Kisah Guru Musik di Solo Bina Siswa Berkebutuhan Khusus Jadi Musisi, Penuh Tantangan
Mengajar siswa ABK harus dilakukan dengan memberikan contoh terlebih dahulu.
SMK Negeri 8 merupakan salah satu sekolah inklusi di Kota Solo. Beberapa siswanya menyandang status anak berkebutuhan khusus (ABK).
Satria, salah satu siswa ABK di SMK Negeri 8 Surakarta, bercita-cita menjadi seorang musisi. Ia rela jauh-jauh merantau ke Kota Solo untuk bisa bersekolah di SMK Negeri 8 Surakarta karena tak banyak sekolah jurusan musik yang menerima siswa ABK seperti dirinya.
-
Kenapa siswa berkebutuhan khusus dilatih membuat karya seni? Kegiatan diadakan guna mengasah keterampilan mereka yang akan berguna untuk terjun di dunia kerja.
-
Bagaimana siswa berkebutuhan khusus membuat karya seni? 'Persiapannya sebenarnya cukup sebentar, tapi prosesnya butuh waktu lama. Tapi anak langsung paham, sehingga mereka bisa menghasilkan karya-karya sesuai dengan yang saya harapkan,' kata Endaryanti, salah seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang siswa-siswanya mengikuti lomba karya seni itu, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (6/5).
-
Apa karya seni yang dibuat siswa berkebutuhan khusus? Ragam karya seni mulai dari lukisan hingga pernak-pernik mereka hasilkan.
-
Siapa yang dapat membantu anak autisme dengan terapi musik? Terapi musik dapat dijalankan oleh seorang terapis musik yang terlatih dan memiliki pemahaman dalam bidang musik dan kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada anak yang belajar musik? Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti pelajaran musik mengalami peningkatan keterampilan kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya.
-
Siapa yang bisa ajarkan anak bermain musik? Beberapa studi menunjukkan bahwa eksposur terhadap musik dapat meningkatkan kemampuan bahasa, keterampilan motorik, dan kreativitas dari sang buah hati.
Namun mengajar siswa ABK menjadi tantangan sendiri bagi para guru musik di SMK Negeri 8 Surakarta. Gendot Dekanipa, salah satu guru musik itu, mengatakan butuh metode khusus untuk mengajar siswa ABK.
Lalu seperti apa metode yang diberikan para guru di SMK Negeri 8 dalam mengajar para siswa ABK? Berikut selengkapnya:
Harus Diberi Contoh
Gendot mengatakan, mengajar siswa ABK harus dilakukan dengan memberikan contoh terlebih dahulu. Di sini, ia dan para pengajar lain harus terlebih dahulu memainkan musik yang ingin diajarkan. Ia mengungkapkan, ada tiga tahapan metode yang dikembangkan untuk mengajar siswa ABK. Metode pertama adalah mendengarkan, kedua adalah menghafal, dan yang ketiga adalah mempraktikkan dengan cara pengulangan.
“Cara ini mudah diterapkan untuk anak ABK, dan digunakan agar tatarannya sama dengan yang tidak ABK. Apalagi belajar musik ini selalu terkait dengan notasi,” kata Gendot seperti dikutip dari YouTube BRIN Indonesia.
Mengasah Kepekaan Telinga
Walaupun tidak bisa melihat dengan baik, Satria tidak pernah lelah belajar bermain gitar. Gurunya, Ririn Prabarini, dengan tekun mengajarinya, terutama bagaimana Satria harus memegang fingerboard dengan benar. Karena tidak bisa melihat, Satria harus menyentuh jari sang guru saat memainkan gitar. Di situlah Satria baru tahu bagaimana cara memegang fingerboard dengan benar.
“Tetapi kadang Satria punya cara tersendiri dalam memetik gitar. Karena dia nyaman dengan cara dia, ya sudah saya biarkan. Kemudian untuk membaca partitur, karena dia tidak bisa melihat, otomatis saya memberikan contoh permainan gitar, kemudian Satria mendengarkan dan memegang. Berarti dia dalam belajar gitar, telinganya lebih peka,” kata Ririn.
Perlu Ada Pelatihan Mendidik ABK
Gendot mengatakan, sampai saat ini belum ada metode tersendiri dalam mengajari siswa ABK bermain musik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memahami karakteristik anak karena kemampuan setiap ABK berbeda-beda.
Sementara itu Ririn berharap ada pelatihan khusus bagaimana mendidik anak ABK. Selama ini ia mengajar para siswa ABK hanya berdasarkan pengalaman.
“Jadi sebenarnya hampir semua guru itu ingin punya pengetahuan untuk anak inklusi apapun itu kekurangannya,” ujar Ririn seperti dikutip dari YouTube BRIN Indonesia.
Bekal untuk Berjuang
Gendot mengatakan, di SMK Negeri 8 para siswa ABK dibekali keterampilan agar ia kelak bisa mandiri ketika sudah lulus. Setiap sebulan sekali, sekolah itu juga mengadakan acara pementasan khusus bagi para siswa jurusan musik. Menurut Gendot, di sanalah anak bisa didorong untuk berkreasi.
“Artinya di sana juga akan terbaca bahwa dari segi kompetensi si anak, bahwa mereka layak untuk dipakai di masyarakat. Harapan kita sebagai guru, kelak ketika lulus mereka bisa berjuang dalam memanfaatkan skill mereka di masyarakat,” kata Gendot.
Profil Guru
Gendot Dekanipa lahir di Sukoharjo pada 29 Oktober 1980. Sejak kecil ia akrab dengan berbagai genre musik. Minatnya terhadap musik semakin berkembang sejak ia menempuh studi di SMM Yogyakarta. Selanjutnya ia menempuh studi Etnomusikologi di ISI Surakarta dan selesai tahun 2008. Kini ia lebih mendalami musik saxophone sebagai keterampilan utamanya. Bagi Gendot, mengajar musik pada siswa ABK menjadi tantangan tersendiri.
“Setiap guru di sini mengajarkan instrument yang berbeda-beda pada anak ABK. Akhirnya di sini guru ditantang bagaimana mengajar mereka dengan baik, dan anak ABK bisa menyerap apa yang diajarkan dengan mudah,” pungkas Gendot dikutip dari YouTube BRIN Indonesia.