Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbedaan Hadis dan Sunnah, Ini Penjelasan Lengkapnya

Perbedaan Hadis dan Sunnah, Ini Penjelasan Lengkapnya Ilustrasi membaca Alquran. Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Perbedaan hadis dan sunnah penting untuk diketahui setiap muslim. Masih banyak orang mengira bahwa hadis dan sunnah itu sama, padahal keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang cukup mendasar.

Setiap dianjurkan untuk berpedoman pada Al-Qur'an dan hadis. Al-Qur'an merupakan kitab suci dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, kemudian dijadikan pedoman hidup umat muslim. Sementara itu, hadis dan sunnah adalah setiap perbuatan, perkataan, dan ketetapan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW.

Baca juga: Takdir Mubram Adalah Ketetapan Mutlak Dari Allah Swt Lengkap Dengan Contohnya

Orang lain juga bertanya?

Memahami perbedaan hadis dan sunnah sangat berguna untuk memahami syariat yang ada. Perbedaan hadis dan sunnah ini bisa dilihat pada asal katanya. Berikut perbedaan hadis dan sunnah yang merdeka.com lansir dari NU Online dan sumber lainnya:

Pengertian Hadis

ilustrasi membaca alquran

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Secara bahasa, hadis memiliki arti berbicara, perkataan, dan percakapan. Hadis secara istilah memiliki arti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan, serta persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat Islam.

Hadis dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu hadis shahih, hadits hasan, dan hadis dhaif. Fungsi hadis untuk menjelaskan lebih detail apa yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an. Dengan kata lain, hadis memiliki fungsi utama sebagai menegaskan, memperjelas, dan menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada diAl-Qur'an.

Fungsi hadis sebagai bayan al-taqrir berarti memperkuat isi dari Al-Qur'an. Misalnya, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudu, yaitu:

"Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima shalat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu" (HR.Bukhori dan Abu Hurairah)

Pengertian Sunnah

Secara etimologi, sunnah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “kebiasaan” atau “biasa dilakukan”. Sementara itu, secara terminologi sunnah dapat diartikan hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik ucapan, tindakan, atau pengakuan (Taqrir).

Kata sunnah dalam Alquran dipakai dalam arti kebiasaan atau berlaku, jalan yang diikuti. Macam-macam sunnah merupakan sikap, tindakan, ucapan, serta cara Rasulullah menjalani hidupnya.

Perbedaan Hadis dan Sunnah

ilustrasi membaca alquran

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Perbedaan hadis dan sunnah perlu diketahui setiap muslim. Hadis merupakan penuturan dan perilaku Rasulullah, sedangkan sunnah adalah hukum yang disimpulkan dari penuturan tersebut. Sunnah sering berkaitan dengan hukum syara’, sementara hadis mencakup hal yang lebih luas termasuk di dalam maupun luar hukumnya.

Perbedaan hadis dan sunnah lebih kepada pengertian mendasarnya. Hadis adalah berita tentang peristiwa yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, sunnah merupakan perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW secara terus menerus.

Selain itu, hadis juga mencakup segala peristiwa yang terjadi pada Rasulullah SAW meski hanya dikerjakan sekali. Sunnah sendiri lebih pada sesuatu yang diucapkan atau dilakukan secara konsisten oleh Rasulullah dari masa ke masa.

Macam-macam Hadis

Hadis Hasan

Hadis Hasan merupakan macam-macam hadis yang sanadnya tersambung. Menurut Ibnu Hajar, hadit hasan merupakan jenis hadit yang dinukilkan oleh orang yang adil, yang kurang kuat ingatannya, yang muttasil sanadnya, tidak cacat, dan tidak ganjil.

Jenis hadis ini hampir sama dengan hadis shahih, perbedaannya hanya mengenai hafalan, di mana hadist hasan rawinya tidak kuat hafalannya. Sementara itu, Imam Tirmidzi mengartikan hadist hasan sebagai berikut:

"Tiap-tiap hadis yang pada sanadnya tidak terdapat perawi yang tertuduh dusta (pada matan-nya) tidak ada kejanggalan (syadz) dan (hadist tersebut) diriwayatkan pula melalui jalan lain".

Hadis Dhaif

Macam-macam hadits lainnya, yaitu hadits Dhaif. Jenis hadits ini tidak memenuhi kriteria hadits shahih dan hasan karena disebabkan oleh beberapa hal, yaitu keterputusan sanad dan perawinya bermasalah.

Kata Dhaif menurut bahasa berarti lemah, sebagai lawan dari Qawiy yang kuat. Sebagai lawan dari kata shahih, kata dhaif secara bahasa berarti hadist yang lemah, yang sakit atau yang tidak kuat. Hal ini sebagaimana penjelasan Mahmud Thahan dalam Taisiru Musthalahil Hadits, yang artinya:

"Penyebab hadits ditolak atau tidak diterima ada banyak. Akan tetapi, secara keseluruhan merujuk pada dua sebab: sanadnya tidak bersambung dan di dalam rangkaian sanadnya terdapat rawi bermasalah."

Macam-macam Sunnah

Sunnah Qauliyyah

Macam-macam sunnah yang pertama, yaitu sunnah Qauliyah. Sunnah Qauliyah adalah ucapan Rasulullah SAW yang didengar atau disampaikan oleh seseorang atau beberapa sahabat. Sunnah ini biasanya berisi tuntunan yang berkaitan dengan hukum agama.

Sunnah Taqriyyah

Sunnah Taqriyyah merupakan sunnah yang berasal dari respons Nabi Muhammad terhadap semua perbuatan para sahabat yang diketahuinya. Sunnah ini berupa perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan di hadapan atau sepengetahuan Nabi.

Selain itu, sunnah Taqriyyah juga meliputi persetujan Rasulullah tentang tindakan para sahabat yang terjadi dalam dua cara yang berbeda. Pertama, Nabi Muhammad mendiamkan suatu tindakan dan tidak menentangnya. Kedua, ketika Rasulullah SAW kesenangannya dan tersenyum atas tindakan para sahabat.

Sunnah Fiiliyah

Sunnah fiiliyah adalah jenis sunnah yang berasal dari perbuatan Rasulullah SAW. Perbuatan ini diketahui dan dilihat, lalu disampaikan para sahabat kepada orang lain. Biasanya, sunnah ini terkait dengan penjelasan mengenai ibadah dan penyelenggaraan hukum Islam.

Hadis Shahih

Macam macam hadis yang pertama adalah hadis Shahih. Jenis hadis ini diriwayatkan oleh perawi yang berkualitas atau sangat kuat hafalannya. Seperti dikutip dari NU online, Mahmud Thahan dalam Taisir Musthalahil hadis menjelaskan hadis shahih seperti berikut:

"Setiap hadis yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit dari awal sampai akhir sanad, tidak terdapat di dalamnya syadz dan 'illah." (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelaskan Fungsi Hadis Terhadap Alquran, Penting Dipahami Umat Muslim
Jelaskan Fungsi Hadis Terhadap Alquran, Penting Dipahami Umat Muslim

Hadis merupakan landasan hukum Islam yang kedua setelah Alquran.

Baca Selengkapnya
5 Unsur Unsur Hadis yang Perlu Diketahui, Lengkap Beserta Pengertian & Syaratnya
5 Unsur Unsur Hadis yang Perlu Diketahui, Lengkap Beserta Pengertian & Syaratnya

Berikut unsur unsur hadis lengkap beserta pengertian dan syaratnya.

Baca Selengkapnya
Qiyas Adalah Sumber Hukum Islam yang Keempat, Berikut Contohnya
Qiyas Adalah Sumber Hukum Islam yang Keempat, Berikut Contohnya

Qiyas dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan padanan suatu hukum terhadap hukum lain.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Umroh dan Haji yang Wajib Diketahui, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Perbedaan Umroh dan Haji yang Wajib Diketahui, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Sebagai umat Muslim, Anda tak boleh salah dalam memahami ibadah umroh dan haji. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah, Perlu Diketahui
Bagaimana Cara Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah, Perlu Diketahui

Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah hal penting bagi umat muslim.

Baca Selengkapnya
Cara Beriman Kepada Kitab Allah Sebelum Al-Qur'an, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara Beriman Kepada Kitab Allah Sebelum Al-Qur'an, Umat Muslim Wajib Tahu

Berikut cara beriman kepada Kitab Allah sebelum Al-Qur'an yang wajib dilakukan umat Muslim.

Baca Selengkapnya