Hanya Dapat Dua Murid Baru, SD Negeri di Padang Kini Tutup Permanen
Pada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.
Pada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.
Hanya Dapat Dua Murid Baru, SD Negeri di Padang Kini Tutup Permanen
Pasca mendapatkan dua murid baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, kini SD Negeri 23 Lolong, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat tutup permanen.
Sebelumnya, proses belajar mengajar di sekolah tersebut masih berlangsung seperti biasa. Hal itu terlihat pada pantauan merdeka.com pada Kamis, (13/7) .
Kepala Sekolah SDN 23 Lolong Riri Okdayani mengatakan, tahun ajaran baru 2023/2024 hanya ada dua murid yang mendaftar, meskipun pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada orang tua di sekitar lokasi sekolah.
Ia mengatakan, peminat peserta didik baru yang masuk ke SDN 23 Lolong mulai berkurang sejak gempa bumi di Kota Padang tahun 2009 dengan kekuatan 7,6 Skala Richter.
Pada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru di sekolah itu. Tahun ini mereka hanya mendapatkan 2 siswa .
"Total siswa kelas 1 saat ini ada 3 siswa laki-laki. Siswa yang 1 laginya merupakan siswa yang mengulang karena tidak mengikuti proses belajar mengajar mulai pertengahan semeter satu tahun kemarin," kata Riri Okdayani.
Kendati demikian, pada Kamis, (21/9/2023) pagi merdeka.com kembali mendatangi sekolah tersebut. Terlihat, tidak ada lagi proses belajar mengajar dan pintu kelas juga tanpak digembok. Sekolah ini merupakan sekolah yang juga terletak di lokasi kawasan rawan stunami dan berdekatan dengan SD Negeri 15 Lolong.Bagian depan sekolah berhadapan langsung dengan pembatas taman makam Pahlawan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang yang bagian belakangannya juga berhadapan dengan Pantai Padang.
Merespon hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova membenarkan hal tersebut. Penutupan merupakan solusi terbaik setelah sekolah yang bersangkutan hanya ada tiga murid kelas satu pada tahun ajaran baru.
"Benar kita tutup, SD 23 Lolong pada PPDB hanya ada 3 murid kelas satu. Selain itu, penutupan juga dipicu oleh lokasi sekolah di sana yang juga berdekatan, jadi kita pindahkan semua muridnya ke SD Negeri 15 lolong. Itukan letak juga sekolahnya saling berdekatan," kata Riri Okdayani dihubungi, Kamis, (21/9).
Riri Okdayani mengatakan, untuk gurunya yang ada di SD Negeri 23 Lolong semuanya kita pindahkan dan disebar ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Padang sesuai dengan kebutuhan.
"Sebagian gurunya juga ada kita pindahkan ke SD Negeri 15 Lolong untuk membantu proses belajar mengajar di sana," tambahnya.
Pantauan merdeka.com dilokasi pada Kamis, (21/9) pagi, proses belajar mengajar sedang berlangsung di sekolah tersebut. Lokasi sekolah juga berada dilokasi kawasan rawan stunami.
Kepala Sekolah SD Negeri 15 Lolong, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Yetnitawati yang menerima semua murid SD Negeri 23 Lolong usai penutupan sekolah secara permanen mengatakan, kini keseluruhan siswanya dari kelas 1 hingga 6 terdiri dari 7 rombel.
Yetnitawati merinci, jumlah murid kelas satu 23, kelas dua 37, kelas tiga 21, kelas empat 27, kelas lima 28 dan kelas enam 20.
"Hingga kini kelas ada dua rombel. Mulai pindahnya murid SD Negeri 23 Lolong ke sekolah ini pada 3 Agustus 2023 kemarin," kata Yetnitawati, Kamis, (21/9).
Yetnitawati mengungkapkan, dengan adanya pemindahan murid tersebut kendala yang berarti tidak ada, hanya saja kita butuh penyesuain antara murid dan guru serta antara murid dengan sesama murid."Dengan adanya pemindahan ini tentu lebih baik, murid semakin banyak. Hanya saja dibutuhkan kerja keras untuk melalukan penyesuaian agar dapat memciptakan suasana pembelajaran yang aman dan nyaman antara gurid dan murid serta antara sesama murid," sebutnya.
Sambungnya, kita berharap dengan banyaknya murid saat ini dapat memicu semangat belajar dan prestasi akademik peserta didik.