Tak Cuma Kejar Cuan, Tapi Berdayakan Penyandang Disabilitas dan Perempuan
Merdeka.com - Dalam bisnis, hal utama yang dicari adalah cuan atau keuntungan. Hal itu ada benarnya, tapi tidak semuanya demikian. Pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) ini justru ingin memberdayakan perempuan dan para penyandang disabilitas di sekitanya. Sungguh mulia!
Pradita Rahmawati, anak pertama dari 3 bersaudara ini menciptakan sebuah brand bernama Tids Crochet, UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan khususnya rajut. Tids Crochet saat ini sedang mengembangkan sandal yang terbuat dari perpaduan eceng gondok dan strap rajut, yang berfokus pada produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami juga fokus pada pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas. Mulai terdaftar NIB dan HKI Merek sejak 2019,” cerita wanita yang biasa disapa Dita tersebut kepada Merdeka.com, Kamis (11/5/2023).
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
BRI bantu apa untuk UMKM perempuan? Pemberdayaan fokus untuk Perempuan pengusaha berupa pelatihan dalam bidang literasi digital dan keuangan.
-
BRI mendukung UMKM di Yogyakarta? 'Kami memandang bahwasanya ini memang bagus, artinya BRI bisa mensupport ketika nanti terdapat program demikian dari UMKM. Selama ini, kami kan juga ada yang namanya tanam pohon yakni BRI Menanam yang memberikan bibit-bibit pohon ke binaan kami,'kata Kepala BRI Unit Nglipar, Ari Wibowo.
-
Bagaimana Rumah BUMN Yogyakarta membantu UMKM? Sesuai dengan tujuannya, RuBY hadir untuk mendampingi dan mendorong para pelaku UMKM dalam menjawab tantangan utama pengembangan usaha dalam hal peningkatan kompetensi, peningkatkan akses pemasaran dan kemudahan akses permodalan di Kota Yogyakarta.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
Dita bercerita, berawal dari hobi dan adanya kepuasan tersendiri ketika bisa mewujudkan keinginan konsumen. Ditambah lagi dengan melihat banyak potensi di sekitar, seperti bahan baku yang melimpah, serta tenaga kerja perempuan dan penyandang disabilitas yang dapat dikaryakan, membuat tekadnya makin kuat untuk terus mengembangkan Tids Crochet.
Sempat bekerja pada bagian developer di salah satu pabrik sepatu Converse di Tangerang selama satu tahun, lalu dimutasi untuk membangun sistem pada pabrik baru di Salatiga, membuat Dita belajar banyak hal. Terutama pada bidang komunikasi buyer dengan perusahaan seputar desain dan prototype.
Hobi membuat rajutan ini Dita tekuni sejak duduk di bangku SMP. Hobi ini dimulai ketika sering memperhatikan neneknya merajut sweater dan syal. “Berawal dari pesanan syal dari teman, juga dorongan kuat dari berbagai pihak membuat saya yakin untuk menekuni bisnis produk rajut ini,” imbuhnya.
©2023 Merdeka.comCovid -19 Hampir Menenggelamkan Semua Mimpi
Saat awal meniti usaha Dita langsung dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar roda perekonomian melambat. Covid-19 menurut Dita juga mengakibatkan sebagian roda ekonomi terhenti, hingga mitra kerja yang memutuskan untuk berhenti.
“Tantangan terberat yang harus dihadapi yaitu saat pandemi melanda. Hampir sepanjang tahun tidak ada order dengan kuantitas besar. Hal tersebut cukup membuat arus keuangan serta proses bisnis tidak teratur,” ungkap wanita yang belum lama ini telah menyelesaikan studi S1 di Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2022 lalu.
Tids Crochet mulai bangkit ketika ada lomba Dekranasda Kabupaten Semarang 2022 yang bertema fashion batik. Saat itu semua peserta diwajibkan untuk berkolaborasi dengan UMKM lain yang berbeda bidang. Dipertemukanlah Tids Crochet dengan pengrajin eceng gondok dan pengrajin sepatu. Saat itu Dita berpikir untuk mencoba berkolaborasi untuk memperluas market dan membangkitkan ekonomi daerah.
Tercetuslah sandal Natura yang terbuat dari perpaduan eceng gondok dan rajutan. “Ternyata mendapatkan juara 1. Setelah itu kami mendapat fasilitas dari Disperindag Provinsi Jateng untuk dapat melakukan bisnis matching dengan buyer dari luar negeri. Saat ini sedang dalam proses pengiriman sampel ke Amerika, Korea, dan New Zealand,” imbuhnya.
©2023 Merdeka.com
Dapat Pelatihan Digital Marketing dari Rumah BUMN Yogyakarta
Tidak puas begitu saja, Dita, melalui produknya Tids Crochet terus beraktualisasi diri selain terus mengembangkan usaha. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan inkubasi yang diinisiasi oleh Rumah BUMN Yogyakarta di bawah naungan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dita mengatakan, banyak kelas pelatihan dari Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) yang membuka wawasan dan menambah ilmu khususnya pada bidang bisnis seperti pelatihan digital marketing, manajemen SDM, manajemen keuangan, dan lain lain yang sedikit banyak bisa diterapkan dalam kegiatan berbisnis.
“Seperti yang sedang diselenggarakan kali ini, Tids Crochet berkesempatan mendapatkan fasilitas BRIncubator 2023. Semoga setelah ini, banyak bekal ilmu yang dapat membawa bisnis Tids Crochet terus naik kelas,” harap Dita.
©2023 Merdeka.com
Dampak yang dirasakan Dita dari pelatihan ini yaitu manajemen sistem bisnis, serta pembukuan keuangan yang lebih tertata dengan menerapkan kelas pelatihan. “Sehingga lebih memudahkan dalam pengambilan keputusan serta menetapkan target bisnis.”
Rumah BUMN Yogyakarta menurut Dita telah banyak mewadahi UMKM yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Tids Crochet merupakan salah satu perwakilan UMKM binaan yang sangat mengapresiasi setiap kegiatan ataupun program yang diadakan.
“Dengan terus meng-update dan mengikuti beberapa programnya, saat ini bisnis yang saya jalankan mulai memiliki perencanaan dan sistem kerja yang terarah,” katanya.
Masukan untuk Program BRIncubator
Meski mengaku sangat terbantu dengan program BRIncubator, Dita memberikan masukan untuk program BRIncubator selanjutnya. Menurutnya sejauh ini kelas dan pelatihan yang diberikan seputar ilmu global/umum karena sebagian besar peserta UMKM tidak bergerak di bidang yang sama. Setelah pelatihan belum ada peninjauan atau kegiatan coaching untuk melihat sejauh mana program berdampak pada UMKM.
Dita mengungkapkan, program yang diberikan BRIncubator tidak bisa dibilang tidak berhasil, karena setidaknya UMKM mulai melek informasi dan digital. “Seperti yang dialami dalam bisnis ini, Tids Crochet mulai mengerti pentingnya perencanaan hingga evaluasi bisnis. Meskipun dalam pelaksanaannya lebih banyak mencari sendiri formula-formula yang dapat diterapkan melalui internet atau sharing dengan sesama UMKM,” imbuhnya.
Ke depan, Dita berharap Rumah BUMN Yogyakarta membuat program booth camp coaching bisnis yang intensif dan adanya penugasan serta evaluasi seputar pembahasan dan mengupas permasalahan yang dihadapi UMKM hingga mendapatkan solusi yang terbaik.
“Serta diadakannya studi banding atau kunjungan industri pada UMKM binaan yang dinilai telah berhasil dan tersistem dengan baik. Tujuannya agar mendapat gambaran lebih mendalam bagi peserta pelatihan poin apa saja dalam bisnisnya yang perlu dibenahi,” tutup Dita.
©2023 Merdeka.com
Sementara, Koordinator Rumah BUMN Yogyakarta, S. Condro Rini mengatakan, Tids Crochet merupakan anggota lama dari Rumah BUMN Yogyakarta. Tids Crochet dinilai memiliki semangat untuk selalu berinovasi.
“Mbak Dita mengeluarkan produk-produk lain seperti softcase HP dia bikin dari rajut, sepatu bayi juga. Beliau ini punya semangat untuk selalu berinovasi,” kata Condro. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank DKI akan menyediakan berbagai fasilitas, termasuk akses permodalan yang lebih mudah dan dukungan konsultasi bisnis.
Baca SelengkapnyaErick percaya hadirnya PNM sudah tepat untuk mempersempit ruang kesenjangan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaProgram bernama Rumah Kreatif Tamiang didasari oleh keterbatasan masyarakat difabel dalam mengakses lapangan pekerjaan
Baca SelengkapnyaPLN berkomitmen untuk terus mendorong perekonomian masyarakat melalui berbagai program prioritas.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PNM Arief Mulyadi secara langsung menyerahkan bantuan peralatan usaha kepada Sumarsih.
Baca SelengkapnyaProgram imi diikuti oleh 12 orang yang berasal dari kelompok rentan dalam hal ini ibu rumah tangga, perempuan putus sekolah dan penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung memastikan seluruh penyandang disabilitas di Jakarta akan mendapatkan haknya.
Baca SelengkapnyaMadani Vokasi Academy merupakan bentuk dari TJSL PNM untuk memberdayakan disabilitas melalui pelatihan.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Baca SelengkapnyaPenyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, tetapi kurang mendapat kesempatan.
Baca SelengkapnyaPenanganan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial perlu kolaborasi antara pemerintah dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca Selengkapnya