Jateng Kembangkan Sekolah Virtual untuk Anak Miskin dan Difabel, Pertama di Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengembangkan program sekolah virtual untuk memfasilitasi anak difabel dan anak dari keluarga miskin. Program itu telah disiapkan sejak tahun 2019. Penerapannya berbeda dengan pembelajaran via daring bagi siswa reguler pada masa pandemi COVID-19.
“Yang membedakan dengan sekolah reguler adalah waktu kegiatan belajar mengajar sekolah virtual bersifat fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi peserta didik,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah, dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/6).
Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana Banyuwangi mendukung pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus? 'Dengan demikian, layanan dan pembelajaran yang diterapkan para GPK betul-betul tepat sesuai kondisi anak didik berkebutuhan khusus-nya. Harapannya ini bisa memaksimalkan prestasi mereka,' kata Ipuk.
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa inovasi Banyuwangi untuk anak berkebutuhan khusus? Dua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen yang ditunjuk Kemenpan-RB. Dua inovasi Banyuwangi tersebut adalah Lebur Seketi (Layanan Inklusif Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Pendekatan Hati), merupakan layanan bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
-
Apa saja program yang dilakukan Banyuwangi untuk mengatasi anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
-
Bagaimana Pertamina mendukung digitalisasi sekolah? Selain itu juga ada sharing inspiratif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental.
Satu-Satunya di Indonesia
©Juni Kriswanto/AFP
Uswatun mengatakan, program sekolah virtual ini menjadi satu-satunya di Indonesia. Pada tahap awal, Pemprov Jateng membuka sekolah di SMAN 1 Kemusu, Boyolali, dan SMAN 3 Brebes dengan kuota masing-masing satu rombongan belajar meliputi 36 siswa untuk setiap sekolah.
Untuk itu, pihaknya berencana memperluas jangkauan program sekolah virtual tersebut. Secara teknis calon peserta sekolah bisa menghubungi sekolah menengah atas negeri terdekat untuk mengikuti program. Jika kuota minimum 30 peserta terpenuhi, maka kelas virtual akan dibuka. Apabila jumlah pendaftar kurang dari kuota minimum, maka sekolah akan berkoordinasi dengan sekolah lain agar kuota terpenuhi.
“Anak-anak itu kalau pagi sampai sore umumnya bekerja membantu perekonomian keluarga. Maka kami buka kelas di sore dan malam hari,” kata Uswatun.
Fasilitas Penunjang
©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Sebagai fasilitas penunjang sekolah virtual, nantinya para siswa akan diberi gawai dan akses kuota internet gratis. Dana kuota gratis internet itu akan diambil dari dana zakat yang dikelola oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
“Para peserta yang sudah menyelesaikan pendidikan mendapat ijazah SMA Negeri sesuai afiliasi kelas mereka,” kata Uswatun.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNM menuangkan kepedulian dengan menghadirkan Ruang Pintar di berbagai pelosok daerah Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar membentuk BRIDA untuk menghadapi tantangan global yang berkembang dengan sangat cepat.
Baca SelengkapnyaDiharapkan program studi PJJ Teknik Informatika ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaProgram sekolah Ganjar dipuji Presiden Jokowi karena dianggap bisa menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelkom beri bantuan ke 50 SLB di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini sebanyak 125 Ruang Pintar aktif telah digunakan pleh 4.915 anak di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca SelengkapnyaDua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menjawab persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi yang sering dikeluhkan masyarakat.
Baca Selengkapnya