Apa Itu Flare, Pemicu Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo saat Foto Prewed
Seorang fotografer menggunakan flare untuk menciptakan efek visual yang menarik serta karakteristik unik pada gambar, seperti cahaya yang berkilauan.
Area savana wisata gunung Bromo terbakar gara-gara flare
Apa Itu Flare, Pemicu Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo saat Foto Prewed
Kebakaran terjadi di savana Bukit Teletubbies, Wisata Gunung Bromo, Jawa Timur pada Rabu (6/9). Api tersebut berasal dari percikan suar atau flare yang dinyalakan pasangan beserta tim fotografer untuk kepentingan pemotretan pre-wedding di Kawasan Bromo.
"Memang benar bahwa kebakaran di Bukit Teletubbies karena salah satu dari lima flare asap meletus saat dinyalakan, sehingga mengeluarkan percikan api yang akhirnya membakar rumput kering di padang savana tersebut," kata Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres setempat, Kamis (7/9) petang.
Saat ini, aparat dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo, Jawa Timur telah menetapkan manajer wedding organizer sebagai tersangka dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Usai dilaksanakan serangkaian pemeriksaan terhadap enam orang yang kami tangkap, satu orang ditetapksan sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup, sehingga statusnya dinaikkan dari saksi menjadi tersangka,"
kata Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana
merdeka.com
Mengenali Flare
Dikutip laman Wikipedia, suar atau flare adalah salah satu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan. Biasanya, suar digunakan untuk memberi tanda, penerangan, dan alat pertahanan militer.
"Suar ketika dilepas akan segera terbakar yang menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan panas mesin," dilansir dari laman resmi Wikipedia, dikutip merdeka.com, Jumat (8/9).
Dirangkum dari berbagai sumber, bahan kimia yang digunakan untuk membuat smoke flare biasanya terdiri dari campuran kimia yang dirancang untuk menghasilkan asap berwarna saat dibakar.
Kalium nitrat adalah oksidator yang umum digunakan dalam flare asap. Ini membantu mengoksidasi bahan bahan bakar lainnya yang digunakan dalam flare.
Karena flare akan menghasilkan asap dan panas saat dibakar, penting untuk memilih lokasi yang aman untuk menyalakan flare. Lokasi di dekat bahan yang mudah terbakar atau di lingkungan yang sangat kering akan meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.
Di sisi lain, dampak dari Flare yang telah dinyalakan akan menghasilkan radiasi ultraviolet (UV) yang tinggi dan bias menyebabkan masalah bagi kesehatan kulit manusia.
Tidak hanya itu, flare atau suar juga dapat mempengaruhi kualitas udara yang menimbulkan partikel bahaya yang berpotensi merusak sistem pernapasan manusia. Hal ini bisa mengakibatkan iritasi tenggorokan, batuk, dan masalah pernapasan lainnya.
Sementara flare dalam dunia fotografi menjadi pilihan gaya yang disengaja yang dapat digunakan oleh para fotografer untuk menciptakan hasil yang memukau.
Flare bisa muncul dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, cincin, semburan bintang, dan lainnya.
Seorang fotografer menggunakan flare untuk menciptakan efek visual yang menarik serta karakteristik unik pada gambar, seperti cahaya yang berkilauan atau aura dramatis pada foto.