HIV adalah Gangguan yang Melemahkan Imun Tubuh, Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Merdeka.com - Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit berbahaya yang bisa mengancam keselamatan nyawa penderitanya. HIV ini termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi. Bukan hanya itu, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Hingga kini, belum terdapat obat yang bisa menyembuhkan penyakit yang menyerang sistem imun tubuh ini. Namun beberapa obat biasanya dikonsumsi pasien untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan kondisi yang lebih parah. Meskipun tidak dapat menyembuhkan, obat-obatan ini telah mengurangi risiko kematian pada penderita HIV/AIDS di berbagai negara maju.
Diperlukan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyakit HIV yang dapat terjadi. Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui gejala dan hal apa saja yang menyebabkan penyakit HIV. Selain itu, penting juga untuk memahami bagaimana proses penularan dan cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit.
-
Mengapa HIV/AIDS berbahaya bagi tubuh? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah. Virus ini menginfeksi dan menghancurkan sel CD4, yang merupakan sel penting untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
-
Mengapa HIV berbahaya? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah.Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Bagaimana HIV menular? Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air mani, dan cairan vagina.
-
Bagaimana HIV/AIDS menular? Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
Dengan mengetahui beberapa hal ini, Anda bisa menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh dari aktivitas seksual yang dilakukan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga melindungi pasangan dari risiko penularan penyakit HIV. Dilansir dari Mayoclinic, kami merangkum pengertian, cara penularan, gejala, penyebab, hingga pencegahan penyakit HIV adalah sebagai berikut.
Mengenal Penyakit HIV
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/ Fabio Berti
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV adalah penyakit yang menyerang dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. HIV adalah termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual.
Ini sering menjadi kesalahpahaman di masyarakat, perlu ditekankan bahwa HIV hanya dapat menular melalui hubungan seksual, penggunaan alat suntik bersamaan, transfusi darah, atau kondisi ibu hamil yang menularkan virus pada bayinya. Sehingga Anda tidak dapat terinfeksi HIV hanya melalui kontak biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan orang yang menderita HIV.
Bagi orang yang tertular penyakit ini, perlu segera mendapatkan perawatan yang baik. Jika tidak kondisi penderita HIV akan semakin memburuk hingga menyebabkan AIDS. Biasanya tanpa pengobatan, seorang penderita HIV membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum virus melemahkan imun tubuh dan mengakibatkan AIDS.
Penyebab dan Gejala
Setelah mengetahui pengertian umum dari penyakit HIV, berikutnya Anda perlu memahami faktor penyebab dan gejala apa saja yang muncul saat seseorang tertular HIV. Secara umum, HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini dapat menyebar melalui kontak seksual, penggunaan narkoba suntikan atau berbagi jarum suntik, kontak dengan darah yang terinfeksi, atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui.
Saat masuk ke dalam tubuh, virus HIV menghancurkan sel T CD4, yaitu sel darah putih yang berperan besar dalam membantu tubuh Anda melawan penyakit. Semakin sedikit sel T CD4 yang terdapat dalam tubuh, maka semakin lemah sistem kekebalan Anda.
Sementara gejala HIV dibagi menjadi golongan, yaitu gejala akut atau ringan, gejala kronis atau berat, gejala simtomatik, dan gejala perkembangan menjadi AIDS. Berikut penjelasannya lebih lengkap bisa Anda simak.
Gejala HIV AkutBeberapa orang yang terinfeksi HIV biasanya mengembangkan gejala seperti flu dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini termasuk infeksi HIV primer (akut), yang dapat berlangsung selama beberapa minggu. Beberapa gejala HIV akut adalah sebagai berikut:
Gejala-gejala ini bisa muncul sangat ringan sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus dalam aliran darah (viral load) cukup tinggi saat sudah masuk dalam tubuh. Akibatnya, infeksi menyebar lebih mudah selama infeksi primer daripada selama tahap berikutnya.
Gejala HIV KronisPada tahap infeksi ini, HIV masih ada di dalam tubuh dan di sel darah putih. Namun, banyak orang mungkin tidak memiliki gejala atau infeksi selama waktu ini.
Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika Anda tidak menerima terapi antiretroviral (ART). Bahkan sebagian orang dapat mengembangkan kondisi yang lebih parah dan lebih cepat
Gejala HIV SimtomatikSaat virus terus berkembang biak dan menghancurkan kekebalan tubuh, selanjutnya sel-sel dalam tubuh yang membantu melawan kuman, mungkin mengalami infeksi ringan. Dalam kondisi ini, mungkin ada juga mengalami gejala tingkat lanjut:
Jika penderita HIV tidak mendapatkan perawatan yang baik dan tepat, maka kondisi ini bisa meningkatkan risiko AIDS. Secara umum, jika tidak diobati HIV biasanya berubah menjadi AIDS dalam waktu sekitar 8 sampai 10 tahun.
Ketika AIDS terjadi, sistem kekebalan Anda telah rusak parah. Anda akan lebih rentan tertular dan mengembangkan berbagai macam penyakit. ni disebut infeksi oportunistik atau kanker oportunistik. Tanda dan gejala dari beberapa infeksi ini mungkin termasuk:
Cara Pencegahan HIV
Setelah mengetahui penyebab dan gejala, berikutnya Anda perlu memahami hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penularan penyakit HIV.
Dalam hal ini, terdapat beberapa cara pencegahan yang perlu Anda lakukan, mulai dari menerapkan aktivitas seksual yang sehat, membangun komunikasi yang baik dengan pasangan jika terkena HIV, hingga mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan ke orang lain.
Beberapa langkah pencegahan penyakit HIV adalah sebagai berikut:
(mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Penyakit ini akan tinggal selamanya di dalam tubuh dan dapat menular melalui beberapa cara.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan herpes kelamin adalah infeksi menular seksual beserta penyebab dan gejalanya.
Baca SelengkapnyaMeskipun belum ada obat untuk menyembuhkan herpes, pemahaman tentang cara penularannya dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus ini.
Baca SelengkapnyaAIDS adalah stadium HIV yang paling lanjut dan parah. Gejala AIDS terjadi karena dampak parah virus pada sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.
Baca SelengkapnyaVirus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.
Baca SelengkapnyaEdukasi yang tepat tentang HIV perlu terus digalakkan agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam stigma dan ketakutan yang tidak berdasar.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaHerpes merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan berisi cairan pada kulit.
Baca Selengkapnya