Keseruan Warga Klaten Bermain Layang-Layang Hias, Jadi Sarana Adu Kreativitas
Sore hari di akhir Bulan Juli menjadi waktu yang cocok untuk bermain layang-layang.

Warga Klaten bermain layang-layang hias di area persawahan dekat rumah.

Keseruan Warga Klaten Bermain Layang-Layang Hias, Jadi Sarana Adu Ketangkasan

Sore hari di akhir Bulan Juli menjadi waktu yang cocok untuk bermain layang-layang. Hal itulah yang dirasakan warga Delanggu, Kabupaten Klaten. Mereka bermain layang-layang hias di area persawahan dekat rumah.

Anak-anak maupun dewasa bercampur jadi satu. Mereka tampak sibuk menarik ulur benang untuk mengendalikan layang-layang hias agar tetap berkibar di angkasa.
Cipto, salah seorang warga, sengaja mengajak sang anak bermain layang-layang hias. Ia ingin mengenalkan permainan tradisional layang-layang pada sang buah hati. “Mainnya itu seru. Susahnya kalau layangannya jatuh atau kena bambu,” kata Cipto.

Tingginya animo warga bermain layang-layang hias menjadi berkah tersendiri bagi Siswanto. Dalam seminggu terakhir, perajin layang-layang itu dibanjiri pesanan sehingga dia merasa kewalahan.

Pada hari biasa, pesanan layang-layangnya sekitar 5 buah per hari. Kini pesanan layang-layang mencapai 10 buah per harinya.
“Yang dibuat itu mulanya layangan adu. Terus kalau layangan adu sudah sepi, biasanya ditutup dengan layangan hias kayak gini. Alhamdulillah untuk yang beli membludak, sampai kewalahan untuk memenuhi permintaan dari para pelanggan"
ungkap Cipto, perajin layangan dari Delanggu, Klaten.

Setiap layangan hias dijual dengan harga Rp30ribu hingga Rp35 ribu. Murah mahalnya layangan ditentukan oleh tingkat kesulitan dalam membuat layangan tersebut.