Surat Ruqiah Beserta Artinya, Ketahui Hukum dan Syaratnya
Ruqiah adalah praktik penyembuhan yang diperbolehkan dalam Islam.
Ruqiah adalah praktik penyembuhan yang diperbolehkan dalam Islam.
Surat Ruqiah Beserta Artinya, Ketahui Hukum dan Syaratnya
Dalam pandangan Islam, kepercayaan terhadap adanya gangguan oleh jin dianggap sebagai suatu realitas yang nyata. Al-Qur'an secara eksplisit menyebutkan keberadaan jin sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, bersama dengan manusia dan malaikat. Jin memiliki kebebasan memilih jalan hidup mereka, termasuk untuk mengganggu manusia.Dalam hal ini, Rasulullah SAW mengajarkan umat muslim berbagai macam doa untuk memohon perlindungan dari gangguan jin dan setan. Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan ruqiah sebagai praktik membersihkan diri dari gangguan jin.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa surat ruqiah yang bisa dibaca untuk menghilangkan gangguan jin. Berbagai surat ruqiah ini sangat sederhana, sehingga bisa diamalkan sehari-hari agar terlindung gangguan.
Bukan hanya itu, praktik ruqiah juga dapat dilakukan untuk pengobatan, membantu penyembuhan, menciptakan lingkungan yang positif, hingga meningkatkan keimanan. Berikut surat ruqiah dan penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak.
Mengenal Ruqiah
Sebelum disebutkan surat ruqiah, akan dijelaskan lebih dulu pengertiannya.
-
Mengapa doa ruqyah dibaca? Dalam ruqyah, terdapat keyakinan bahwa penyakit fisik atau masalah lain yang dialami seseorang dapat disebabkan oleh gangguan jin jahat atau setan.
-
Bagaimana cara ruqyah dilakukan? Proses ruqyah biasanya dilakukan oleh orang yang disebut sebagai raaqi atau terapis ruqyah. Raaqi ini memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam membaca ayat-ayat suci Al-Qur 'an dan mengajukan doa-doa yang tepat untuk mengusir gangguan spiritual.
-
Untuk apa ruqyah dilakukan? Ruqyah adalah metode pengobatan dalam Islam dengan bacaan ayat-ayat Al Quran yang bisa menjadi media untuk menyembuhkan penyakit media hingga non medis.
-
Apa isi doa sholat syuruq? Setelah melakukan sholat Syuruq, amalkan bacaan doa setelah sholat Syuruq 2 rakaat dan artinya berikut ini:اَللّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ، وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ. Allâhumma yâ nûrannûri bit thûr wa kitâbim masthûrin fî riqqim mansyûrin wal baitil ma’mur, as-aluka an tarzuqanî nûran astahdî bihi ilaika wa adullu bihi ‘alaika wa yashhabunî fi hayâtî wa ba’dal intiqâli min dhalâmi misykâtî, wa as-aluka bissyamsi wa dhuhâha wa nafsin wa mâ sawwâha, an taj’ala syamsa ma’rifatika musyriqatam bî lâ yahjubuhâ ghaimul auhâmi walâ ya’tarîhâ kusûful qamaril wâhidiyyati ‘indat tamâm, bal adim lahâl Isyraqa wad dhuhûra ‘alâ mamarril ayyâmi wad duhûr. Wa shallillâhumma ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin khâtamil anbiyâ-i wal mursalîn. Wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhummaghfir lanâ wa liwâlidîna wa li-ikhwâninâ fillâhi ahyâ-an wa amwâtan ajma’în. Artinya: 'Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat kepada-Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, ... ... tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal.' (Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain, halaman 103).
-
Bagaimana cara Ruqyah dilakukan? Kadang kala doa atau bacaan itu disertai dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang meruqyah atau yang diruqyah.
-
Apa tujuan utama dari ruqyah? Tujuan utama dari ruqyah adalah untuk mengembalikan keseimbangan yang hilang dalam tubuh dan jiwa seseorang.
Definisi ruqiah terbagi menjadi dua jenis, yaitu ruqiah syar'i, yang dilakukan sesuai dengan ketentuan syariat Islam, dan ruqiah syirik, yang dilakukan dengan cara-cara yang dilarang dalam agama Islam. Kriteria ruqiah yang benar menurut syariat Islam adalah niat yang ikhlas, menggunakan bacaan-bacaan yang sudah terjamin kebenarannya dan tidak mengandung syirik, serta menjauhi praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Dalam proses ruqiah, penting untuk memperhatikan bahwa waktu, tempat, dan niatnya harus sesuai dengan syariat Islam. Dengan mematuhi ketentuan-ketentuan ini, ruqiah dianggap sesuai dengan ajaran agama Islam dan dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya.
Hukum Ruqiah
Sebelum dijelaskan berbagai surat ruqiah, penting untuk dipahami bagaimana hukum ruqiah dalam Islam.
Hukum ruqiah dalam Islam memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian ulama memperbolehkan ruqiah dengan syarat-syarat tertentu, sementara sebagian lain melarangnya.Pendapat yang memperbolehkan ruqiah didasarkan pada hadis-hadis yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan ruqiah. Sebagai contoh, hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan ruqiah. Oleh karena itu, ulama yang memperbolehkan ruqiah berdasarkan hadis-hadis tersebut.
Sementara itu, ulama yang melarang ruqiah juga memiliki dasar dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang sebagian ruqyah yang mengandung unsur kesyirikan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, ulama yang melarang ruqiah berdasarkan hadis-hadis yang menunjukkan larangan Nabi Muhammad SAW terhadap praktik ruqiah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Kriteria Ruqiah
Sebelum disebutkan berbagai surat ruqiah, perlu juga diketahui kriteria ruqiah yang diperbolehkan.
Ruqyah yang dibolehkan adalah ruqyah yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu ruqyah dianggap syar'i antara lain:
1. Menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang sahih dari sunnah Nabi.
2. Dilakukan dengan niat yang ikhlas untuk mendapatkan kesembuhan dan perlindungan dari Allah.
3. Tidak melibatkan praktik-praktik yang dianggap bermasalah atau mengandung kesyirikan, seperti menggunakan jampi-jampi, menyembah selain Allah, atau meminta pertolongan kepada jin.
Surat Ruqiah
Selanjutnya akan disebutkan berbagai surat ruqiah dalam Al Quran dan artinya, bisa dipraktikkan:
1. Surat Al-Fatihah
Bismillahir-rahmanir-rahim. alhamdu lillahi rabbil-'alamin. ar-rahmanir-rahim. maliki yaumid-din. iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. ihdinas-syiratal-mustaqim. Shiratallazina an'amta 'alaihim gairil-maghdzubi 'alaihim wa lad-dallin.
2. Surat Al-Baqarah ayat 1-5
Alif lam mim. zalikal-kitabu la raiba fih, hudal lil-muttaqin. allazina yu`min?na bil-gaibi wa yuqimunas-salata wa mimma razaqnahum yunfiqun. wallazina yu`minuna bima unzila ilaika wa ma unzila ming qablik, wa bil-akhirati hum yuqinun. ula`ika 'ala hudam mir rabbihim wa ula`ika humul-muflihun.
Artinya: "Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."3. Surat Al-Baqarah ayat 255-257 ditambah Ayat Kursi (3x)
Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum, la ta`khuzuhu sinatuw wa la na`um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ard, man zallazi yasyfa'u 'indahu illa bi`iznih, ya'lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai`im min 'ilmihi illa bima sya`, wasi'a kursiyyuhus-samawati wal-ard, wa la ya`uduhu hifzuhuma, wa huwal-'aliyyul-'azim.
la ikraha fid-din, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur bit-taguti wa yu`mim billahi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wusqa lanfisama laha, wallahu sami'un 'alim.
allahu waliyyullazina amanu yukhrijuhum minaz-zulumati ilan-nur, wallazina kafaru auliya`uhumut-tagutu yukhrijunahum minan-nuri ilaz-zulumat, ula`ika as-habun-nar, hum fiha khalidun.
Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
4. Surat Al-Baqarah ayat 284-286
Lillahi ma fis-samawati wa ma fil-ard, wa in tubdu ma fi anfusikum au tukhfuhu yuhasibkum bihillah, fa yagfiru limay yasya`u wa yu'azzibu may yasya`, wallahu 'ala kulli syai`ing qadir.
amanar-rasulu bima unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu`minun, kullun amana billahi wa mala`ikatihi wa kutubihi wa rusulih, la nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qalu sami'na wa ata'na gufranaka rabbana wa ilaikal-masir.
la yukallifullahu nafsan illa wus'aha, laha ma kasabat wa 'alaiha maktasabat, rabbana la tu`akhizna in nasina au akhta`na, rabbana wa la tahmil 'alaina israng kama hamaltahu 'alallazina ming qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa'fu 'anna, wagfir lana, war-hamna, anta maulana fansurna 'alal-qaumil-kafirin.
Artinya: "Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.'
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir'."
5. Surat Al-Mu'minun ayat 115-118
A fa hasibtum annama khalaqnakum 'abasaw wa annakum ilaina la turja'un. fa ta'alallahul-malikul-haqq, la ilaha illa huw, rabbul-'arsyil-karim. wa may yad'u ma'allahi ilahan akhara la bur-hana lahu bihi fa innama hisabuhu 'inda rabbih, innahu la yuflihul-kafirun. wa qur rabbigfir war-ham wa anta khairur-rahimin.
Artinya: "Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung. Dan katakanlah (Muhammad), "Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik.”