Pria ini Jual Layang-Layang Rp10.000, Tapi Bisa Raup Untung Rp4 Juta per Minggu
Tidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.
Tidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.
Pria ini Jual Layang-Layang Rp10.000, Tapi Bisa Raup Untung Rp4 Juta per Minggu
Briliarta Anugrah Putra seorang pengusaha asal Jungsari, Boyolangu, Tulungagung, berhasil mengubah hobi yang dimiliki menjadi sumber penghasilan. Briliarta menceritakan kisah suksesnya melalui Channel youtube Pecah Telur.
-
Apa itu layang-layang? Layang-layang adalah sebuah mainan terbang yang terbuat dari kerangka ringan yang dilapisi dengan bahan tipis seperti kertas, kain, atau plastik.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Siapa yang sukses jual Avanza Rp.9 ribu? Menariknya, Flash sale ini diadakan untuk pertama kalinya di live streaming Shopee Live pada Sabtu (9/9/2023) dalam rangka merayakan promo puncak Shopee 9.9.
-
Apa saja yang membuat layang-layang hias ini istimewa? Setiap layangan hias dijual dengan harga Rp30ribu hingga Rp35 ribu. Murah mahalnya layangan ditentukan oleh tingkat kesulitan dalam membuat layangan tersebut.
-
Bagaimana cara membuat layang-layang sederhana? Untuk membuat layang-layang sederhana, Anda memerlukan beberapa bahan dan alat dasar. Berikut adalah daftar lengkap beserta penjelasan fungsi masing-masing: Bahan-bahan: Bambu atau Kayu Ringan Digunakan sebagai kerangka layang-layang. Bambu adalah pilihan populer karena ringan, kuat, dan fleksibel. Anda bisa menggunakan dua batang bambu dengan panjang sekitar 60-80 cm untuk rangka vertikal dan 40-60 cm untuk rangka horizontal. Kertas atau Plastik Tipis Berfungsi sebagai layar layang-layang. Kertas minyak, kertas koran, atau plastik kresek bisa menjadi pilihan. Pastikan bahan cukup ringan namun kuat agar tidak mudah robek saat terkena angin. Benang atau Tali Digunakan untuk mengikat kerangka dan sebagai tali kendali. Benang kasur atau benang pancing bisa menjadi pilihan yang baik karena kuat dan tidak mudah putus. Pita atau Kain Panjang Digunakan sebagai ekor layang-layang untuk menjaga keseimbangan saat terbang. Panjangnya bisa disesuaikan, biasanya sekitar 2-3 kali panjang layang-layang.
-
Bagaimana cara membuat layang-layang hias? Yang dibuat itu mulanya layangan adu. Terus kalau layangan adu sudah sepi, biasanya ditutup dengan layangan hias kayak gini.
Usaha layang-layang yang dijalankan Briliarta berawal dari hobinya sejak kecil bermain layang-layang.
Hingga pada suatu hari Briliarta diajak temannya untuk membeli aksesoris layang-layang untuk menghias layangan mereka.
Tak sengaja melihat sosial media ada orang yang ingin membeli aksesoris layangan, yang membuat Briliarta berpikir untuk menjual aksesoris layangan yang ia miliki.
Dari situ usahanya dimulai ternyata banyak orang yang minat untuk membeli aksesoris layangan melalui dirinya. Dari situ, akhirnya pada 2017 Briliarta menekuni untuk menjual aksesoris layangan dan juga layangannya.
Briliarta mengatakan, sebelum dia menjadi pengusaha layang-layang dirinya pernah menjadi sales kerupuk. Namun dia tidak menyukai pekerjaan tersebut karena lebih senang bermain layangan.
"Dulu pernah nyeles kerupuk saya, setelah itu saya sempat vakum semangatnya kendo gitu loh kalah sama hobi," kata Briliarta.
Dari situ akhirnya Briliarta semakin menekuni hobinya terhadap layang-layang. Dia menjual layang-layangnya secara online dan offline dengan harga Rp3.000 sampai Rp10.000.
Dalam sehari Briliarta mampu memproduksi 150 hingga 200 layangan tergantung dengan jumlah karyawan yang masuk. Briliarta mengatakan targetnya maksimal dalam satu minggu usahanya harus memproduksi 1.000 layang-layang.
"Maksimal seminggu itu minimal 1.000 lah targetnya," kata Briliarta.
Merdeka.com
Dari penjualan layangan tersebut telah mampu dikirim hingga ke luar provinsi, Briliarta mengatakan bahwa layangan yang ia produksi pernah dikir hingga ke Jawa tengah.
"Kita ngirim paling jauh ke Jawa Tengah, Jepara," kata Briliarta.
Merdeka.com
Kendala yang dialami Briliarta dalam menjalankan usaha layang-layang adalah pada saat musim hujan, usahanya akan sepi dan sedikit peminat. Namun dirinya tetapi memproduksi karena masih ada permintaan meskipun tidak ramai.
Briliarta mengatakan bahwa dari usahanya memproduksi layang-layang, omzet yang didapat tidak menentu tergantung dengan permintaan, tetapi dalam seminggu dia bisa mendapatkan omset antara Rp2 juta hingga Rp4 juta.
"Permintaan kan tidak menentu ada layangan kecil ada yang layangan besar jadi omzetnya tu antara dua sampai empat lah per minggu," kata Briliarta.