Cerita Detik-Detik Eksekusi Mati DN Aidit, Jenazahnya Diduga Dibuang di Tempat Ini
Merdeka.com - Sebagai Pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI), DN Aidit jelas tak luput dari pembantaian pengikut PKI pasca peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Setelah sempat menghilang pada malam hari peristiwa G30S, Aidit ditemukan di Solo.
Alwi Shahab dalam harian Republika menulis, pada saat penangkapan, Aidit bersembunyi di dalam sebuah lemari. Pada saat itu, ia ditemukan oleh Kolonel Yasir Hadibroto, Komandan Brigade IV Infanteri, dan para anak buahnya.
Dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (1/10), pada saat penangkapan, Aidit berkali-laki meminta pada Kolonel Yasir untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Namun, ia tidak mau menuruti begitu saja permintaan Aidit.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa yang memimpin operasi penangkapan DN Aidit? Pasukan Brigif IV Diponegoro akhirnya menemukan Aidit bersembunyi dalam sebuah rumah milik A Kasim di Desa, Sambeng, Solo.
-
Kapan DN Aidit ditangkap? Pasukan Brigif IV Diponegoro akhirnya menemukan Aidit bersembunyi dalam sebuah rumah milik A Kasim di Desa, Sambeng, Solo.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
-
Siapa pemimpin pemberontakan DI/TII di Aceh? Sosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, Gubernur Militer yang Jadi Pemimpin Pemberontakan DI/TII di Aceh
“Jika diserahkan kepada Bung Karno pasti akan memutarbalikkan fakta sehingga persoalannya akan jadi lain,” ungkap Yasir seperti dikutip dalam buku Siti Hartinah Soeharto: Ibu Utama Indonesia karya Abdul Gafur. Lalu bagaimana nasib Aidit selanjutnya?
Eksekusi Mati Aidit
Pada pagi buta, Yasir pergi dengan membawa Aidit meninggalkan Solo. Memasuki Boyolali, Yasir membelokkan mobilnya menuju ke Markas Batalyon 444.
Di sana, ia menanyakan pada Mayor Trisno, komandan batalyon, apakah ada sumur di tempat itu. Sang komandan menunjuk sebuah sumur tua di belakang markas. Yasir kemudian membawa Aidit ke sana.
wordpress.com
Di depan sumur, Yasir mempersilahkan tahanannya untuk mengucapkan pesan terakhir. Namun, waktu itu justru Aidit mengumandangkan pidato dengan berapi-api.
Mendengar pidato itu, Kolonel Yasir dan para anak buahnya naik pitam. Dia langsung menembak Aidit dengan peluru hingga dadanya berlubang. Jenazahnya langsung tersungkur dan masuk ke dalam sumur.
Hilang Tanpa Jejak
Setelah bertahun-tahun berlalu, tak ada satupun penanda bekas sumur di pekarangan gedung tua bekas markas Batalyon 444 di Boyolali. Tanahnya sudah ditumbuhi berbagai tanaman seperti labu siam, ubi jalar, pohon mangga, serta jambu biji.
Namun, banyak orang meyakini bahwa di sana dulu ada sumur tua yang menjadi tempat pembuangan jenazah Aidit. Salah satunya yang meyakininya adalah, Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Boyolali, Tamam Saemuri (71).
©life
Pada tahun 1965, Tamam muda adalah seorang aktivis Gerakan Pemuda Ansor. Dia sempat bertemu dengan Kolonel Yasir dalam sebuah rapat organisasi di pendopo kantor kabupaten. Dalam rapat itu Yasir mengumumkan kalau dia telah menembak mati Aidit beberapa hari sebelumnya.
Selain itu, Yasir juga menunjukkan arloji Aidit yang ia bawa dan menceritakan pada saat membunuhnya, Aidit diberondong senapan AK sampai habis satu magasin.
Reaksi Putra Aidit
Setelah puluhan tahun, cerita itu sampai juga ke telinga Ilham Aidit, yang tak lain merupakan putra pemimpin PKI itu. Dia terus mencari tahu keberadaan makam ayahnya yang memang sulit ditemukan itu.
©panoramio.com
Pencarian Ilham baru berbuah ketika sebuah lembaga swadaya masyarakat di Boyolali menghubunginya dan menceritakan tentang lokasi makam ayahnya. LSM itu mengaku mendapatkan informasi itu dari sumber-sumber kredibel yang terlibat langsung dalam pembunuhan anggota PKI saat itu.
Perasaan Ilham
Akhirnya baru pada tahun 2003, Ilham berkesempatan untuk datang ke pusara ayahnya. Tempat itu kini telah menjadi gedung tua yang digunakan sebagai mes pegawai Komando Distrik Militer (Kodim) Boyolali. Saat berkunjung, Ilham tak kuasa menahan perasaannya.
“Naluri saya mengatakan memang di sinilah tempatnya,” katanya dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (1/10). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aidit dicap orang paling bertanggung jawab dalam G30S/PKI. Umurnya tak panjang.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca SelengkapnyaMomentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaD.N.Aidit merupakan salah satu tokoh komunisme di Indonesia. Tak banyak orang yang tahu perihal kehidupannya.
Baca SelengkapnyaFoto langka Jenderal A.H Nasution dan D.N Aidit sukses mencuri perhatian. Terlihat dalam foto lawas tersebut keduanya saling tersenyum dan tertawa.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pentolan Pasukan Tjakrabirawa yang memimpin G30S PKI ketika ditangkap di Tegal.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaBrigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.
Baca SelengkapnyaAgen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca Selengkapnya