Kisah Anak Nelayan Bangun Kerajaan Bisnis dari Nol, Jualan Cacing sejak SMP Kini Punya Banyak Toko Besi hingga Kapal Laut
Ia dididik jadi seorang pekerja keras oleh kedua orang tuanya
Ia dididik jadi seorang pekerja keras oleh kedua orang tuanya
Sejak kecil, Pradita Adityya hidup pas-pasan sebagai anak seorang nelayan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Meski demikian, kedua orang tuanya mendidik dia menjadi sosok pembelajar yang pantang menyerah.
Pradita merantau ke Surabaya sejak SMP. Momen itu jadi masa penting bagi dirinya belajar mandiri.
"Sebulan dikasih uang saku emak (ibu) Rp60 ribu. Jadi sehari jatah saya Rp2 ribu," terangnya.
Lulus SMP, Pradita melanjutkan pendidikan tingkat SMA hingga perguruan tinggi di kota yang sama.
Jiwa bisnis Pradita sudah tumbuh sejak usianya masih belia. Ia menjual cacing laut kepada orang tua teman sekolahnya. Sayangnya, bisnis ini hanya berjalan dalam waktu singkat.
"Awalnya aman saya kirim (dari Lamongan ke Surabaya) pakai travel, terus kedua pakai bus. Habis itu travel dan busnya sudah enggak mau karena mereka kena komplain penumpang soalnya bau (cacing laut) ini tidak enak," ungkapnya, dikutip dari YouTube PecahTelur, Selasa (4/6/2024).
Saat SMA, Pradita juga mencoba merintis beberapa usaha. Dua di antaranya parfum dan jus buah.
"Di desa kan enggak ada orang jual jus buah. Nah, di deket kos saya di Surabaya itu banyak orang jualan jus, jadi terinspirasi (untuk jual di desa)," kata Pradita.
Sayangnya bisnis parfum dan jus buah yang ia rintis terpaksa diberhentikan. Ia berhenti jualan parfum setelah tahu ternyata produk yang ia jual merupakan barang palsu.
Sementara itu, bisnis jus buahnya ia tutup karena pegawai yang ia pekerjakan tidak jujur. Alih-alih untung, Pradita justru merugi akibat ulah karyawannya.
Saat kuliah, jiwa bisnis Pradita semakin menjadi-jadi. Beberapa kali bisnisnya gagal, tak membuat ia patah semangat.
"Saya pernah jual kuda laut kering dan untung lumayan banyak. Kemudian saya stop setelah saya tahu ternyata itu ilegal," ungkap Pradita, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Saat kuliah, Pradita bersama seorang kawannya nekat buka toko besi rongsokan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Bisnis ini mengalami pasang surut. Kini, Pradita sudah memiliki 16 toko besi yang menjual spesifikasi barang berbeda-beda.
Tidak hanya bergerak di bidang jual beli besi. Pradita juga menggeluti bisnis lain.
Mengutip YouTube PecahTelur, selain memiliki 16 toko besi, kini Pradita juga memiliki tiga kafe dan delapan kapal laut.
"Saya tidak punya cita-cita menjadi pengusaha. Jujur awalnya saya ingin jadi jaksa, tetapi di bisnis ini menurut saya, saya jadi bisa bermanfaat bagi banyak orang. Saya lebih nyaman di sini, lebih tenang," ungkap Pradita.
Budaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita ayah kandung Pegi Setiawan tentang anaknya.
Baca SelengkapnyaKehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca SelengkapnyaNurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.
Baca Selengkapnya. Usai ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan menitipkannya pada tetangga.
Baca SelengkapnyaBerikut momen gemas antara ayah dan anak yang hendak saling memberikan kejutan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaPendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca Selengkapnya