UGM Kembangkan Teknologi Baru Deteksi Panas Bumi, Begini Cara Kerjanya
Merdeka.com - Daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, merupakan surga energi panas bumi. Banyak pihak yang gencar mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di tempat itu. Berbagai uji coba teknologi baru dilakukan di sana dalam rangka pengembangan keilmuan energi panas bumi di Indonesia.
Tim Peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bekerja sama dengan PT. Geo Dipa Energi dan Geo Flow Imaging Ltd dari Selandia Baru melakukan pengembangan teknologi uji coba teknik baru deteksi sumber panas bumi di kawasan Ciwidey. Lokasi itu disebut menjadi yang pertama dalam proyek kerja sama tersebut.
“Ada teknologi baru yang dikembangkan oleh tim UGM, dari Selandia Baru, dan tenaga ahli dari Amerika dan Inggris. Konsep baru ini mampu memetakan posisi sumber sumur panas bumi yang lebih detail dan akurat,” kata Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyana dikutip dari Liputan6 pada Senin (6/3).
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Di mana metode pemantauan gunung berapi ini diuji? Dilaporkan oleh New Delhi Television, teknik ini telah memberikan hasil yang positif pada gunung berapi seperti Gunung Etna di Italia dan Gunung Berapi Taal di Filipina, di mana hutan dan pepohonan tumbuh melimpah di sekitarnya.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
-
Di mana penemuan ini dilakukan? Penemuan ini merupakan bagian dari program penelitian Universitas Illinois di Chicago (UoIC) yang mengajak siswa untuk terlibat dalam eksplorasi ilmiah.
-
Di mana uji coba pengiriman energi dari luar angkasa ke Bumi dilakukan? Sejak Juni tahun lalu, sebuah eksperimen di luar angkasa telah mentransmisikan energi ke Bumi melalui panel surya pada satelit di orbit dan sekarang memiliki hasil pertama mengenai bagaimana eksperimen tersebut berjalan.
Lalu seperti apa cara kerja teknologi baru ini? Berikut selengkapnya:
Cara Kerja Teknologi Baru
©esdm.go.id
Salah satu peneliti UGM, Wiwit Suryanto, menjelaskan bahwa teknologi itu memanfaatkan sumber berbahan bakar jet untuk menghasilkan energi dengan kecepatan tinggi. Tapi kecepatannya masih di bawah kecepatan suara yang merambat melalui medium bumi untuk direkam oleh seismometer array di permukaan.
“Kita meletakkan propelan di bawah tanah dan sinyalnya direkam di permukaan. Ibarat seperti rontgen, propelan tadi menghasilkan getaran yang membantu tingkat akurasi sebelum pengeboran,” kata Wiwit.
Ia menjelaskan, apabila uji coba itu berhasil, teknologi tersebut akan digunakan di seluruh dunia. Bahkan di Selandia Baru konsep utuh dari teknologi itu sudah selesai, namun belum dilakukan uji lapangan.
Tetap Optimis
©2021 Merdeka.com
Wiwit mengakui bahwa uji coba teknik baru pengeboran panas bumi ini tetap berisiko mengalami kegagalan. Namun ia begitu optimis penerapan uji coba lapangan ini tetap berhasil karena dari konsep hingga permodelannya sudah terbukti berhasil dilakukan.
“Jika ini berhasil nantinya perusahaan eksplorasi tidak lagi harus melakukan pengeboran di banyak titik karena sudah mengetahui titik yang betul-betul lebih akurat,” kata Wiwit.
Peluang Sangat Terbuka
Terpisah, CEO Geo Flow Imaging, Ltd Graeme Saunders menyambut baik keterlibatan tim peneliti UGM dalam pengujian teknologi baru ini. Ia berharap nantinya kampus tersebut bisa menjadi yang terdepan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi eksplorasi sumber energi panas bumi.
Sementara itu Direktur Pengembangan Bisnis dan Eksplorasi PT Geo Dipa, Yudistian Yunis, mengatakan bahwa pihaknya membuka peluang bagi para akademisi untuk melakukan penelitian terkait sistem eksplorasi energi panas bumi.
“Kita ingin nantinya semakin banyak peneliti dan mahasiswa melakukan riset soal panas bumi yang kita lakukan dan kita terbuka dalam menyampaikan data seluas-luasnya untuk kepentingan akademik,” kata Yudistian dikutip dari Liputan6. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain pariwisata, potensi lain dataran tinggi Dieng adalah energi panas bumi yang cukup besar. Karena inilah kawasan itu diusulkan jadi Taman Bumi Nasional
Baca SelengkapnyaBadan Geologi melakukan survei untuk mengetahui keberadaan hidrogen alami di Pulau Sulawesi bagian timur,
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaPengelolaan energi di masa depan bagi PGN perlu berkolaborasi dengan civitas academica untuk mengembangkan riset yang inovatif.
Baca SelengkapnyaSistem penerangan jalan umum (PJU) adalah infrastruktur vital untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat
Baca SelengkapnyaPertamina akan memainkan perannya sebagai pemasok energi nasional yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaMasih banyak lokasi di Gunung Ungaran yang belum terjamah manusia.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 Ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama 7 hari.
Baca Selengkapnya