Sinyal WiFi Ternyata Bisa Mengintip Aktivitas Orang di Ruangan Berbeda seperti CCTV, Begini Cara Kerjanya
Ini masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Ini masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Sinyal WiFi Ternyata Bisa Mengintip Aktivitas Orang di Ruangan Berbeda seperti CCTV, Begini Cara Kerjanya
Sekarang ini bukan hanya kamera saja yang bisa membaca gerak-gerik seseorang. Memantau aktivitas orang dari kejauhan.
Sebuah penelitian baru mengungkapkan fakta yang mengejutkan yang mungkin belum diketahui banyak orang.
-
Kenapa sinyal WiFi bisa mendeteksi benda? Masalahnya ketika tidak ada gerakan, teknologi ini otomatis tidak berfungsi. Untuk mengatasinya, para peneliti memutuskan untuk merancang sebuah konfigurasi khusus, yang memungkinkan WiFi fokus pada pinggiran benda.
-
Apa yang bisa dideteksi oleh sinyal WiFi? Selain untuk menyebarkan sinyal internet, sinyal WiFi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi benda melalui dinding padat atau tebal.
-
Bagaimana WiFi mendeteksi bentuk benda? Teori yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah Teori Difraksi Geometri (GTD). Cara Kerja Dalam penelitian ini, gelombang WiFi memantul di sekitar pinggiran benda, membentuk pola yang disebut kerucut Keller. Dengan menganalisis pola dan arah kerucut Keller, secara bertahap para peneliti dapat mengidentifikasi bentuk benda di sisi lain dinding.
-
Bagaimana hacker bisa mencuri data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password). Biasanya penjahat menggunakan USB kecil yang memancarkan WiFi tiruan. Begitu korban mengkoneksikan WiFi gratisan dengan ponsel atau laptop, hacker bisa dengan mudah mengambil data dari korban.
-
Apa yang bisa dicuri saat menggunakan WiFi umum? Ini karena sebagian besar jaringan WiFi umum kebanyakan tak menggunakan kata sandi. Namun, justru dari situ pencurian rincian kartu, kata sandi atau informasi sensitif tak disadari. Jadi, harus hati-hati.
-
Dimana penelitian sinyal WiFi dilakukan? Potensi luar biasa dari sinyal WiFi telah terungkap oleh penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari University of California Santa Barbara (UCSB), Amerika Serikat.
Bagaimana tidak, penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan komputer dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat (AS) bikin geger.
Mereka mengungkapkan bahwa sinyal yang dipancarkan dari router Wifi dapat menjadi sistem pengawasan tersembunyi.
Mengutip IFLScience, Sabtu (7/10), temuan ini disinyalir menggunakan jaringan saraf pada tubuh manusia yang kemudian dipetakan secara digital menggunakan sinyal Wifi.
Cara Kerja
Cara kerja dari alat ini prinsipnya sama dengan teknologi radar lainnya yang menggunakan banyak sensor dari hasil tangkapan gelombang radio Wi-Fi. Ketika gelombang yang dipantulkan ke seluruh ruangan, seluruh data akan diproses oleh algoritma pada mesin.
“Hasil penelitian dari model ini diperkirakan dapat melihat pose padat beberapa subjek dengan menggunakan pendekatan berbasis gambar melalui pemanfaatan WiFi sebagai satu- satunya sumber penggerak,”
Tulis para peneliti dalam makalah tersebut.
Adanya temuan ini memang akan menjadi terobosan besar. Tetapi, banyak orang merasa khawatir dengan adanya teknologi eksperimental ini, sebab berisiko mengganggu privasi seseorang.
Kekhawatiran itu pun disangkal oleh tim peneliti yang mengatakan bahwa temuan mereka merupakan teknologi yang sangat “menjaga privasi” seseorang dibandingkan kamera biasa
Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang.
Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
Penelitian yang Sama
Senada dengan penelitian ilmuwan komputer dari University of California Santa Barbara, AS.
Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding.
Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D.
Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
"Perlu dicatat bahwa temuan ini masih memiliki teknik pencitraan tradisional yang belum sempurna. Sehingga, ketika transceiver WiFi digunakan harus dengan frekuensi rendah agar tidak meninggalkan jejak pada jaringan penerima," jelas Anurag Pallaprolu, tim peneliti dari University of California Santa Barbara.