Fungsi Kosakata dalam Artikel, Ketahui Ciri-Cirinya
Kosakata memliki fungsi penting dalam penyusunan artikel.
Kosakata memliki fungsi penting dalam penyusunan artikel.
Fungsi Kosakata dalam Artikel, Ketahui Ciri-Cirinya
Kosakata merupakan unsur penting dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Bukan hanya untuk percakapan, kosakata perlu dikuasai untuk meyampaikan pikiran dan gagasan melalui berbagai macam platform, termasuk dalam tulisan seperti artikel.
Dalam hal ini, terdapat beberapa fungsi kosakata dalam artikel. Mulai dari fungsinya untuk mengomunikasikan konsep gagasan, menggambarkan detail informasi, memberi kesan dan pengaruh, meningkatkan keterbacaan, hingga membantu pencarian informasi lain yang relevan.
-
Apa pengertian kosakata? Kosakata adalah kumpulan kata-kata dan frase yang dimiliki oleh seseorang atau dalam suatu bahasa. Kosakata dapat mencakup istilah, kata-kata sehari-hari, kata-kata teknis, dan sebagainya. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kosakata sebagai bagian penting dalam kemampuan berbahasa seseorang.
-
Kapan kata keterangan digunakan dalam kalimat? Adverbia (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan predikat (verba) suatu kalimat.
-
Kenapa penguasaan kosakata penting? Kemampuan menguasai kosakata adalah hal penting dalam bahasa. Penguasaan kata dalam sebuah bahasa adalah kunci utama untuk berkomunikasi secara efektif dan memahami informasi dengan baik.
-
Paragraf eksposisi, apa fungsinya? Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang memiliki tujuan untuk menjelaskan, memaparkan, dan menerangkan informasi.
-
Kapan kata keterangan digunakan? Dengan demikian, kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan informasi tambahan atau detail mengenai kata lain dalam kalimat, kecuali kata benda.
-
Apa fungsi kata kerja bahasa Inggris? Kata kerja sendiri dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan istilah verb. Sementara itu, kata kerja bahasa Inggris ini memiliki fungsi untuk menyatakan perilaku, pengalaman, posisi, hingga pekerjaan dari suatu subjek dalam kalimat.
Berikut fungsi kosakata dalam artikel dan penjelasan lainnya yang bisa disimak.
Pengertian Kosakata
Sebelum dijelaskan fungsi kosakata dalam artikel, perlu dipahami pengertiannya.
Kosakata adalah kumpulan kata-kata yang dimiliki dan digunakan oleh suatu bahasa.
Dalam konteks bahasa Indonesia, kosakata merupakan sekumpulan kata-kata yang ada dalam bahasa tersebut. Kosakata dapat terdiri dari kata baku dan kata tidak baku, kata umum dan kata khusus, kata formal dan kata informal.
Kosakata juga berkaitan erat dengan pemahaman konteks dan budaya suatu bahasa. Setiap bahasa memiliki kosakata yang berbeda-beda, tergantung pada budaya dan lingkungannya. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan dan memperkaya kosakata dengan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan orang lain yang menggunakan bahasa yang sama.
Fungsi Kosakata dalam Artikel
Kosakata memiliki fungsi penting dalam sebuah artikel.
Bahkan, kosakata menjadi unsur dalam penyusunan tulisan artikel yang baik.
1. Mengomunikasikan Konsep: Kosakata membantu dalam menyampaikan konsep-konsep yang kompleks atau abstrak. Penggunaan kata-kata yang tepat dapat membantu pembaca memahami ide-ide yang rumit.
2. Menggambarkan Detail: Kosakata membantu dalam menggambarkan detail dan nuansa dari suatu topik. Kata-kata yang deskriptif memungkinkan pembaca untuk membayangkan atau merasakan apa yang dijelaskan dalam artikel.
3. Membangun Citra Mental: Penggunaan kosakata yang tepat dapat membantu dalam membangun citra mental yang kuat dalam pikiran pembaca. Hal ini membantu artikel menjadi lebih menarik dan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis.
4. Mengesankan dan Memengaruhi: Kosakata yang kuat dapat memengaruhi opini pembaca dan membuat mereka terkesan oleh tulisan. Kata-kata yang persuasif atau emotif dapat memengaruhi pembaca untuk mempertimbangkan sudut pandang atau argumen yang disajikan dalam artikel.
5. Memberikan Kesan Profesional: Penggunaan kosakata yang tepat dan bervariasi dapat meningkatkan kesan profesional dari artikel tersebut. Hal ini penting terutama dalam konteks tulisan akademis, jurnal ilmiah, atau artikel berita.
6. Memperjelas Makna: Kosakata membantu dalam memperjelas makna dan memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dipahami dengan jelas oleh pembaca. Penggunaan sinonim atau definisi dapat membantu pembaca yang mungkin tidak akrab dengan istilah khusus yang digunakan.
7. Meningkatkan Keterbacaan: Penggunaan variasi kosakata membantu dalam menjaga keterbacaan artikel. Terlalu banyak pengulangan kata-kata yang sama dapat membuat pembaca bosan atau kehilangan minat.
8. Membantu dalam Pengindeksan dan Pencarian: Penggunaan kosakata yang relevan dan spesifik juga memudahkan dalam pengindeksan artikel oleh mesin pencari dan basis data, sehingga memungkinkan artikel tersebut lebih mudah ditemukan oleh pembaca yang mencari topik yang serupa.
Ciri-Ciri Kosakata Baku
Setelah mengetahui fungsi kosakata dalam artikel, berikutnya akan dijelaskan ciri-ciri kosakata baku:
1. Tidak ada perubahan huruf pada kata dasar. Kosakata baku tidak mengalami perubahan huruf, termasuk tidak ada penggantian huruf atau penghapusan huruf pada kata dasarnya. Contohnya, "memonopoli", di mana kata "monopoli" tidak dibuah atau dihilangkan, tetapi diberi imbuhan "me-" sebagai awalan.
2. Penggunaan huruf kapital pada awal nama negara dan bahasa. Kosakata baku menggunakan huruf kapital untuk menulis nama negara dan bahasa. Contohnya, "Indonesia", "Inggris", "Jerman".
3. Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat atau judul. Kosakata baku menggunakan huruf kapital pada awal kalimat atau judul sebagai aturan khas yang sudah baku dan tidak boleh diubah-ubah.
4. Penggunaan tanda baca yang sesuai. Kosakata baku menggunakan tanda baca yang benar sesuai kaidah bahasa. Contohnya, tanda koma (,) untuk memisahkan kata atau frasa dalam satu kalimat.
Ciri-Ciri Kosakata Tidak Baku
Selain fungsi kosakata dalam artikel, Anda juga perlu memahami ciri-ciri kosakata tidak baku, sebagai berikut:
1. Penulisan yang tidak sesuai dengan ejaan resmi bahasa Indonesia. Misalnya, salah satu huruf pada kata diganti dengan huruf lain, contoh "mantap" diganti dengan "mantab".2. Kosakata yang ditulis dengan ejaan yang tidak sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Contohnya, kata "mantappu" yang berarti sangat bagus padahal seharusnya ditulis sebagai "mantap".
3. Penggunaan kosakata daerah yang tidak umum. Misalnya, penggunaan kata "bule" untuk menyebut orang asing sebagai bentuk pengaruh bahasa Sunda yang digunakan secara nasional.
4. Penggunaan kata serapan dari bahasa asing yang tidak umum dan tidak diakui dalam KBBI. Contoh kosakata tidak baku adalah kata "parkiran" (baku: tempat parkir) yang merupakan serapan dari bahasa Belanda.
5. Penggunaan istilah slang atau bahasa gaul yang belum baku. Misalnya, kata "kipas" yang berarti "naksir" atau "terpesona" dalam bahasa gaul orang muda.
Cara Meningkatkan Kosakata
Setelah mengetahui fungsi kosakata dalam artikel, terakhir akan dijelaskan cara meningkatkan kosakata.
Berikut beberapa cara yang dapat membantu Anda:
1. Membaca: Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kosakata adalah dengan membaca secara konsisten. Bacalah berbagai jenis materi, termasuk buku, artikel, majalah, dan novel. Dengan membaca secara luas, Anda akan terbiasa dengan berbagai kata dan frasa yang digunakan dalam konteks yang berbeda.
2. Mencatat Kata-kata Baru: Setiap kali Anda menemukan kata yang tidak dikenali, catatlah dan cari artinya. Anda bisa menggunakan kamus online atau aplikasi kamus untuk mengetahui makna dan penggunaan kata-kata tersebut.
3. Mempelajari Kata-kata dalam Konteks: Lebih mudah untuk mengingat dan memahami kata-kata ketika Anda melihatnya dalam konteks yang relevan. Cobalah untuk membaca kalimat atau paragraf di mana kata-kata tersebut digunakan agar Anda bisa melihat bagaimana mereka bekerja dalam konteks yang nyata.
4. Berlatih Menulis: Menulis secara aktif membantu Anda menggunakan kosakata yang telah Anda pelajari. Cobalah untuk menulis cerita, esai, atau artikel menggunakan kosakata yang baru Anda pelajari untuk membantu memperkuat pemahaman dan penggunaan mereka.
5. Belajar dari Konteks Lisan: Dengarkan percakapan, podcast, atau kuliah yang menarik dan beragam. Bahasa lisan juga bisa menjadi sumber kosakata yang kaya.