Flare adalah Suar yang Mengeluarkan Cahaya Api, Ketahui Fungsi dan Cara Penggunaannya
Penggunaan flare perlu memperhatikan aturan agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain
Penggunaan flare perlu memperhatikan aturan.
Flare adalah Suar yang Mengeluarkan Cahaya Api, Ketahui Fungsi dan Cara Penggunaannya
Baru-baru ini dunia media sosial dikejutkan dengan kabar kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies Gunung Bromo. Kebakaran ini terjadi ketika sepasang kekasih melakukan sesi foto prewedding ini bukit tersebut dengan menggunakan properti flare.Setelah kejadian tersebut, beredar luas hasil foto sepasang kekasih berpakaian outer yang memegang flare sambil berpose. Flare tersebut memang tampak memberikan kesan asap putih yang cantik, namun sayangnya menyebabkan kebakaran yang tak terduga.
Dari peristiwa ini, tentu sebagian dari Anda penasaran sebenarnya apa itu flare. Flare adalah sebuah suar atau alat pemancar cahaya yang berasal dari api. Flare juga dipahami sebagai alat nyala api, suluh, atau pelita.
Jika diingat, sebelumnya alat ini kerap dibawa suporter sepak bola untuk dinyalakan dalam stadion guna memeriahkan pertandingan, yang kemudian sudah dilarang. Lalu apa fungsi dari flare dan bagaimana cara penggunaan yang baik dan aman. Ini penting diketahui agar tidak ada lagi insiden kecelakaan berbahaya akibat penggunaan flare.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum pengertian, fungsi, dan cara penggunaan flare yang aman, perlu diperhatikan.
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Flare
Flare adalah sebuah alat yang efektif untuk menandakan adanya bahaya dan menunjukkan posisi. Ini merupakan sebuah alat penyala api yang dapat memberikan efek cahaya sebagai tanda.
-
Bagaimana Flare muncul di foto? Flare tercipta ketika cahaya yang tidak membentuk gambar memasuki lensa dan mengenai sensor digital," dikutip dari laman website resmi Cambridge in Colour.
-
Apa itu Flare dalam fotografi? Flare dalam dunia fotografi bukan lagi sekadar gangguan atau kesalahan yang tak diinginkan. Sebaliknya, flare kini menjadi pilihan gaya yang disengaja yang dapat digunakan oleh para fotografer untuk menciptakan hasil yang memukau.
-
Kenapa Flare di foto sekarang disukai? Sekitar beberapa dekade yang lalu, flare sering kali dianggap sebagai kecelakaan yang disebabkan oleh cacat pada lensa kamera. Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan ini telah berubah drastis.
-
Apa itu 'Lampor'? Dilansir dari Liputan6.com, Lampor merupakan istilah yang berkaitan dengan fenomena keranda terbang di wilayah Jawa Tengah. Menurut cerita, ada entitas gaib yang mengendalikan keranda tersebut dan membawanya melintasi suatu tempat.
-
Bagaimana ular bersinar terlihat berkilau? Ular ini unik karena saat matahari menyentuh sisiknya, kulitnya bisa berubah mengkilap. Seperti tumpahan minyak ketika terkena sinar matahari.
-
Bagaimana bunga Baja Fairy Duster menampilkan kembang api? Namun, pada musim panas dan musim gugur, bunga ini menampilkan pertunjukan kembang api! Ledakan warna merah, merah muda, atau ungu yang mencolok berasal dari benang-benang kecil seperti kumis yang bergerombol di sekitar pangkal bunga
Karena alat ini dapat mengeluarkan cahaya api, maka tanda dari asap yang ditimbulkan dapat dilihat dengan jelas di udara maupun di air. Tak heran, jika flare juga sering kali digunakan para marinir dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu yang berisiko.
Terdapat beberapa jenis flare dengan karakteristik yang berbeda. Mulai dari flare berwarna oranye, flare genggam merah, hingga flare berupa roket. Berikut jenis flare dan karakteristiknya, perlu Anda ketahui:
• Asap oranye – jeis flare yang bila dipicu, akan mengeluarkan awan asap oranye. Flare ini tidak dapat padam karena hujan lebat atau angin menderu. Alat ini dapat digunakan untuk memberi sinyal marabahaya, tetapi karena tidak ada yang terbakar (dan tidak ada yang bersinar), maka ini cocok untuk penggunaan siang hari saja.
• Perangkat genggam berwarna merah – jenis flare yang efektif sebagai sinyal bahaya garis pandang pada siang dan malam hari. Suar perangkat genggam sangat terang dengan jangkauan visibilitas yang baik. Alat ini sangat terlihat dari pesawat dan biasanya akan terbakar hingga 60 detik.
• Parasut atau roket merah – jenis flare yang mampu menarik perhatian hingga 10 mil di siang hari tergantung kondisi dan hingga 40 mil di malam hari. Roket ini meluncurkan suar hingga ketinggian sekitar 300 meter dan suar menyala selama 40-60 detik saat turun perlahan. Namun jangan gunakan suar jenis ini saat ada helikopter atau pesawat terbang di atasnya.
Penggunaan Flare yang Aman
Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenisnya, berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara penggunaan flare yang aman.
Dengan begitu, sebaiknya falre tidak digunakan secara sembarangan. Pastikan bahwa Anda berada dalam keadaan darurat, maka Anda bisa menggunakan flare untuk meminta bantuan. Berikut cara penggunaan flare yang perlu diperhatikan:
1. Jika Anda mempunyai beberapa suar, nyalakan satu suar saja, segera setelah Anda berada dalam bahaya. Simpan suar lainnya ketika Anda perlu menarik perhatian lagi, seperti ketika Anda melihat pesawat pencari atau kapal lain sedang melakukan pencarian.
2. Pegang suar di sisi perahu yang melawan arah angin dengan tangan terentang penuh. Suar menyala dengan suhu yang sangat panas dan dapat dengan mudah merusak perahu, sekoci, bahkan berbahaya untuk manusia.
3. Arahkan flare tersebut ke arah menjauhi Anda, orang lain, dan bangunan atas kapal.
4. Suar sangat terang dan dilarang melihat langsung ke cahayanya karena akan merusak penglihatan Anda.
5. Suar parasut harus ditembakkan melawan arah angin dengan sudut idealnya 15 hingga 20 derajat dari garis vertikal.