Cerita Miris SD Negeri di Palembang, Lokasi Strategis di Tengah Kota tapi Cuma Dapat 3 Siswa Baru
Minimnya pendaftar disebabkan adanya dua SD Negeri lain yang posisinya berdekatan.
Itupun tiga siswa mendaftar setelah PPDB online tutup.
-
Di mana lokasi SD Negeri Butuh? SD Negeri Butuh terletak di Dusun Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.
-
Siapa yang membimbing siswa SDN 3 Kota Tangerang? Menariknya, inovasi kreatif itu mulanya merupakan tugas yang dikembangkan lebih lanjut bersama pembimbing.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Kenapa anak-anak jadi korban bullying di sekolah baru? Memulai sekolah baru bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak-anak. Selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mereka juga harus menghadapi kemungkinan menjadi korban bullying. Hal ini rentan dihadapi ketika mereka memasuki situasi baru yang tidak familiar sebelumnya.
-
Kenapa siswa mendapat nilai rendah? Setelah terbongkar sering tidur di kelas, wajar jika nilainya rendah
-
Apa alasan adik Pegi Setiawan gagal masuk SMAN 1 Margahayu? Adik Pegi Gagal Masuk SMA Beberapa waktu lalu, Dedi melalui media sosialnya mengungkap pertemuan pribadi dengan ayah Pegi Setiawan. Dalam kesempatan itu, ayah Pegi mengadu soal nasib sang putri bungsu lantaran baru saja gagal memasuki sekolah impian. Padahal, SMAN 1 Margahayu jaraknya tak jauh dari kediamannya. 'Sekarang si bungsu masuk SMA, masuk ke SMAN 1 Margahayu karena didaftarkan guru tapi zona rapor enggak masuk, zona lokasi enggak masuk padahal jaraknya 1 kilometer,' ujarnya.
Cerita Miris SD Negeri di Palembang, Lokasi Strategis di Tengah Kota tapi Cuma Dapat 3 Siswa Baru
Sekolah Dasar (SD) Negeri 20 Palembang hanya mendapatkan 3 siswa baru dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024. Persaingan dengan sekolah terdekat menjadi pemicu minimnya peminat.
Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
Kondisi miris SD itu berbanding terbalik dengan letaknya yang cukup strategis dan tak jauh dari pusat kota. Yakni berada di Kancil Putih, Demang Lebar Daun, Palembang.
Kepala SD Negeri 20 Palembang Meri menyebut minimnya pendaftar disebabkan adanya dua SD Negeri lain yang posisinya berdekatan. Alhasil, orangtua lebih memilih sekolah lain sehingga sekolah yang dipimpinnya kekurangan siswa.
"Waktu PPDB online kemarin tidak ada yang daftar sama sekali. Alhamdulillah ada tiga siswa yang daftar begitu PPDB offline dibuka, semuanya tinggal di sekitar sekolah," ungkap Kepala SD Negeri 20 Palembang Meri, Jumat (21/6).
Meri mengakui setiap tahun hanya beberapa siswa saja yang mendaftar bersekolah di tempatnya.
Pada ajaran tahun ini total murid mulai kelas satu sampai kelas enam di sekolah itu hanya berjumlah 82 orang dan 16 siswa di antaranya baru lulus.
"Tadinya kami bingung mau berbuat apa biar ada yang mendaftar, ternyata ada juga yang mendaftar walaupun sangat sedikit," kata Meri.
Meri berharap Dinas Pendidikan Palembang dapat mengambil kebijakan dengan membagi rombongan belajar dari sekolah yang banyak muridnya.
Apalagi dua sekolah di sekitarnya mampu mendapatkan tiga rombongan belajar dengan jumlah murid di atas 80 orang.
Meri menyebut semua fasilitas di sekolahnya terbilang cukup dengan tenaga pengajar yang sama kualitasnya dengan sekolah lain. SD Negeri 20 Palembang juga mengantongi akreditasi B.
"Tidak jauh beda dengan sekolah sekitar, kami juga berusaha agar orangtua mau menyekolahkan anaknya ke tempat kami, tapi beginilah faktanya," kata Meri.
Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ansori mengakui sekolah tersebut sepi peminat. Selain terdapat dua SD lain yang lokasinya cukup berdekatan, sekolah itu juga berada di sekitar pemukiman dengan ekonomi menengah ke atas sehingga anak-anak mereka disekolahkan di sekolah lain yang lebih bermutu atau sekolah swasta.
"Lokasinya strategis, tapi kebetulan di pemukiman orang-orang menengah ke atas dari segi ekonomi," kata Ansori.
Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
"Kami upayakan ada pengalihan siswa biar merata, minimal dapat satu kelas atau rombongan belajar," kata Ansori.