Penyebab Amblesnya Jalan di Bantul, Ternyata Berada di Jalur Sesar Aktif
Merdeka.com - Sebuah ruas jalan di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, sudah berkali-kali ambles walau selalu diperbaiki.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih sampai kebingungan melihat fenomena ini.Demi menjawab rasa penasaran, Halim mengundang pakar geologi dari UGM untuk mengkaji dan meneliti kawasan itu. Ia pun juga meminta rekomendasi kontruksi bangunan seperti apa yang tepat untuk daerah tersebut.“Saya minta Dinas PU untuk melakukan kerja sama dengan pakar geologi untuk menemukan sebab masalah ini. Setelah itu kita minta rekomendasi dari pakar geologi, nanti akan kita lihat bersama,” kata Halim awal Januari lalu.
Lantas apa penjelasan dari pakar geologi terkait fenomena itu? Berikut selengkapnya:
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Kenapa jalan tersebut rusak? Akses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Di mana jalan rusak tersebut? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana pusat gempa Bantul? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
Diperkirakan Berada di Jalur Sesar Aktif
©Instagram/@pemkabbantul
Tiga ahli dari UGM diterjunkan untuk meneliti fenomena ini. Mereka adalah Dr. Fikri Faris (Bidang Geoteknik), Dr. I. Gede Budi Irawan (Bidang Geologi), dan Dr. Ali Awaludin (Bidang Kontruksi).
Dari hasil kajian yang dilakukan tiga peneliti itu, maka disimpulkan bahwa penyebab fenomena itu adalah adanya tanah lanau lempung berplastisin tinggi yang memiliki pori-pori tanah terisi air. Hal ini membuat tanah lunak dan mudah bergerak.
Terlebih lagi lokasi tersebut diperkirakan berada di zona patahan aktif Sesar Opak sehingga rentan mengalami guncangan gempa.
Ruas Jalan Masih Dibuka
©Instagram/@pemkabbantul
Mendengar pemaparan dari tim ahli, Halim mengatakan ia akan segera menyusun Detail Engineering Design (DED) bersama dengan DPUPKP Bantul untuk melihat prakiraan biaya yang dibutuhkan. Ia berharap pada tahun 2024 nanti proses pembangunan infrastruktur itu bisa mulai dilaksanakan.
Untuk kondisi saat ini, ruas jalan itu masih dibuka dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lalu lintas kendaraan. Jalan itu sendiri merupakan akses utama menuju obyek wisata Desa Wisata Srikeminut.
Tanggapan Warga Bantul
©Instagram/@pemkabbantul
Rencana perbaikan jalan wisata ini mendapat banyak tanggapan dari warga Bantul. Melalui kolom komentar di akun Instagram @pemkabbantul, mereka mengatakan ada banyak ruas jalan lain yang harus diperbaiki.
“Jalan raya di Kabupaten Bantul sudah banyak yang berlubang. Kasihan pas hujan dan bawa ibu hamil,” tulis @romadon_ilham.
“Jalan arah hutan pinus Pengger sampai tugu terong malah koyo kali, ambles, kapan arep didandani,” tulis @cahyogaidha.
“Jalan Cepit-Tembi min. Baru diperbaiki sekarang lubangnya tambah banyak. Depan Samsat Bantul juga tuh,” tulis @mahananidian. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaLetusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri yang memanjang sejauh 19 km di Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaJarak tempuh dan faktor penyebab mobil listrik yang perlu diperhatikan. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenyebab Bunyi Rem Mobil Berdengung yang Bikin Nyaman. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaDalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.
Baca SelengkapnyaTemuan geologi baru mengungkap potensi pepohonan sebagai penanda sensitif aktivitas gunung berapi.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca Selengkapnya