Guru Ngaji di Blora Calonkan Diri Jadi Kades, Komitmen Anti Politik Uang
Sebelumnya, Gus Mus pernah diberhentikan dari PNS karena penyakit yang dideritanya
Sebelumnya Gus Mus pernah diberhentikan dari PNS karena penyakit yang dideritanya
Guru Ngaji di Blora Calonkan Diri Jadi Kades, Komitmen Anti Politik Uang
Mustain merupakan seorang guru ngaji di kampungnya di Desa Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Ia memantapkan niat untuk maju sebagai calon Kepala Desa (Kades).
Sebelum menjadi guru ngaji, pria yang akrab disapa Gus Mus itu adalah PNS guru SD di Kudus. Namun karena sakit bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh, ia tak bisa melanjutkan kariernya. “Empat tahun saya sakit lambung hingga tidak bisa lagi aktif menjadi guru SD di Kudus. Akhirnya saya diberhentikan jadi PNS,” kata Gus Mus.
Saat itu, nasib Gus Mus sempat diperjuangkan oleh Bupati Blora Arief Rohman. Bupati berupaya berkomunikasi dengan Pemkab Kudus agar Gus Mus tidak diberhentikan dari PNS. Sayangnya perjuangan itu gagal. Belum lagi, ia tidak mendapatkan gaji pensiunan karena dinilai masih muda dan tidak bisa mengajukan pensiunan. Walau begitu, ia masih bersyukur diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan sembuh total dari penyakit yang pernah dideritanya dari 2016 hingga 2021 itu.Setelah sembuh, Gus Mus memantapkan niat untuk maju bertarung untuk menjadi Kades dalam Pilkades serentak Blora pada 8 Juli 2023 besok. Ia mengatakan, visi misinya tidak jauh berbeda dari kades pada umumnya, yaitu memberikan perubahan ke arah yang lebih baik. “Latar belakangnya ya intinya ingin demokrasi bisa hidup lebih baik di desa saya,” kata Gus Mus.
Komitmen Anti Politik Uang
Menurut Gus Mus, selama ini banyak orang yang tidak berani maju mendaftarkan diri dalam Pilkades karena persaingan politik uang yang masih merajarela dan menjadi persoalan utama. Demi meyakinkan masyarakat agar tambah yakin dengan dirinya, Gus Mus berkomitmen tidak akan melakukan serangan fajar alias politik uang menjelang hari coblosan. Selain itu apabila dirinya nanti terpilih, maka selama menjabat akan memberikan lahan bengkok yang menjadi kewenangannya untuk kepentingan masyarakat Tambahrejo.
“Saya serahkan sebagian hak yang diberikan pada saya berupa tanah bengkok. Di situ akan saya serahkan kepada warga setiap dukuhan satu bahu. Totalnya ada 7 dukuhan. Dan satu lagi untuk kegiatan keagamaan,”
ujar Gus Mus dikutip dari Liputan6.com pada Senin (3/7).
merdeka.com