Penyebab Keringat Kuning di Baju dan Cara Mencegahnya, Perlu Diketahui
Keringat kuning disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari penggunaan deodorant hingga bakteri dan jamur.
Keringat kuning, fenomena yang sering diabaikan namun memiliki makna penting bagi kesehatan tubuh. Kondisi yang ditandai dengan noda kekuningan pada pakaian akibat keringat ini ternyata bukan sekadar masalah estetika semata.
Salah satu yang mungkin Anda pernah lihat ialah noda kuning di baju bagian ketiak. Ini merupakan kondisi yang umum terjadi pada siapa saja. Kondisi ini tidak lain akibat dari produksi keringat tubuh yang kemudian menyebabkan noda kuning di baju.
-
Bagaimana cara mencegah deodoran meninggalkan noda kuning? Meskipun antiperspiran dapat mengurangi keringat, noda kuning masih dapat terjadi. Cari deodoran yang mengandung bahan tersebut atau memiliki klaim 'anti-stain' dan 'invisible'.
-
Apa penyebab kuku kuning? Salah satu penyebab umum kuku kuning adalah infeksi jamur seperti onikomikosis. Infeksi ini dapat menyebabkan kuku menjadi kuning, menebal, dan rapuh.
-
Apa saja jenis keringat yang menyebabkan bau badan? Ada dua jenis keringat yang diproduksi oleh tubuh, yaitu keringat apokrin dan keringat ekkrin. Keringat apokrin yang diproduksi oleh kelenjar keringat di area seperti ketiak dan selangkangan mengandung lebih banyak protein dan lipid.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Kebiasaan merokok juga dapat menjadi penyebab munculnya kuku kuning. Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Kenapa keringat di ketiak penting? Dilansir dari Healthsohts, keringat di ketiak adalah fungsi fisiologis yang membantu mengontrol suhu tubuh dan mendinginkan tubuh saat terlalu panas.
-
Gimana cara cegah bau badan akibat keringat? Untuk mencegah bau badan yang tidak sedap, pastikan untuk membilas keringat dengan air setelah melakukan aktivitas fisik.
Ternyata, kondisi keringat kuning ini disebabkan oleh berbagai macam faktor. Mulai dari penggunaan deodorant dengan bahan tertentu, penggunaan. produk yang mengandung aluminium, bakteri dan jamur, hingga kotoran pada kulit.
Berikut, kami rangkum berbagai penyebab keringat kuning di baju hingga cara mencegahnya, bisa disimak.
Keringat Kuning dalam Kondisi Medis
Pertama, akan dijelaskan dahulu kondisi keringat kuning dari segi medis. Keringat kuning dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis, termasuk chromhidrosis dan pseudochromhidrosis.
Chromhidrosis adalah kondisi di mana keringat berubah warna menjadi kuning akibat pengendapan pigmen lipofuscin dalam kelenjar keringat. Kondisi ini dapat terjadi di area tubuh seperti ketiak dan wajah, sering kali memberikan penampilan yang mencolok pada pakaian.
Sementara itu, pseudochromhidrosis terjadi akibat interaksi keringat dengan bahan kimia atau bakteri di kulit, yang menyebabkan keringat tampak berwarna kuning. Dalam kasus ini, keringat sebenarnya tidak mengandung pigmen, tetapi warna tersebut muncul dari reaksi kimia, sering kali di area ketiak, yang dapat menyebabkan stigma sosial atau keengganan untuk bersosialisasi.
Baik chromhidrosis maupun pseudochromhidrosis dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita, terutama dalam menjaga kebersihan dan penampilan, serta dapat memengaruhi rasa percaya diri.
Penyebab Keringat Kuning Lainnya
Setelah mengetahui kondisi keringat kuning, selanjutnya dijelaskan berbagai penyebab lainnya yang sering terjadi, yaitu sebagai berikut:
- Deodoran yang Mengandung Bahan Tertentu: Beberapa deodoran mengandung bahan kimia seperti parfum atau pewarna yang dapat bereaksi dengan keringat dan menyebabkan noda kuning, terutama di area ketiak.
- Penggunaan Produk yang Mengandung Aluminium: Antiperspirant yang mengandung aluminium biasanya digunakan untuk mengurangi produksi keringat. Ketika aluminium bereaksi dengan garam yang ada dalam keringat, hal ini bisa menyebabkan munculnya noda kuning pada pakaian.
- Bakteri dan Jamur: Kulit tuubuh mengandung berbagai jenis bakteri dan jamur. Ketika mereka bercampur dengan keringat, mikroorganisme ini bisa mengubah komposisi keringat dan menghasilkan zat yang menyebabkan perubahan warna menjadi kuning.
- Kotoran pada Kulit: Kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati yang menumpuk di kulit dapat bercampur dengan keringat. Ketika campuran ini bersentuhan dengan pakaian, mereka bisa menghasilkan noda keringat yang berwarna kuning.
Tips Memilih Deodorant
Setelah mengetahui penyebab keringat kuning, berikutnya dijelaskan tips memilih deodorant. Jika Anda termasuk orang yang sering menggunakan deodorant, perlu diperhatikan beberapa hal, agar penggunaan deodorant tidak memicu noda kuning pada baju, sebagai berikut:
- Hindari Deodoran yang Mengandung Aluminium: Aluminium sering kali menjadi penyebab utama noda kuning pada baju karena bereaksi dengan garam dalam keringat. Pilih deodoran bebas aluminium untuk mengurangi risiko noda.
- Pilih Deodoran yang Bisa Kering Lebih Cepat: Deodoran yang cepat kering mengurangi kemungkinan produk terserap oleh pakaian. Hal ini membantu mencegah terbentuknya noda, karena produk tidak menempel pada kain.
- Pertimbangkan Deodoran yang Punya Sensasi Dingin: Deodoran dengan sensasi dingin, seperti yang mengandung menthol atau bahan penyegar lainnya, dapat membuat kulit lebih segar dan mengurangi produksi keringat, yang pada gilirannya bisa meminimalkan risiko noda.
- Cari yang Mengandung Pencerah: Beberapa deodoran mengandung bahan pencerah yang dapat membantu menjaga warna kulit tetap merata, terutama di area ketiak. Selain membuat kulit terlihat lebih cerah, ini juga mengurangi risiko noda pada pakaian.
- Pilih yang Tidak Mengandung Alkohol dan Parfum: Deodoran yang bebas alkohol dan parfum cenderung lebih lembut pada kulit dan mengurangi reaksi kimia yang bisa menyebabkan noda pada pakaian. Deodoran ini juga lebih aman untuk kulit sensitif.
Tips Mencegah Noda Kuning
Selanjutnya, penting juga dipahami bagaimana cara mencegah noda kuning pada baju akibat keringat yang muncul. Berikut tips yang bisa dilakukan:
- Menggunakan Kaus Dalam: Kaus dalam dapat menyerap keringat sebelum mengenai baju utama. Hal ini membantu mencegah keringat langsung menempel pada kain luar dan mengurangi risiko noda kuning.
- Mencukur Bulu Ketiak Secara Teratur: Bulu ketiak dapat menahan keringat dan deodoran, yang kemudian bisa menyebabkan reaksi kimia yang menimbulkan noda kuning. Mencukur bulu ketiak secara teratur dapat mengurangi penumpukan keringat dan produk di area tersebut.
- Menggunakan Deodoran yang Cepat Meresap ke dalam Kulit: Deodoran yang cepat meresap mengurangi risiko produk bercampur dengan keringat dan menyerap ke pakaian. Ini bisa membantu mencegah noda kuning muncul di baju.
- Memakai Deodoran Secukupnya: Menggunakan deodoran dalam jumlah yang berlebihan justru bisa meningkatkan kemungkinan noda, karena kelebihan produk dapat menempel pada baju. Gunakan deodoran secukupnya agar kering lebih cepat dan tidak menempel pada kain.
- Mengenakan Baju Jika Ketiak Sudah Benar-Benar Kering: Sebelum mengenakan pakaian, pastikan ketiak sudah benar-benar kering setelah menggunakan deodoran. Ini mengurangi kemungkinan deodoran yang masih basah mengenai kain, yang sering menjadi penyebab munculnya noda kuning.
Tips Mencegah Keringat Berlebih
Setelah menyimak penyebab keringat kuning dan cara menegahnya, terakhir dijelaskan langkah untuk mencegah keringat berlebih, yaitu sebagai berikut:
- Kenakan Pakaian yang Longgar dan Berbahan Menyerap Keringat: Pilih pakaian berbahan katun atau linen yang memungkinkan kulit bernapas dan menyerap keringat. Pakaian yang longgar juga membantu aliran udara yang baik dan mengurangi keringat.
- Hindari Makanan yang Memicu Keringat: Makanan pedas, berkafein, atau panas dapat memicu kelenjar keringat untuk bekerja lebih aktif. Kurangi konsumsi makanan ini untuk mengurangi produksi keringat.
- Jaga Berat Badan Ideal: Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan produksi keringat karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengatur suhu. Dengan menjaga berat badan ideal, tubuh akan lebih efisien dalam menjaga keseimbangan suhu.
- Kendalikan Stres: Stres dan kecemasan bisa memicu keringat berlebih, terutama di telapak tangan dan ketiak. Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan mengontrol keringat.
- Mandi Secara Teratur: Mandi dengan air dingin secara teratur dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi produksi keringat. Menggunakan sabun antibakteri juga bisa mencegah bau yang disebabkan oleh bakteri pada kulit.
- Konsultasikan dengan Dokter: Jika keringat berlebih tidak dapat dikendalikan dengan cara alami, konsultasikan dengan dokter. Ada perawatan medis seperti suntikan botox, obat oral, atau prosedur khusus untuk mengurangi produksi keringat berlebih (hiperhidrosis).