Arti Insya Allah dalam Agama Islam, Ketahui Dalil Hukumnya
Merdeka.com - Bagi masyarakat muslim tentu sudah tidak asing dengan ucapan Insya Allah. Ucapan ini bahkan sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika dalam suatu forum pengajian yang dilakukan rutin setiap minggu. Kemudian pembicara atau ustaz mengucapkan Insya Allah kepada jemaah untuk pertemuan yang akan digelar berikutnya.
Dalam hal ini, arti Insya Allah memang menunjukkan suatu hal yang belum pasti. Dengan kata lain, seizin Allah rencana manusia dapat dilakukan kelak kemudian hari. Meskipun sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun istilah ini tidak jarang disalahartikan. Seperti ketika mengucapkan Insya Allah untuk membuat suatu janji kemudian di hari berikutnya tidak menepati apa yang telah diucapkan.
Hal ini tentu perlu dihindari, sebab kata Insya Allah sudah semestinya dapat digunakan dengan tepat. Dengan begitu, Anda perlu memahami arti Insya Allah dalam agama Islam dengan baik dan benar. Jika dapat memahaminya dengan baik, tentu ini dapat membantu Anda untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, tanpa menganggap enteng suatu hal.
-
Apa arti sebenarnya dari Insya Allah? Jadi, secara harfiah 'insya Allah' dapat diartikan sebagai 'sesuai dengan kehendak Allah' atau 'jika Allah menghendaki'.
-
Apa arti dari Insya Allah? Secara harfiah, 'Insyaallah' berarti 'jika Allah menghendaki' atau 'semoga dengan kehendak Allah'. Frasa ini mencerminkan keyakinan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuatan atas segala sesuatu dan bahwa kehendak-Nya adalah yang menentukan terjadinya peristiwa di masa depan.
-
Dimana 'insyaallah' digunakan? Insyaallah menjadi ungkapan sehari-hari yang sangat umum. Digunakan dalam berbagai situasi formal dan informal.
-
Apa arti 'insyaallah'? Insyaallah berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari kata 'in' (jika), 'syaa' (berkehendak), dan 'Allah'. Secara harfiah maka berarti 'jika Allah menghendaki' atau 'jika Allah mengizinkan'.
-
Bagaimana cara menerima rencana Allah? Kebijaksanaan dalam menerima takdir Allah adalah aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim.
-
Kapan 'insyaallah' diucapkan? Diucapkan saat menyatakan rencana atau janji di masa depan
Untuk memahami arti Insya Allah, dapat dilihat dari beberapa dalil hukumnya dalam Alquran. Di sini, Allah telah memberikan pedoman, bagaimana umat muslim memandang ucapan Insya Allah dan momen penggunaannya. Dilansir dari situs Nu Online, berikut kami merangkum arti Insya Allah dan beberapa dalil hukum Alquran yang perlu dipahami.
Insya Allah Bersumber dari Perintah Allah
©2020 Merdeka.com
Untuk memahami arti Insya Allah yang pertama dapat dilihat dari QS Al Kahfi ayar 23 – 24. Kedua ayat dalam Surat Al Kahfi ini berbunyi : “Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.”
Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa ucapan Insya Allah merupakan salah satu perintah Allah. Mengucapkan Insya Allah, berarti bahwa umat muslim percaya bahwa semua berasal dari kehendak Allah. Selain itu, ucapan ini juga menunjukkan bahwa manusia tidak memiliki daya dan kekuatan melainkan karena Allah.
Di mana manusia sampai kapan pun tidak bisa mengandalkan kemampuan pribadi, karena ada kekuatan yang lebih besar, tidak lain adalah kekuatan Sang Maha Pencipta.
Semua Hal Bersifat Tidak Pasti
Arti Insya Allah berikutnya juga menunjukkan bentuk keinsyafan di balik segala peristiwa yang ada. Di mana setiap peristiwa atau segala sesuatu tidak pasti. Sebab, dalam hal ini Allah yang menentukan segala kegiatan atau apapun yang dilakukan manusia. Dengan begitu, manusia diperintahkan untuk terus berikhtiar dan berharap pada kebaikan Allah.
Dengan kata lain, arti Insya Allah juga menunjukkan sifat kelemahan manusia di hadapan Allah. Di mana manusia hanya mampu berusaha dan segala sesuatu berada di tangan Allah sebagai satu-satunya penentu kehidupan. Namun dalam hal ini, Allah selalu memberikan kebaikan bagi setiap hambanya yang bersungguh-sungguh dalam berusaha dan berserah diri kepada Allah.
Manusia Menyusun Rencana
©2020 Merdeka.com
Berikutnya, arti Insya Allah juga menunjukkan bahwa manusia sejauh apapun hanya bisa merencanakan apa yang bisa dan akan dilakukan. Dalam hal ini, manusia tidak memiliki kemampuan dan wewenang untuk memastikan setiap perbuatan atau hal sudah pasti dan akan terjadi. Sebab, ini merupakan sifat keangkuhan yang tidak disukai Allah.
Namun, Allah Yang Maha Memberi menganugerahkan akal, hati nurani, dan tenaga fisik, dan setiap kemampuan yang dimilikinya untuk bisa berusaha sebaik mungkin. Akal dan hati nurani yang diberikan Allah bisa sementinya mendorong manusia untuk menyerahkan semua hal pada Sang Pencipta. Tentunya hal ini dilakukan setelah melakukan usaha yang sungguh-sungguh.
Di sini, dapat dipahami bahwa Islam mengajarkan setiap manusia untuk berencana, berusaha, berpasrah untuk mempersiapkan diri atas hal yang akan terjadi kemudian. Seperti penjelasan dalam QS Ar Ra’du ayat 11 yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Dalil hukum lain juga menyatakan, bahwa manusia dengan segala ketidakberdayaannya sudah sepatutnya bertawakal kepada Allah. Sebab, Allah adalah satu-satunya tempat untuk berlindung dan bergantung pada semua hal yang tidak pasti. Dalam QS Al Hasyr ayat 18 berbunyi : “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaknya setiap pribadi memerhatikan apa yang dia persiapkan untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Mengandung Sikap Tawaduk
Dari beberapa penjelasan yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa arti Insya Allah bukan untuk ucapan basa-basi atau alasan yang dinilai lebih sopan ketika menunjukkan sikap ketidakteguhan dari janji yang telah dibuat. Insya Allah mengandung sikap tawaduk. Di mana Insya Allah membawa manusia pada kesadaran tauhid bahwa hanya Allah tempat bergantung pada segala sesuatu.
Selain itu, arti Insya Allah juga dapat dipahami bahwa manusia mempercayai adanya takdir Allah. Di mana Allah yang menentukan setiap takdir hambanya di dunia. Namun kembali lagi, Allah masih memberikan kesempatan untuk mengubah takdirnya selama manusia berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa, dan berserah diri kepada-Nya. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara menulis Insya Allah yang benar patut diketahui umat muslim.
Baca SelengkapnyaDalam bahasa Arab, “Insyaallah” ditulis sebagai إِنْ شَاءَ اللَّهُ, yang berarti "jika Allah menghendaki". Namun, terdapat perbedaan penulisan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai arti kata InsyaAllah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaQada dan Qadar merupakan rukun iman dalam agama Islam yang wajib diimani.
Baca SelengkapnyaBiasanya kalimat masyaallah ini diucapkan lengkap berbunyi ‘masyaallah laa quwwata illa billah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang hubungan antara takdir, ikhtiar, doa, dan tawakal.
Baca SelengkapnyaWallahualam termasuk ungkapan dalam Islam yang sering diucapkan.
Baca SelengkapnyaIman pada qada dan qadar adalah hal penting dalam Islam.
Baca Selengkapnya