Sebabkan Cuaca Ekstrem di DIY, Ini 4 Fakta Penting Soal Siklon Tropis Anggrek
Banyak faktor yang memicu terjadinya siklon tropis.

Banyak faktor yang memicu terjadinya siklon tropis.

Sebabkan Cuaca Ekstrem di DIY, Ini 4 Fakta Penting Soal Siklon Tropis Anggrek
Dalam beberapa hari belakangan, beberapa wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilanda cuaca ekstrem berupa hujan cukup deras dengan intensitas yang lama.
Cuaca ekstrem itu berdampak pada kerusakan di sejumlah tempat. Di Mlati, Sleman, cuaca ekstrem menyebabkan talud rumah warga longsor dan sejumlah pohon tumbang. Hal ini menyebabkan sejumlah bangunan tertimpa tanah serta pohon yang tumbang itu.
Cuaca ekstrem yang terjadi di DIY dan sekitarnya itu merupakan bencana yang disebabkan adanya Siklon Tropis Anggrek. Lantas apa saja fakta penting terkait siklon tersebut? Berikut selengkapnya:

Pertama Kali Muncul
Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu. Siklon anggrek itu diperkirakan akan membawa dampak signifikan di wilayah Indonesia, yaitu hujan lebat mulai 16-22 Januari 2024.
Penyebab Munculnya Siklon Tropis
Pakar Geografi Lingkungan, Dr. Emilya Nurjani mengatakan bahwa siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
Efek Coriolis merupakan salah satu faktor pendorong terbentuknya siklon. Selain itu suhu permukaan air laut yang hangat yang menghasilkan uap air yang banyak juga menjadi bahan bakar ideal untuk pembentukan siklon.
Tekanan udara yang tinggi di wilayah Asia menyebabkan pergerakan angin ke wilayah selatan bumi mendukung pembentukan siklon di wilayah selatan Indonesia.
Lokasi Pertama Kali Muncul
Siklon tropis seperti Anggrek pada umumnya terjadi di laut dan di daerah garis ekuator antara 5-30 derajat lintang utara dan selatan. Beberapa daerah di Indonesia dilaporkan terdampak oleh ekor Siklon Anggrek yang membawa konsekuensi seperti peningkatan intensitas curah hujan, gelombang tinggi, serta peningkatan kecepatan angin.
Dampak Siklon Tropis Anggrek
Adanya cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh siklon tropis Anggrek membawa dampak yang tidak main-main. Di Dusun Mlati Glondong, Kapanewon Mlati, Sleman, cuaca ekstrem menyebabkan sebuah talud dengan panjang 15 meter dan tinggi 3 meter ambrol.
Di Kulon Progo, terdapat 78 titik lokasi bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem pada 19-22 Januari. Bencana yang banyak terjadi di titik itu adalah tanah longsor dan pohon tumbang. Sementara tiga kapanewon yang paling banyak terjadi bencana adalah Kapanewon Kokap, Girimulyo, dan Samigaluh.