Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Menghitung IRR dalam Investasi, Lengkap Beserta Contohnya

Cara Menghitung IRR dalam Investasi, Lengkap Beserta Contohnya ilustrasi investasi. © pixabay.com/Tumisu

Merdeka.com - Cara menghitung IRR dalam investasi cukup mudah dipraktikkan. IRR adalah singkatan dari internal rate of return, yang biasa digunakan untuk mengevaluasi dan juga memeriksa kondisi finansial. Dalam dunia bisnis, cara menghitung IRR tentu memerlukan perhitungan yang cepat dan akurat.

IRR merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah laju investasi. Dalam proyek investasi, bisa dikerjakan jika memang return of rate nya jauh lebih besar dari laju pengembaliaan saat melakukan investasi. Untuk itu, peran IRR dibutuhkan agar bisa melihat seberapa baik kinerja suatu perusahaan.

Cara menghitung IRR penting diketahui oleh setiap pengusaha atau pebisnis, terutama mereka yang ingin melakukan proyek investasi. Berikut cara menghitung IRR dalam investasi yang Merdeka.com lansir dari acuurate.id dan sumber lainnya:

Orang lain juga bertanya?

Apa Itu IRR?

ilustrasi investasi

©2012 Shutterstock/Gorilla

IRR adalah singkatan dari Internal Rate of Return, yang menjadi acuan perhitungan efisiensi dari sebuah investasi. Sederhananya, IRR digunakan dalam analisis keuangan untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi.

Adapun perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama seperti NPV. Secara sederhana, NPV merupakan nilai proyek yang sedang dikerjakan, dan diperoleh dari selisih antara arus kas yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan.

Jika nilai NPV> nol, maka investasi atau proyek dianggap layak untuk dilakukan. Jika NPV< nol, maka investasi atau proyek dianggap tidak layak untuk dijalankan. Sedangkan bila hitungan NPV+ nol, maka investasi atau proyek berada dalam keadaan Break Even Point (BEP), dengan TR+TC dakan bentuk present value.

Jika IRR lebih besar dari cost of capital, maka menggambarkan bahwa investasi yang dilakukan akan menghasilkan return lebih besar dari yang dirancang sebelumnya. Hal ini berarti perusahaan disarankan menerima atau menjelankan proyek investasi tersebut.

Sementara itu, jika IRR lebih kecil dari cost of capital memberi gambaran bahwa investasi dilakukan akan menghasilkan return lebih kecil dari yang ditargetkan sehingga perusahaan baik menolak proyek tersebut. Jika IRR nilainya sama dengan cost of capital, menjadi pertimbangan bahwa investasi yang dilakukan diperkirakan menghasilkan return sebesar yang ditargetkan.

Rumus IRR

IRR= rk (NPV rk/ (TPV rk – TPV rb )) x (rb-rk)

Keterangan:

rk= tingkat bunga yang lebih kecil (rendah)

rb= tingkat bunga yang lebih besar (tinggi)

NPV rk= Net Present Valua pada tingkat bunga kecil

TPV rb= Total Present Value pada tingkat bunga yang besar

Cara Menghitung IRR

ilustrasi investasi

© pixabay.com/Tumisu

Setelah mengetahui rumus IRR, kita sudah bisa menghitung IRR. Berikut contoh cara menghitung IRR yang merdeka.com lansir dari accurate:

Ada perusahaan yang dapat memberikan usulan dalam melakukan investasi sebesar Rp14 juta. Sementara, arus kas yang mampu dihasilkan oleh perusahaan tersebut di setiap tahunnya sebanyak Rp22 juta dalam kurun waktu 6 tahun.

Asumsi untuk IRR dari investasi tersebut adalah 13%, saat menghitung diskonto, akan menghasilkan nilai NPV sebesar Rp6.649.000 dan diskonto sebanyak 12%, serta NIP senilai Rp659.000.

Jika dihitung menggunakan rumus internal rate of return, berikut cara menghitung IRR:Selisih diskonto 12%-10%=2% atau Rp6.649.000= 7.308.000. Maka dari itu, dapat kita ketahui bahwa nilai IRR adalah sebagai berikut:

IRR: 10% + (Rp659.000 : Rp7.308.000) x 2% = 10,18%

Dengan asumsi rate of return sebesar 13%, maka angka 10,18% sebenarnya masih bernilai kecil. Berdasarkan prinsip IRR, maka ada baiknya jenis investasi ini ditolak.

Kelebihan dan Kekurangan IRR

Kelebihan dari IRR adalah tidak melakukan pertimbangan atas time value of money. Maka dari itu, dalam hal ini perhitungan dapat dilakukan secara lebih tepat dan juga realistis bila dibandingkan dengan perhitungan accounting rate of return.

Keuntungan lainnya menggunakan metode IRR adalah mampu mengidentifikasi ukuran investasi untuk berbagai proyek yang tingkat keuntungannya bisa lebih bersaing dengan investasi lain. Sementara itu, kekurangan dari rate of return, yaitu memerlukan waktu yang lebih lama saat menghitungnya. Dalam hal ini ketika menghitung arus kas yang tidak bisa terdistribusi secara merata.

Secara umum, fungsi dari IRR adalah untuk membandingkan tingkat pengembalian sebelum akhirnya menentukan jenis investasi mana yang dinilai terbaik dan mampu memberikan keuntungan. Bagi pihak perusahaan, IRR berguna sebagai alat untuk melakukan evaluasi kebijakan dari pembelian kembali yang dimiliki perusahaan. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Mudah Memulai Investasi, Biarkan Uang Bekerja untuk Anda
Tips Mudah Memulai Investasi, Biarkan Uang Bekerja untuk Anda

Tentukan pilihan Anda sesegera mungkin, dan tanamkan keberanian Anda untuk memulai investasi pertama kali.

Baca Selengkapnya
Begini Peran BUMN Surveyor Indonesia dalam Percepatan Layanan Investasi di Indonesia
Begini Peran BUMN Surveyor Indonesia dalam Percepatan Layanan Investasi di Indonesia

Pada tahun 2024, PT Surveyor Indonesia kembali ditunjuk sebagai lembaga yang mendukung percepatan layanan investasi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Business Judgement Rule, Hal Krusial dalam Tata Kelola Perusahaan BUMN
Mengenal Business Judgement Rule, Hal Krusial dalam Tata Kelola Perusahaan BUMN

Penerapan BJR juga berdampak pada pengelolaan risiko yang lebih baik dalam industri reasuransi.

Baca Selengkapnya
Kinerja Keuangan Cemerlang, Analis Kompak Rekomendasikan Koleksi Saham BBRI
Kinerja Keuangan Cemerlang, Analis Kompak Rekomendasikan Koleksi Saham BBRI

PT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925.

Baca Selengkapnya
Buktikan Ketangguhannya, BRI Miliki Permodalan dan ROE yang Kuat di Waktu Bersamaan
Buktikan Ketangguhannya, BRI Miliki Permodalan dan ROE yang Kuat di Waktu Bersamaan

DI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.

Baca Selengkapnya
Yakin Cash Flow Bulanan Sehat? Analisis dengan Catatan Keuangan di BRImo
Yakin Cash Flow Bulanan Sehat? Analisis dengan Catatan Keuangan di BRImo

Memiliki cash flow yang sehat berarti Anda memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, menabung, dan berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Fokus pada Segmen UMKM dan Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI
Fokus pada Segmen UMKM dan Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

BRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Rugi, Begini Cara Mulai Investasi Bagi Pemula
Jangan Sampai Rugi, Begini Cara Mulai Investasi Bagi Pemula

Tips memulai investasi bagi pemula agar tidak rugi.

Baca Selengkapnya
Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan

Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Tumbuh Double Digit, Laba Bersih Citibank Tembus Rp665,9 Miliar di Kuartal I-2024
Tumbuh Double Digit, Laba Bersih Citibank Tembus Rp665,9 Miliar di Kuartal I-2024

Laba bersih ini meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya
BRI Masuk dalam Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024
BRI Masuk dalam Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024

Bloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi

Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.

Baca Selengkapnya