Deretan Guru Dimutasi, Ada yang Karena Tidak Menghadiri Undangan
Terdapat segelintir pengajar yang terkena mutasi diikuti dengan berbagai alasan.
Terdapat segelintir pengajar yang terkena mutasi diikuti dengan berbagai alasan.
Deretan Guru Dimutasi, Ada yang Karena Tidak Menghadiri Undangan
Gempar, salah satu guru dimutasi karena tolak aturan toilet sekolah berbayar untuk siswa. Peristiwa ini dialami guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bernama Mohammad Arif.
Melalui video yang dibagikan Instagram ndorobei.official, Arif mengaku mendapatkan Surat Keputusan (SK) mutasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. Dalam SK itu, termuat keputusan mutasi atas persetujuan Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan.“Tahu-tahu di sini (SK) tertulis, berdasarkan kepindahan ini sudah mendapatkan persetujuan dari Kepala Kantor Kemenag Pamekasan. Persetujuan itu atas persetujuan Kepala MAN Pak Lukman,” jelas Arif, dikutip Jumat (22/9).
Sebelum Arif, terdapat segelintir pengajar yang terkena mutasi diikuti dengan berbagai alasan, mulai dari tidak menghadiri undangan hingga karena satu siswa tewas.
Berikut sederet kasus guru yang dipindahtugaskan.
Tidak Menghadiri Undangan
Beredar video memperlihatkan seorang guru SMP Negeri 1 Way Seputih, Lampung Tengah minta tolong kepada Presiden Joko Widodo.
Dia meminta tolong gegara dimutasi 100 kilometer dari rumah. Ia bernama Musriyatun, seorang janda dengan tiga anak. Video tersebut disebarluaskan oleh akun Instagram @viralno.1.
Dalam video, Musriyatun mengaku dirinya tidak sanggup jika harus pindah ke SMP Negeri 1 Selagai Lingga karena jarak yang sangat jauh. Terlebih lagi, Musriyatun masih memiliki anak kecil.
Menurut informasi yang dihimpun, Musriyatun dimutasi karena ketidakhadirannya sebagai Sekretaris PAC Nahdlatul Ulama (NU) Way Seputih di Konfercab Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Lampung Tengah yang digelar di Sesat Agung Nuwo Balak Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah, Minggu (5/2).
Sementara itu, alasan Musriyatun tidak hadir, sebab dirinya merawat orang tua dan anaknya yang sakit. Selain itu, dirinya tak ingin ada intervensi dukung-mendukung calon ketua dalam PC Muslimat NU Lampung Tengah.
Tidak Mengajar Setahun
Istri Sekretaris Daerah (Sekda) Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumbel) bernama Rosmalinda dikabarkan tetap mendapat tunjangan sertifikasi meski tidak mengajar selama setahun.
Sebelumnya, Rosmalinda mengajar di SMPN 1 Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Adapun alasan Rosmalinda tidak mengajar di kelas, sebab kesibukannya mengikuti organisasi Dharmawanita Kabupaten Ogan Ilir.Dilansir dari Kompas, Senin (17/7), Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ogan Ilir, Wilson Effendi mengatakan, belum terdapat laporan tertulis tentang Rosmalinda yang tidak mengajar selama setahun.
Kendati demikian, pihaknya telah memindahtugaskan Rosmalinda ke bidang sekretariat daerah.
"Sekarang, pembinaan dari kami, Ibu Rosmalinda sudah dimutasikan ke sekretariat daerah," kata Wilson saat dihubungi wartawan, Minggu (16/7). Demikian dikutip dari Kompas.
Seorang Siswa Tewas
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara (Sulut) Anwar Abubakar mengatakan pihaknya telah memutasi Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kotamobagu, Sulawesi Utara.
"Untuk sementara, Kepala MTsN 1 Kotamobagu ditugaskan di madrasah yang lain sampai dengan proses hukum terkait kasus ini selesai. Kami sudah menunjuk pelaksana tugas Kepala MTsN 1 Kotamobagu," kata Anwar dalam keterangan resminya, Kamis (16/6).
Anwar mengatakan pihaknya telah memanggil Kepala MTsN 1 Kotamobagu untuk mengungkap kronologi kejadian tewasnya siswa di sekolah itu. Selain itu, ia juga memastikan untuk membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tersebut.