Fakta di Balik Suksesnya KKN di Desa Penari, Pernyataan Pemain Figuran Tuai Sorotan
Merdeka.com - Film KKN di Desa Penariberhasil memecahkan rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Sejak tayang perdana pada 30 April 2022 lalu, film karya Awi Suryadi itu telah ditonton lebih dari 7 juta orang. Film horor ini akhirnya bisa mengembalikan kepercayaan penonton untuk kembali ke bioskop setelah dua tahun industri film menderita akibat dihantam pandemi Covid-19.
Di balik angka yang fantastis tersebut, ada fakta menarik lain dari film KKN di Desa Penari yang menyita perhatian banyak orang. Salah satunya adalah fakta tentang pemain figuran film tersebut.
Berikut ulasan selengkapnya.
-
Film Indonesia apa yang paling laris? Film 'Agak Laen' berhasil mencatatkan rekor sebagai film terlaris dengan jumlah penonton mencapai 9,1 juta sejak dirilis pada bulan Februari.
-
Siapa pemeran utama di film ini? Pesan Bermakna Jilid III masih berfokus pada kehidupan seorang hakim bernama Dimas yang diperankan oleh Donny Alamsyah.
-
Siapa yang berperan di film "Perekwangan"? Menjelang akhir bulan Oktober, akan tayang film horor berjudul Perewangan. Film ini menampilkan Davina Karamoy, yang sebelumnya telah sukses menarik perhatian lewat film Ipar Adalah Maut.
-
Apa peran yang membuat aktor ini terkenal? Aktor dengan tinggi 165 cm ini telah berakting dalam beberapa produksi Broadway, termasuk Merrily We Roll Along, Finding Neverland, dan The Odd Couple.
-
Kenapa film-film ini sukses? Popularitas film-film ini menunjukkan bahwa Netflix masih menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari hiburan berkualitas.
-
Apa yang membuat Desa Karangjaya viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial. Perkampungan itu disorot lantaran memiliki pemandangan yang indah.
Nonton Bareng
Twitter - Merapi_uncover
Pemain figuran bernama Subardo itu memberikan pengakuan menarik dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter @merapi_uncover. Sampai saat ini, ia mengaku belum berkesempatan menonton film yang proses syutingnya dilakukan di dusunnya tersebut.
Subardo ingin MD Pictures memfasilitasi masyakarat di dusunnya untuk bisa nonton bersama film KKN Di Desa Penari di bioskop. Apa lagi, banyak warga sekitar yang dulu membantu proses syuting di lokasi penasaran dengan hasilnya.
"Belum nonton filmnya. Harapan saya, itu dari rumah produksi memfasilitasi nonton bareng bersama warga masyarakat sekitar," kata Subardo.
"Kebanyakan warga itu (mau) nonton bareng secara gratis di bioskop karena penasaran. Warga yang dulu dimintain tolong buat ngangkat peralatan itu semua pengen sekali nonton," imbuhnya.
Harapan
Subardo juga mengungkapkan bahwa banyak warga di Padukuhan Ngluweng, Gunungkidul tidak mengerti cara menonton film di bioskop. Selain itu, ia juga berharap adanya kesejahteraan fasilitas di dusunnya dari pihak rumah produksi.
"Tapi kan nggak tau bioskop itu di mana, harganya berapa, maklum masalahnya ini di dusun," jelas Subardo.
"Di samping itu, harapan kami pengangkatan ekonomi, jalan kami masih rusak, kemudian cita-cita masyarakat kami itu pengen punya balai dusun. Biar lebih sejahtera," tambahnya.
Respons Sutradara
Tak lama setelah unggahan tersebut menjadi perbincangan warganet, sang sutradara Awi Suryadi langsung meresponsnya. Saat ini ia masih memproses permintaan Subardo dan para warga lainnya.
"Coba dibantu mas @awisuryadi siapa tau mas nya bisa bantu, paling nggak bisa buat hiburan warga di sekitar desa tersebut, terutama daerah Ngleri, Gunungkidul," tulis salah satu warganet.
"Sedang proses," jawa Awi Suryadi.
Klarifikasi Rp 75 Ribu
Beberapa waktu lalu, berdar kabar yang menyebut bahwa pemain figuran KKN Di Desa Penari hanya dibayar sebesar Rp75.000 dan tidak boleh menghapus tata rias wajah selama 24 jam. Kabar tersebut kemudian dibantah langsung oleh Awi Suryadi.
"Mengenai bayaran pemain, saya sebagai sutradara tidak mengetahui bayaran Tissa Biani berapa, Megantara berapa, extras berapa. Cuma saya langsung konfirmasi ke bagian casting dan mereka memastikan yang keluar dari kita tidak segitu jumlahnya," kata Awi Suryadi saat sesi Zoom Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI), Jumat (20/5).
"Tidak betul bahwa mereka (pemain figuran) tidak boleh menghapus make up selama 24 jam. Karena saya ingat itu syuting hari terakhir, mereka dikontak jam sepuluh pagi, kita syuting selesai jam sepuluh malam. Jadi total 12 jam. Nggak mungkin lah nggak boleh hapus make up selama 24 jam," pungkasnya.
(mdk/dem)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini bagikan pengalamannya yang begitu menarik saat KKN di sebuah desa Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaPada masanya mereka menjadi idola lantaran sukses berperan di layar lebar maupun di layar kaca.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang sedang menjalani program KKN berhasil menemukan sebuah air terjun tersembunyi yang berpotensi menjadi destinasi wisata baru.
Baca SelengkapnyaProject film tersebut nantinya akan menjadi dokumen penting bagi pengabadian sejarah, cerita, peristiwa Suku Dayak tempo dulu.
Baca SelengkapnyaFergie, sosok cantik yang tak disangka sebagai cucu Bondan Winarno, mencuri perhatian dalam dunia artis. Intip beberapa fotonya berikut ini.
Baca SelengkapnyaPecah rekor, film Indonesia tahun 2024 tembus 55 juta penonton. Terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaAjang Dangdut Indosiar selalu mampu menarik hati pemirsa. Selalu ditunggu, ajang-ajang tersebut melahirkan juara yang betul-betul penyanyi unggul.
Baca SelengkapnyaPemuda di Desa BRILian Janti pilih bekerja di kampungnya daripada merantau.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah 18 aktor Indonesia berdarah Timur Tengah yang sukses di dunia hiburan.
Baca SelengkapnyaPemilik nama asli Dewi Muria Agung ini bahkan terang-terangan mengunggah sejumlah potret lawasnya di media sosial. Seperti apa sih?
Baca SelengkapnyaAda lima film Jepang yang mengangkat tema dan elemen budaya Indonesia dalam alur ceritanya, selengkapnya di sini.
Baca Selengkapnya