Eksis Selama 31 Tahun, Ini Kisah di Balik Kolam Pemancingan Ikan Legendaris di Sleman
Usaha pemancingan Kadisoka telah berdiri selama 31 tahun. Berbagai tantangan telah dialami sepanjang perjalanannya.
Ada sebuah pemancingan legendaris di Sleman. Namanya Pemancingan Kadisoka. Pemancingan yang sudah eksis selama 31 tahun ini terletak di Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman.
“Dulu usaha ini dirintis bapak. Saya di sini generasi kedua. Dulu belum ada yang membuka usaha pemancingan. Dulu pemancingan ini adalah yang terbesar se-Kabupaten Sleman,” kata Ana, pengelola pemancingan Kadisoka, dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Apa itu kolam ikan? Apa yang dimaksud dengan kolam ikan? Kolam ikan adalah tempat yang dibuat dengan cakupan terbatas berisi air untuk budidaya ikan.
-
Kenapa pesmol ikan populer? Ada berbagai resep pesmol ikan yang bisa menjadi menu andalan Anda dan keluarga.
-
Siapa yang suka memancing? Abu Nawas suka memancing, tapi ia tidak pernah berhasil menangkap ikan.
-
Kenapa Banyuwangi jadi surga mancing mania? Pasalnya, daerah ini memiliki banyak spot memancing dan jenis ikannya variatif.
-
Di mana tempat pemancingan Pak Tarno? Namun, yang paling menarik dari rumah ini adalah adanya tempat pemancingan yang dibangun oleh Pak Tarno.
-
Apa itu Pesmol Ikan? Pesmol ikan merupakan salah satu hidangan yang begitu menggugah selera. Biasanya, pesmol ikan disajikan dengan cita rasa yang pedas dan gurih. Menariknya, pesmol ikan bisa menggunakan berbagai ikan yang menjadi kegemaran Anda.
Selama mengelola pemancingan itu, Ana telah merasakan berbagai suka duka serta tantangan berat. Toh situasi sulit itu berhasil dilewati dan sampai sekarang masih banyak orang yang mengunjungi pemancingan itu.
Berikut selengkapnya:
Rawan Pencurian Ikan
Ana mengatakan, pemancingan yang ia kelola hampir selalu ramai pengunjung. Oleh karena itu, ia buka dua sesi yaitu pagi dan malam. Sesi pagi berlangsung dari jam 9 sampai magrib, sementara sesi malam mulai jam 5 sore sampai jam 10 malam.
Namun kondisi ramai itu ternyata sangat rawan karena sering terjadi pencurian ikan. Biasanya para pencuri bawa tas besar dan memasukkan ikan curian ke dalam tas besar.
“Makanya di sini mulai bulan kemarin kita punya peraturan yang membawa tas besar setiap mau keluar harus dicek dulu,” kata Ana.
Bisnis yang Menjanjikan
Menurut Ana, usaha pemancingan ikan saat ini cukup menjanjikan. Apalagi ada pemancing yang datang hanya untuk memancing ikan dan kemudian melepasnya lagi. Setiap pemancing yang datang hanya untuk memancing dan kemudian melepasnya dikenakan tarif Rp10 ribu. Sementara bagi yang menangkap ikan lalu dibawa pulang dikenakan tarif sesuai berat ikan yang ditangkap.
Di Pemancingan Kadisoka sendiri tersedia dua kolam. Setiap kolam terdiri atas beberapa jenis ikan yaitu ikan bawal, ikan patin, ikan lele, dan ikan nila. Ikan-ikan tersebut biasanya ditambahkan ke kolam setiap dua minggu sekali.
“Di sini ikan datang itu kondisinya sudah besar. Kalau ikan bawal rata-rata satu pick up antara 2-3 kuintal. Sedangkan kalau ikan nila satu kuintal setiap satu minggu,” ujar Ana.
Mengikuti Kemauan Pelanggan
Selama puluhan tahun berkecimpung di bisnis pemancingan ikan, Ana merasa salah satu kunci sukses menjalankan bisnis itu adalah mengikuti kemauan pelanggan.
Biasanya pelanggan yang datang mengungkapkan berbagai permintaan seperti ukuran ikan yang terlalu kecil atau soal bahan pakan ikan yang kurang variatif.
“Kalau zaman bapak dulu di sini cuma sedia pelet sama cacing. Sekarang sudah beraneka ragam seperti kacang, tahu, tempe, roti. Ini kita juga mengikuti kemauan pelanggan,” kata Ana.
Masih Tetap Eksis
Ana mengatakan, bisnis pemancingan itu pernah mengalami masa sulit saat pandemi. Saat itu jarak antar pengunjung harus dibatasi sekitar dua meter. Jumlah pengunjung yang bisa datang juga dibatasi 30 orang dan tidak boleh makan di tempat. Walaupun menghadapi berbagai tantangan, namun usaha pemancingan ikan Kadisoka masih tetap eksis sampai sekarang.
Setelah masa pandemi berakhir, jumlah pengunjung di tempat pemancingannya mulai banyak. Kini ia mencoba bisnis warung makan di tempat pemancingan itu.
“Pokoknya datang ke sini, tangan kosong tinggal mancing bisa sekali. Kita juga menyewakan pancingan, yang biasa Rp5 ribu, kalau yang bagus Rp15 ribu. Kalau pengunjung lapar, kami juga menyediakan indomie,” tutup Ana.