Kisah Luthfi Craft, Anyaman Eceng Gondok dari Bantul yang Tembus Pasar Dunia
Didirikan pada 2003, produk anyaman serat alam hasil tangan perajin di Bantul ini telah menembus pasar internasional.

Pagi itu, suasana rumah yang berada Jalan Piring 2, Murtigading, Sanden, Bantul mulai hidup. Sejak pukul 8 pagi, beberapa karyawan sudah datang dan bersiap untuk memulai aktivitas mereka. Sekilas rumah ini tampak biasa saja. Namun, siapa sangka, rumah ini ialah gudang produk anyaman serat alam berkualitas ekspor
Di halaman, beberapa pria terlihat sibuk menjemur anyaman eceng gondok di bawah sinar matahari. Sementara itu, pria lainnya mengangkut bahan baku yang akan didistribusikan ke pengrajin. Di sudut ruangan, beberapa pria terlihat telaten merapikan anyaman, memastikan setiap produk memiliki kualitas terbaik sebelum dikirim kepada pelanggan.
Heru Budiantoro (48 tahun), sang pemilik usaha, berada tidak jauh dari sana. Ia mengawasi jalannya produksi dengan penuh perhatian. Pria yang akrab disapa Heru bukan hanya seorang pengusaha, tetapi juga sosok yang memberdayakan perajin yang bekerja dengannya.
"Kalau untuk proses finishing di sini bapak-bapak, kalau perajin kebanyakan ibu-ibu di rumah. Ibu-ibu bisa ngerjainnya sambil beres-beres rumah, jaga anak. Yaa ‘sak selane’ (sesempatnya), kadang dilembur sambil nonton tv." ujar Heru menjelaskan sembari tertawa kecil.
Didirikan pada 2003, produk anyaman serat alam hasil tangan perajin di Bantul ini telah menembus pasar internasional.
Berawal dari Keputusan Sederhana

Perjalanan Luthfi Craft bermula dari sebuah keputusan sederhana. Saat itu, istri Heru bekerja di industri kerajinan, namun karena hamil, sang istri akhirnya berhenti bekerja. Heru ingin sang istri yang kala itu tengah mengandung bisa bekerja lebih nyaman di rumah.
"Awalnya, istri saya bekerja di kerajinan juga. Namun, ketika istri hamil, saya berpikir akan lebih baik jika ia bisa bekerja dari rumah. Akhirnya, saya carikan pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah," kenang Heru saat ditemui merdeka.com pada Sabtu (8/2/2025).
Saat itu, Heru belum membayangkan bahwa keputusan tersebut akan membuka jalan bagi sebuah usaha yang berkembang pesat. Seiring berjalannya waktu, pekerjaan yang semakin banyak ini membuat istri Heru kesulitan untuk mengelolanya sendiri. Heru pun inisiatif meminta bantuan tetangga dan juga mengajarkan menganyam.
"Kerjaan semakin banyak, sementara istri saya sudah tidak mampu mengerjakannya sendiri. Mulai dari sini, saya tawarkan dan ajarkan ke tetangga, tetangga-tetangga pun mulai ikut membantu," tambahnya.
Berawal dari sini, Heru pun tercetus ide untuk membuat bisnis anyaman. Bermodal Rp5 juta, ia mulai mengembangkan kerajinan dari serat alam seperti eceng gondok dan pelepah pisang.
Sejak saat itu, Luthfi Craft mulai berkembang pesat dan melibatkan lebih banyak orang dalam proses produksi. Kini, sekitar 50 perajin tersebar di berbagai dusun di sekitar rumahnya, menambah penghasilan keluarga mereka melalui usaha ini.
Luthfi Craft Miliki Lebih dari 500 Produk

Salah satu bahan utama yang digunakan oleh Luthfi Craft adalah eceng gondok. Meskipun eceng gondok sering dianggap sebagai hama, Heru berhasil mengubahnya menjadi bahan yang bernilai tinggi. Di tangannya, eceng gondok bisa dikreasikan menjadi berbagai kerajinan, seperti tempat tisu, kotak penyimpanan, keranjang, dan banyak lagi.
Heru juga sering mengombinasikan eceng gondok dengan bahan lain, seperti anyaman rafia atau pelepah pisang, untuk menciptakan produk yang lebih variatif. Anyaman eceng gondok memilki tekstur yang lebih lembut, selain itu anyaman eceng gondok jika lebih ringan dibandingkan dengan rotan. Keunggulan ini menjadi nilai plus bagi pelanggan.
Luthfi Craft saat ini telah mengembangkan lebih dari 500 produk dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 5.000 hingga sekitar Rp 500.000. Produk dengan harga paling terjangkau adalah alas gelas dan tempat tisu mini untuk rumah makan. Produk Luthfi Craft yang laris di pasar ialah keranjang.
"Barang yang kecil ini dibuat dari limbah pendek-pendek, jadi kalau bisa, enggak ada limbah. Bahkan limbah ini nanti dibakar bisa dipakai untuk pupuk," jelas Heru.
Luthfi Craft memang tidak hanya mengutamakan kualitas, tetapi juga berusaha memaksimalkan pemanfaatan bahan baku yang ada.
Omzet Melejit hingga Ekspansi ke Pasar Global

Dua dekade berbisnis, kerja keras Heru Budiantoro berbuah manis. Luthfi Craft berhasil menembus pasar ekspor. Produk-produknya kini dikirim ke berbagai negara seperti Amerika, Spanyol, dan Australia. Di negara-negara ini, penggunaan plastik semakin dikurangi, sehingga produk berbasis serat alam memiliki daya tarik tersendiri.
"Di sana, plastik sudah mulai dilarang. Jadi, produk seperti kami yang berbahan alami sangat dicari," kata Heru.
Heru menambahkan bahwa setiap bulannya, Luthfi Craft rutin mengirimkan ekspor ke berbagai negara. Menerapkan sistem pre-order, Luthfi Craft bisa mengirimkan pesanan dalam jumlah besar hingga satu kontainer. Di mana dalam satu kontainer bisa memuat hingga 750 set produk.
"Setiap bulan ada ekspor. Omzet per bulan sampai Rp 50 juta. Awalnya memang kecil, enggak ada yang instan," ungkap Heru, mengenang perjalanan panjang usahanya yang dimulai dari usaha kecil di rumah hingga kini mampu menembus pasar internasional.
Setiap tahunnya, ia selalu mencari inovasi untuk desain produk baru, menciptakan produk yang relevan dan diminati pasar. Inovasi dan kerja keras yang konsisten itulah yang membuat Luthfi Craft terus berkembang dan mampu bertahan hingga kini.
Sebagai seorang wirausahawan sukses, Heru mendorong generasi muda untuk berbisnis. Pesan ini juga ia sampaikan pada buah hatinya. Menurutnya, memiliki usaha sendiri adalah cara terbaik untuk mencapai kebebasan finansial.
“Anak saya juga saya suruh, ‘Besok kalau udah selesai kuliah, lalu diterima jadi pegawai, kamu tetap harus punya usaha “ ujar Heru.
“Gaji kamu kalau cuma sendiri bakal habis untuk memenuhi kebutuhan hidup aja. Kalau nabung susah. Banyak kan pegawai keluar demi usaha. Soalnya, kalau jadi pegawai itu waktunya terikat, ngikut orang terikat. Tapi kalau udah punya karyawan banyak, kita enggak ngapa-ngapain tinggal koordinasi saja.” pungkas Heru.
Dukungan Rumah BUMN BRI Yogyakarta pada Luthfi Craft
Rumah BUMN BRI Yogyakarta (RuBy) memiliki peran penting dalam perjalanan bisnis Luthfi Craft. Heru pertama kali mengetahui tentang RuBy dari unggahan di Instagram. Rasa penasaran membawanya untuk mencari tahu lebih lanjut hingga akhirnya bergabung pada tahun 2023.
"Dulu, saya lihat ada info di IG tentang Rumah BUMN BRI Yogyakarta. Ada link pendaftaran dan persyaratan yang harus dilengkapi, termasuk katalog produk. Akhirnya, saya daftar dan resmi bergabung," ujar Heru.
RuBy juga memberikan banyak pelatihan yang bisa Heru pilih. Selain pelatihan, keaktifannya di grup komunitas Rumah BUMN Yogyakarta juga memberikan banyak manfaat. Sesama pelaku usaha sering berbagi pengalaman, informasi peluang bisnis, bahkan saling merekomendasikan jika ada permintaan khusus dari pelanggan.
"Di grup ini, kami sering sharing. Misalnya, kalau ada yang dapat pesanan khusus, pasti ditanyakan siapa yang bisa mengerjakan. Sampai sekarang pun grupnya masih aktif," jelasnya.
Sejak menjadi bagian dari RuBy, ia telah mengikuti dua kali pameran yang diadakan oleh BRI yaitu BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Mengikuti pameran bukanlah proses yang mudah, karena para pelaku UMKM harus melewati seleksi yang ketat.
Namun, Luthfi Craft berhasil lolos berkat keunikan anyaman serat alamnya, seperti pelepah pisang dan eceng gondok. Keistimewaan inilah yang membuat produk Luthfi Craft menarik perhatian calon pembeli, baik di pasar lokal maupun internasional.
"Kalau dari pameran, biasanya ada yang tertarik lihat-lihat dulu. Kalau minat beneran, pasti bakal visit," ujar Heru.
Salah satu dampak nyata yang dirasakan Heru usai mengikuti pameran adalah meningkatnya pesanan dari pasar lokal, terutama untuk keranjang hampers dan parcel. Berkat keterlibatannya dalam Rumah BUMN BRI Yogyakarta, bisnisnya mulai dikenal oleh lebih banyak pelanggan yang akhirnya berujung pada pesanan dalam jumlah besar.
"Dulu, ada yang pesan keranjang hampers sekitar 50 pieces. Lumayan banget, menambah pasar lokal," tuturnya.
Heru berharap RuBy dapat terus berkembang dan memberikan lebih banyak dukungan bagi pelaku UMKM. Selain itu, ia juga berharap ada bantuan berupa alat produksi yang dapat membantu pelaku usaha meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi mereka.
Rumah BUMN BRI Yogyakarta Dukung UMKM untuk Ekspor
Sejak dibuka pada tahun 2017, RuBy hadir sebagai wadah bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas bisnis mereka. Salah satu fokus utama yang diusung adalah membantu UMKM agar siap menembus pasar ekspor. Termasuk melalui ajang BRI UMKM EXPO(RT).
Kendati demikian, dukungan RuBy bagi UMKM tidak hanya sebatas memberikan kesempatan untuk mengikuti bazar atau pameran, tetapi juga melalui pendampingan intensif agar mereka benar-benar siap menghadapi pasar internasional. Sebab, meskipun banyak pelaku usaha yang ingin segera merambah ekspor, tantangannya tidaklah mudah.
"Kadang ada UMKM yang buru-buru ingin ikut bazar internasional, padahal standarnya misal harus bisa memenuhi minimal 1.000 pcs. Karena mendatangkan buyer dari luar negeri, tentu tidak mungkin hanya seadanya," ujar Bagas Priambodo, selaku Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta ditemui terpisah pada Kamis (20/2/2025).
Melalui berbagai pelatihan dan bimbingan, Rumah BUMN memastikan bahwa UMKM memahami standar ekspor yang mencakup kualitas produk, kapasitas produksi, hingga strategi pemasaran global. Dengan begitu, UMKM tidak hanya berpartisipasi dalam pameran, tetapi juga memiliki kesiapan untuk bersaing di pasar internasional secara berkelanjutan.
Cara Mendaftar Rumah BUMN BRI Yogyakarta
Sejak Agustus 2024, jumlah UMKM yang mendaftar ke RuBy mencapai sekitar 500 peserta. Untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan, keanggotaan Rumah BUMN dibagi menjadi tiga kategori, yakni umum, utama, dan prioritas.
“Kalau di RuBy, kita buka tiga keanggotaan, ada umum, utama, dan prioritas. Umum itu untuk orang yang hanya ingin belajar, belum punya usaha, kita masukkan ke umum. Utama mereka yang punya usaha, tapi istilahnya enggak terlalu fokus pada pengembangan. Prioritas, mereka yang aktif dan berkembang, ikut pelatihan, konsultasi, dan sebagainya. Prioritas ini ada bazar, ada program-program yang kita utamakan,” jelas Bagas.
Anggota UMUM cocok untuk mahasiswa atau calon wirausaha yang ingin mendapatkan pelatihan dan akses co-working space. Sementara itu, Anggota UTAMA mendapat tambahan bantuan legalitas dan akses permodalan, sedangkan Anggota PRIORITAS memiliki fasilitas eksklusif seperti promosi gratis, pameran nasional hingga internasional, serta pendisplayan produk di RuBY Store.
Bagi Anda yang ingin mengembangkan usaha atau menambah wawasan bisnis, bergabung dengan Rumah BUMN BRI Yogyakarta bisa menjadi langkah yang tepat. Dengan berbagai kategori keanggotaan yang tersedia, Anda bisa mendapatkan pelatihan gratis, akses permodalan, hingga kesempatan mengikuti bazar dan pameran nasional maupun internasional.
Untuk mendaftar sebagai anggota Rumah BUMN BRI Yogyakarta, Anda bisa langsung mengisi formulir pendaftaran melalui tautan berikut: Formulir Pendaftaran Rumah BUMN Yogyakarta
Cukup isi formulir sesuai kategori keanggotaan yang dipilih dan bergabung dalam WhatsApp Group untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. .Jika mengalami kendala saat pendaftaran, Anda bisa datang langsung ke kantor Rumah BUMN Yogyakarta di Lt. 2 Wisma BRI, Jl. Sagan Tim. No.123, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta.