli.
Sekilas permainan Dalang Board ini persis seperti permainan ular tangga atau monopoli.
Foto: Ig @pkmk_dalangboard
Ajarkan Pentingnya Pengelolaan Sampah Sejak Dini, Mahasiswa UGM Kembangkan Permainan Edukatif Ini untuk Anak-Anak
Saat ini, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya berada dalam kondisi darurat sampah. Oleh karena itu perlu kesadaran bagi setiap warganya untuk membuang sampah pada tempatnya.
Tak hanya itu, karena kondisinya sudah darurat, maka mereka juga dituntut untuk bisa mengelola sampah, guna meminimalisir jumlah sampah yang terbuang. Kesadaran tentang sampah itu harus ditanamkan sejak dini.
-
Gimana caranya mengajari anak menjaga lingkungan? Mengajarkan anak-anak untuk memahami pentingnya kebersihan lingkungan adalah hal yang sangat baik dan bermanfaat. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan anak-anak tentang kebersihan lingkungan, seperti: Memberikan contoh yang baik.
-
Bagaimana SD Pelita Fajar ajarkan pemilahan sampah? Pihak sekolah memulai kebijakan ini dengan meminta siswa-siswinya untuk membawa kota makan dan wadah minum sendiri. Ini sebagai cara pengurangan sampah dari kegiatan jajan, yang kebanyakan menggunakan tempat berbahan plastik. Kebiasaan kemudian berlanjut dengan cara mengajarkan siswa di sana untuk membuang sampah sesuai kategori organik, anorganik dan residu yang sudah disiapkan di tiap-tiap kelas.
-
Siapa yang ajarkan pemilahan sampah di SD? Disampaikan Kepala Sekolah SD Pelita Fajar, Apriany Listarida, mengatakan jika penerapan ilmu soal pemilahan sampah memang disiapkan khusus pihak sekolah agar siswa bisa terbiasa.
-
Bagaimana cara sekolah melibatkan siswa dalam program pengurangan sampah plastik? Melibatkan siswa, guru, dan staf sekolah secara aktif dalam program pengurangan sampah plastik adalah kunci keberhasilan. Sekolah dapat membentuk kelompok lingkungan hidup atau klub eco-friendly yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan seperti kampanye medisasi atau lomba menghias kotak daur ulang dapat menjadi inisiatif yang menyenangkan dan edukatif.
-
Bagaimana Dekan Unisba melibatkan mahasiswa dalam pengelolaan sampah? 'Setelah memilah, lalu mengolah sampah yang sudah terpilah organik, anorganik dan residu. Untuk organik kita bisa olah menjadi kompos. Anorganik bisa kita jual atau serahkan ke bank sampah. Terakhir residu, baru diangkut ke TPA,' jelasnya.
-
Kenapa SD Pelita Fajar ajarkan pemilahan sampah? Saat sudah dewasa, kebiasaan memilah sampah lantas bisa dipraktikkan di lingkungan masyarakat sehingga bisa menanggulangi darurat sampah. 'Jadi, kami biasakan sejak kecil. Harapannya, nanti anak-anak ini terbiasa memilah sampah,' kata dia.
Kelompok mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada (UGM) punya cara kreatif dalam hal menanamkan ide pengelolaan sampah sejak dini. Mereka mengembangkan sebuah permainan bernama “Dalang Board”.
“Penggunaan sampah plastik yang berlebihan merupakan salah satu dampak dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan sampah plastik. Oleh sebab itu kami memandang edukasi sederhana ini perlu dilakukan dengan baik terhadap orang dewasa maupun anak-anak,”
ujar Ketua pengembang Dalang Board, Alda, dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (17/7).
Sekilas permainan Dalang Board ini persis seperti permainan ular tangga atau monopoli. Namun bedanya bahan-bahan yang digunakan untuk membuat permainan itu berasal dari daur ulang sampah.
Papan permainannya terbuat dari bahan limbah HDPE. Pion permainannya terbuat dari limbah kertas. Dua buah dadunya terbuat dari kayu. Kartu miniaturnya terbuat dari sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3.
Selain itu terdapat pula buku panduan permainan yang berisikan informasi menarik seputar lingkungan dengan Argumented Reality beserta aplikasinya.
Alda mengatakan bahwa permainan Dalang Board menjadi sarana edukasi bagi anak yang di dalamnya terdapat informasi mendalam tentang sampah. Dengan begitu anak-anak dapat memahami sifat, bahaya, dan bagaimana memanfaatkan sampah.
Lebih lanjut, permainan Dalang Board ini merupakan pengembangan dari permainan monopoli. Permainan edukatif inipun dikemas dengan memanfaatkan sampah plastik yang didaur ulang kembali untuk meningkatkan nilai investasi dan edukasi realistis yang tinggi terhadap pengelolaan sampah plastik.
“Diharapkan dengan hadirnya Dalang Board dapat menjadi wadah inovasi dalam meningkatkan edukasi pada anak terhadap kepedulian lingkungan dan sampah,” kata Alda.
Maudy, anggota tim Dalang Board lainnya, mengatakan bahwa permainan edukatif Dalang Board menjadi salah satu pilihan pembelajaran interaktif yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap persoalan sampah plastik. Setiap penjualan dua unit Dalang Board