Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waktu Pelaksanaan Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji, Pahami Aturannya

Waktu Pelaksanaan Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji, Pahami Aturannya Jemaah Haji Melempar Jumrah di Mina. ©2021 REUTERS/Ahmed Yosri

Merdeka.com - Lempar jumrah adalah salah satu ritual yang dilakukan umat muslim saat melaksanakan ibadah haji. Ini adalah kegiatan melempar batu pada tiga tiang yang melambangkan setan atau godaan nafsu yang buruk. Kegiatan lempar jumrah ini pun termasuk salah satu rukun yang wajib dilakukan saat ibadah haji.

Dalam kegiatan ini, biasanya jemaah haji akan melempar batu kerikil sebagai simbol penolakan atas segala godaan setan yang menghalangi manusia berbuat baik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk pengorbanan diri seorang hamba dalam mengikuti perintah dan kehendak Allah.

Saat hendak melakukan kegiatan ini, jemaah haji perlu memperhatikan waktu pelaksanaan lempar jumrah yang tepat sesuai yang dianjurkan dalam Islam. Umumnya, lempar jumrah baik dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah. Selain itu, lempar jumrah juga baik dilakukan pada tiga hari tasyrik.

Meski begitu, waktu pelaksanaan lempar jumrah di dua jenis hari ini berbeda. Terdapat syarat tertentu yang perlu Anda perhatikan agar kegiatan lempar jumrah sah sesuai dengan aturan Islam. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui berbagai tata cara melakukan lempar jumrah dalam manasik haji dengan benar.

Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum penjelasan waktu pelaksanaan lempar jumrah dalam ritual haji dan keutamaannya, penting untuk disimak.

Waktu Pelaksanaan Lempar Jumrah dalam Haji

Seperti dijelaskan, lempar jumrah adalah salah satu ritual yang dilakukan dalam ibadah haji. Ini adalah kegiatan melempar batu kerikik ke tiga tiang batu yang menjadi simbol godaan dan keburukan setan. Pada saat ini, seluruh jemaah haji berkumpul di satu tempat yang sama, yaitu Arafah, Musdalifah, dan Mina untuk melakukan lempar jumrah.

Secara umum, kegiatan lempar jumrah dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah (hari nahr) atau tiga hari tasyrik. Meski begitu, dari dua jenis hari ini terdapat perbedaan waktu pelaksanaan lempar jumrah yang perlu Anda perhatikan.

Waktu melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah dilakukan setelah terbit matahari, sedangkan pada tiga hari tasyrik lempar jumrah dilakukan setelah tergelincir matahari. Hal ini pun dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadist riwayat:

“Jabir berkata: “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melontar satu jumrah saja (jumrah aqabah) pada waktu duha hari Nahar. Dan sesudah itu hari-hari berikutnya (tanggal 11 s.d. 13 Zulhijah) beliau melempar (3 jumrah) setelah tergelincir matahari.”” (H.R. Muslim)

Itu adalah aturan waktu fadhilah atau waktu yang paling utama untuk melakukan lempar jumrah saat ibadah haji. Dengan begitu, penting bagi jemaah haji untuk memperhatikan waktu pelaksanaan lempar jumrah yang tepat agar sah sesuai dengan aturan dalam Islam.

Tata Cara Lempar Jumrah

Setelah mengetahui waktu pelaksanaan lempar jumrah dalam ibadah haji, berikutnya akan dijelaskan bagaimana tata cara lempar jumrah saat ibadah haji.

Pertama, lempar jumrah dilakukan dengan mengumpulkan sebanyak 49 atau 70 kerikil di tanah Muzdalifah. Kemudian kerikil yang telah dikumpulkan, dilemparkan ke tiga pilar batu yang ada di Mina. Melempar batu kerikil ini sebagai simbol penolakan akan godaan dan keburukan setan.

Ritual lempar jumrah yang saat ini dilakukan berbeda dengan zaman Nabi Ibrahim. Lempar jumrah dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah atau pada tiga hari tasyrik. Pada 10 Zulhijah, tepat perayaan Hari Iduladha, jemaah haji melempar salah satu pilar batu dengan tujuh kerikil.

Pada hari berikutnya, yaitu hari tasyriq, jemaah haji diharapkan melempar masing-masing dari tiga dinding dengan tujuh kerikil secara berurutan, dari timur ke barat. Kemudian para jemaah haji menginap di Mina selama satu hari, di mana waktu tambahan ini dilakukan untuk merajam setiap tembok dilempari tujuh kerikil lagi.

Biasanya, kerikil yang digunakan untuk rajam dikumpulkan pada malam sebelum pelemparan pertama dilakukan. Batu yang telah dikumpulkan disimpan di Muzdalifah yang terdapat di dataran Mina. Batu untuk rajam harus ditemukan dalam keadaan asli bukan pecahan atau telah rusak, bukan pula batu mulia, atau batu yang terbuat dari emas maupun perak.

Aturan lainnya yang perlu diperhatikan, batu kerikil yang digunakan untuk lempar jumrah tidak boleh terlalu besar, tidak boleh lebih besar dari kacang lentil. Ini dilakukan agar tidak merusak fasilitas serta tidak membahayakan nyawa jemaah lain. Saat proses pelemparan jumrah, jemaah haji melempar batu sambil melafalkan zikir dan mengucap takbir. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jemaah Haji Indonesia Disarankan Tak Melempar Jumrah Aqobah Saat Waktu Dhuha, Ini Alasannya
Jemaah Haji Indonesia Disarankan Tak Melempar Jumrah Aqobah Saat Waktu Dhuha, Ini Alasannya

Para jemaah haji diminta untuk mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Baca Selengkapnya
Ini Jadwal Jemaah Haji Indonesia Melontar Jumrah Aqobah dan Tasriq
Ini Jadwal Jemaah Haji Indonesia Melontar Jumrah Aqobah dan Tasriq

Jemaah haji diharapkanmengikuti jadwal yang telah ditetapkan demi keselamatan dan keamanan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Jemaah Haji Seluruh Dunia Lakukan Lempar Jumrah Aqobah di Jamarat
VIDEO: Momen Jemaah Haji Seluruh Dunia Lakukan Lempar Jumrah Aqobah di Jamarat

Kontrol emosi, pengendalian diri, dan melaksanakan perbuatan dengan penuh kesadaran diperlukan saat melaksanakan rukun haji ini.

Baca Selengkapnya
Amalan Sunah di Hari Tasyrik, Perbanyak Zikir dan Doa
Amalan Sunah di Hari Tasyrik, Perbanyak Zikir dan Doa

Hari tasyrik menjadi momen bagi kita untuk memperbanyak amalan sunnah seperti dzikir dan berdoa.

Baca Selengkapnya
Doa Setelah Pulang Haji dan Umrah, Lengkap Beserta Artinya
Doa Setelah Pulang Haji dan Umrah, Lengkap Beserta Artinya

Setelah pulang haji, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa.

Baca Selengkapnya
Doa Melempar Jumrah Arab Latin dan Artinya, Ini Selengkapnya
Doa Melempar Jumrah Arab Latin dan Artinya, Ini Selengkapnya

Jumrah adalah salah satu proses dalam ibadah haji yang dilakukan di Mina, kota Makkah.

Baca Selengkapnya
Hari Tasyrik Idul Adha Jatuh Pada Tanggal 11,12,13 Zulhijah, Ketahui Alasan Umat Islam Dilarang Berpuasa
Hari Tasyrik Idul Adha Jatuh Pada Tanggal 11,12,13 Zulhijah, Ketahui Alasan Umat Islam Dilarang Berpuasa

Penjelasan mengenai hari tasyrik dan larangan melaksanakan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Jemaah Haji Diminta Bawa Air Minum Sebelum Lontar Jumrah Hari Kedua di Jamarat
Jemaah Haji Diminta Bawa Air Minum Sebelum Lontar Jumrah Hari Kedua di Jamarat

PPIH telah menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah.

Baca Selengkapnya
Larangan Hari Tasyrik dan Amalan yang Perlu Dilakukan, Catat Tanggalnya
Larangan Hari Tasyrik dan Amalan yang Perlu Dilakukan, Catat Tanggalnya

Dengan memahami larangan, amalan, dan keutamaan hari-hari ini, umat Islam dapat memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya untuk memperbanyak ibadah.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Puasa Dzulhijjah, Ini Puasa Lain yang Bisa Dilakukan Jelang Idul Adha
Tak Hanya Puasa Dzulhijjah, Ini Puasa Lain yang Bisa Dilakukan Jelang Idul Adha

Selain Puasa Dzulhijjah, jelang Hari Raya Idul Adha, ada puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, pahala yang didapat salah satunya untuk menghapus dosa setahun.

Baca Selengkapnya