Ayat Tentang Riba dalam Alquran, Ketahui Tahapan Penurunannya
Merdeka.com - Islam memberikan pedoman berbagai aturan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di kehidupan sehari. Mulai dari aturan yang berkaitan dengan ibadah, pendidikan, politik, juga sosial dan kemasyarakatan. Bukan hanya itu, aturan yang berkaitan dengan masalah ekonomi juga menjadi aspek penting yang tidak luput dari pandangan Islam.
Dikatakan aspek penting, karena ekonomi atau berbagai hal yang berhubungan dengan transaksi sangat erat dengan aktivitas keseharian manusia. Mengingat berdagang merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Islam memberikan pedoman dan pandangan baik tentang berbagai praktik ekonomi yang terjadi pada kegiatan manusia.
Salah satu praktik ekonomi yang sering dibahas dalam pandangan Islam adalah riba. Riba merupakan suatu kelebihan pada satu komoditas tanpa disertai nilai tukar yang terjadi di dalam akad pertukaran barang dengan barang. Selain itu, praktik riba juga sering ditemui ketika seseorang sengaja memberikan beban tagihan tambahan kepada orang lain sebagai konsekuensi penundaan pembayaran pada jatuh tempo secara lunas.
-
Mengapa riba diharamkan dalam Islam? Pengharaman riba dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan moralitas.
-
Bagaimana riba bisa merugikan masyarakat? Riba dapat menyebabkan kemiskinan karena peminjam kerap terjebak dalam perangkap utang yang sulit untuk dibayar. Bunga yang tinggi dapat menyebabkan beban utang yang semakin berat, hal itu kemudian menyulitkan mereka untuk mengatasi masalah keuangan.
-
Kenapa riba diharamkan dalam Islam? Riba atau bunga dalam transaksi keuangan merupakan salah satu konsep yang dilarang dalam Islam karena dianggap tidak adil dan eksploitatif.
-
Apa itu riba dalam Islam? Riba adalah salah satu konsep yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis sebagai praktik keuangan yang diharamkan.
-
Mengapa riba merupakan dosa besar? Dalam hal ini, riba termasuk jenis dosa besar yang mengakibatkan azab pedih.
-
Apa pengertian riba? Secara bahsa, riba bermakna ziyadah (tambahan). Dari segi pengertian, riba adalah suatu akad pertukaran barang yang tidak diketahui padanannya menurut timbangan syara’.
Biasanya praktik riba tersebut sering ditemui pada kegiatan utang-piutang yang terjadi di masyarakat. Dalam islam, praktik ini dilarang karena mempunyai nilai haram. Terdapat beberapa ayat tentang riba dalam Alquran yang telah telah menjelaskan masalah ini. Tentu masyarakat muslim perlu memahami konsep ini dengan baik agar terhindari dari berbagai macam praktik riba yang membawa banyak kerugian.
Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum beberapa ayat tentang riba dalam Alquran dan berbagai informasi lainnya yang perlu diketahui.
Mengenal Riba
©2019 Merdeka.com/Azzura Zurae
Sebelum mengetahui ayat tentang riba dalam Alquran, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan praktik riba. Riba adalah adalah setiap tambahan yang tidak dibenarkan atas nilai barang yang diserahkan terhadap nilai pembanding.
Dalam hal ini, praktik kegiatan riba yang dilarang dan diharamkan dalam agama Islam adalah riba yang berkaitan dengan perdagangan, khususnya barter atau pertukaran barang dengan barang.
Ayat Tentang Riba dalam Al Quran
Setelah mengetahui pengertiannya, terdapat ayat tentang riba yang telah dijelaskan dalam Alquran. Ayat tentang riba ini terdapat pda QS. Al Baqarah ayat 278. Dalam ayat ini, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba!” (QS Al-Baqarah: 278)
Dalam ayat tersebut, dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan setiap umat muslim untuk meninggalkan perilaku riba. Dalam ayat ini, Allah juga memberikan pernyataan tegas bahwa kegiatan riba mengandung nilai haram dengan berbagai kerugian yang bisa ditimbulkan.
Namun sayangnya, ayat ini belum sempat dijelaskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW hingga akhirnya meninggal. Sehingga dalam hal ini, ayat tentang riba ini memiliki pengertian mutlak. Meskipun begitu, dalam perkembangan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan penelitian dari para ulama dan ahli fiqih untuk mengkaji ayat tentang riba tersebut.
Tahap-Tahap Turunnya Ayat Tentang Riba
©2020 Merdeka.com
Setelah mengetahui ayat tentang riba dalam Alquran, perlu diketahui pula bahwa terdapat beberapa tahapan turunnya ayat ini pada masyarakat. Tahap-tahap turunnya ayat tentang riba ini juga tercantum dengan jelas dalam Alquran. Berikut tahap-tahap atau urutan turunnya ayat tentang riba dalam Alquran yang perlu diketahui:
1. Tahap pertama : turunnya ayat tentang riba tahap pertama yaitu ketika Allah menunjukkan sisi negatif dari riba seperti yang tercantum dalam QS. Ar Rum ayat 39.
2. Tahap kedua : tahap kedua dalam turunnya ayat tentang riba yaitu ketika Allah mengecam kegiatan riba sebagai perbuatan haram. Dalam hal ini, Allah mengecam berbagai praktik riba yang dilakukan oleh masyarakat Yahudi. Hal ini tidak lain berkaitan dengan aspek kezaliman yang ditimbulkan akibat praktik riba pada masyarakat tersebut. Penjelasan ini tercantum dalam QS. An-Nisa’ ayat 160-161.
“Maka disebabkan kedhaliman orang Yahudi, maka kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Dan Kami telah menjadikan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS an-Nisa: 160-161)
3. Tahap ketiga : tahap ketiga urutan ayat tentang riba adalah Allah memberikan isyarat keharaman pada kegiatan riba. Dalam hal ini, Allah menunjukkan bahwa kegiatan riba merupakan suatu perbuatan haram yang memberikan banyak kerugian. Penjelasan ini tercantum dalam QS Al Imran ayat 130.
4. Tahap keempat : urutan ayat tentang riba dalam Al Quran yang terakhir yaitu tercantum pada QS Al Baqarah ayat 278 – 280. Dalam hal ini, Allah berfirman bahwa riba dinyatakan sebagai perubatan haram secara mutlak yang sebaiknya dihindari.
“Wahai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba, jika kalian adalah orang-orang yang beriman. Maka jika kalian tidak meninggalkan, maka umumkanlah perang kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka jika kalian bertaubat, maka bagi kalian adalah pokok harta kalian. Tidak berbuat dhalim lagi terdhalimi. Dan jika terdapat orang yang kesulitan, maka tundalah sampai datang kemudahan. Dan bila kalian bersedekah, maka itu baik bagi kalian, bila kalian mengetahui.” (QS al-Baqarah: 278-280).
Pokok Kandungan
Setelah mengetahui urutan atau tahapan turunnya ayat tentang riba dalam Alquran, perlu diperjelas kembali pokok kandungan pada dalil riba yang terakhir yaitu QS. Al Baqarah ayat 278 – 280. Berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui untuk memahami ayat tentang riba tersebut:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Riba merupakan hal yang haram dan dilarang dalam Islam.
Baca SelengkapnyaBerikut selengkapnya tentang cara menghindari riba dengan melakukan pembayaran secara non cicilan.
Baca SelengkapnyaPemahaman tentang riba dalam Islam penting untuk menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai agama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ayat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca SelengkapnyaRiya merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Baca SelengkapnyaQiyas dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan padanan suatu hukum terhadap hukum lain.
Baca SelengkapnyaAyat seribu dinar adalah dua ayat dalam surat At Thalaq yang diyakini dapat membuka pintu rezeki dan kekayaan.
Baca SelengkapnyaNiat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.
Baca SelengkapnyaAda enam amalan sunnah yang bisa dilakukan menyambut Hari Raya yang juga dikenal dengan sebutan Lebaran Haji ini.
Baca Selengkapnya