120 Kata-Kata Ali Bin Abi Thalib Inspiratif dan Bermakna Dalam, Kaya Akan Pesan Moral
Kata-Kata Ali Bin Abi Thalib bisa jadi inspiras. Sahabat karib nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang bijak.
Kata-Kata Ali Bin Abi Thalib bisa jadi inspiras. Sahabat karib nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang bijak.
120 Kata-Kata Ali Bin Abi Thalib Inspiratif dan Bermakna Dalam, Kaya Akan Pesan Moral
Kata-Kata Ali Bin Abi Thalib bisa jadi inspirasi. Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang sahabat karib nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai sosok yang bijak dalam memberikan petuah dan nasihat.
Beliau sendiri adalah pemeluk agama Islam pertama, yang memiliki banyak sekali kata-kata bijak sebagai inspirasi manusia dalam menjalani kehidupan.
Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sosok yang dapat menjadi teladan dalam banyak permasalahan kehidupan. Ali bin Abi Thalib dapat membantu kita memahami hubungan pribadi dan spiritualnya dengan Nabi, serta pelajaran yang dapat diambil dari interaksi mereka.
Dari pengalaman hidupnya, kita dapat mengambil inspirasi dalam menghadapi tantangan, mengutamakan kebenaran, dan berperan sebagai individu yang bermanfaat bagi masyarakat. Dan dengan kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib, Anda bisa lebih termotivasi dalam menjalani kehidupan yang lebih islami.
Dilansir dari dream.co.id dan liputan6.com, berikut ini adalah kumpulan kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib yang telah dirangkum khusus untuk Anda.
-
Apa nasihat Ali bin Abi Thalib tentang harapan? Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia. – Ali bin Abi Thalib
-
Kata bijak Ali bin Abi Thalib apa yang menggambarkan tentang mencintai seseorang? Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu akan menjadi musuh. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan menjadi kekasih.
-
Bagaimana Ali bin Abi Thalib mengajarkan cara berfikir? Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya. – Ali bin Abi Thalib
-
Bagaimana cara kata-kata bijak islam menginspirasi? Kata Bijak Islami tentang Kehidupan 1. Hidup adalah ujian, maka hadapilah dengan sabar dan tawakal kepada Allah.
-
Siapa yang Ali bin Abi Thalib ingatkan untuk tidak gunakan kata-kata tajam? Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara. – Ali bin Abi Thalib
-
Bagaimana cara kata-kata motivasi Islami menginspirasi? Kata-kata motivasi Islami singkat juga dapat menjadi pengingat dan penyemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim.
Sejarah Hidup Ali Bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib berasal dari keluarga Quraisy yang memiliki kedudukan terhormat.
Ali lahir di Ka'bah pada hari Jumat tanggal 13 Rajab tahun 21 sebelum hijrah atau sekitar tahun 599 Masehi. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara.
Mengutip laman Universitas Islam An Nur Lampung, Ali memiliki tiga kakak laki-laki, yaitu Thalib, Aqil, dan Ja'far, yang semuanya juga memiliki peran penting dalam perkembangan awal Islam.
Ayahnya adalah Abu Thalib bin Abdul Muthalib, merupakan pemimpin dari suku Bani Hasyim, yang juga merupakan saudara kandung dari Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah dari Nabi Muhammad SAW. Ibu Ali adalah Fatimah binti Asad, seorang wanita solehah yang termasuk dalam keluarga Ahlul Bait.
Ali menikah dengan Fatimah binti Muhammad, putri kesayangan Nabi Muhammad. Pernikahan ini dianggap sebagai salah satu ikatan yang kuat antara keluarga Nabi dan keluarga Ali.
Dari pernikahan mereka, lima anak lahir yakni Hasan, Husain, Zainab, Ummu Kultsum, dan Muhsin. Sayangnya, Muhsin meninggal saat masih bayi.
Ali juga melakukan pernikahan dengan beberapa wanita setelah wafatnya Fatimah. Dari pernikahan-pernikahan tersebut, Ali memiliki lebih banyak anak lagi, termasuk Muhammad Al-'Abbas, Abdullah, Abu Bakar, Utsman, Umar, Ubaidillah, dan Muhammad Al-Ashghar.
Kehidupan keluarga Ali bin Abi Thalib mencerminkan hubungan dekat mereka dengan Nabi Muhammad serta peran penting mereka dalam perkembangan awal Islam.
Mereka memiliki tempat yang signifikan dalam sejarah dan kisah-kisah mereka memberikan wawasan tentang nilai-nilai keberanian, kesetiaan, dan spiritualitas dalam kerangka kehidupan keluarga dan masyarakat Muslim.
Peran Ali Bin Abi Thalib dalam Agama Islam
Ali bin Abi Thalib memiliki peran yang sangat signifikan dalam menyebarkan dan mempertahankan ajaran Islam. Berikut di antaranya;
1. Dakwah dan Penyiaran Ajaran Islam
Sejak awal, Ali sangat mendukung dakwah dan menyampaikan ajaran Islam. Dia membantu Nabi dalam menyebarkan pesan Islam kepada orang Quraisy, baik secara diam-diam maupun terang-terangan. Keberanian dan komitmennya dalam menyampaikan pesan Allah membantu membangun basis pengikut awal Islam.
2. Hijrah ke Madinah
Ali juga ikut serta dalam hijrah ke Madinah bersama Nabi dan keluarganya. Langkah ini menunjukkan kesetiaannya terhadap Islam dan Nabi, serta keinginan untuk mendukung perkembangan Islam di kota baru ini.
3. Keterlibatan dalam Peperangan
Ali adalah pejuang yang berani dan tangguh di medan perang. Dia terlibat dalam banyak peperangan penting yang dihadapi oleh kaum Muslimin melawan musuh-musuh Islam.
Keberaniannya dalam medan perang membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan ditakuti oleh musuh-musuh Islam.
4. Pemegang Panji-panji Rasulullah
Ali memiliki peran istimewa dalam beberapa peperangan dengan memegang panji-panji Rasulullah sendiri. Ini menunjukkan kepercayaan Nabi terhadap keberanian dan dedikasi Ali dalam memimpin pasukan Muslimin dalam pertempuran.
5. Perjuangan melawan Musailamah al-Kadzab
Keberanian Ali dalam memimpin pasukan Muslimin dalam pertempuran melawan Musailamah al-Kadzab menunjukkan dedikasinya untuk mempertahankan ajaran Islam dari ancaman dan penyesatan
Kata-kata Ali Bin Abi Thalib Inspiratif dan Bermakna
1. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia. – Ali bin Abi Thalib
2. Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu. – Ali bin Abi Thalib
3. Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya. – Ali bin Abi Thalib
4. Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara. – Ali bin Abi Thalib
5. Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib
6. Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. – Ali bin Abi Thalib
7. Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya. – Ali bin Abi Thalib
8. Jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu.
9. Hiduplah dengan rendah hati, tak peduli seberapa banyak kekayaanmu. Berpikirlah positif, tak peduli seberapa keras kehidupan yang kamu jalani. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit.
10. Tetaplah menjalin hubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, maafkanlah orang yang berbuat salah padamu, dan jangan berhenti mendoakan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi. – Ali bin Abi Thalib
11. Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik selalu cantik. – Ali bin Abi Thalib
12. Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih. – Ali bin Abi Thalib
13. Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali bin Abi Thalib
14. Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri. – Ali bin Abi Thalib
15. Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. – Ali bin Abi Thalib
16. Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. – Ali bin Abi Thalib
17. Diberkatilah dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari melihat kesalahan orang lain. – Ali bin Abi Thalib
18. Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. – Ali bin Abi Thalib
19. Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah. Karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap bintang-bintang tampak bersinar lebih terang. – Ali bin Abi Thalib
20. Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasihat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. – Ali bin Abi Thalib
21. Aku tidak akan meninggalkan Sunah Nabi demi kepentingan siapapun. – Ali bin Abi Thalib
22. Firman Allah adalah obat bagi hati. – Ali bin Abi Thalib
23. Memaafkan adalah kemenangan terbaik. – Ali bin Abi Thalib
24. Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian. – Ali bin Abi Thalib
25. Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah mengumbar janji ketika sedang bergembira. – Ali bin Abi Thalib
26. Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib
27. Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku. – Ali bin Abi Thalib
28. Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh. – Ali bin Abi Thalib
29. Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan biarkan kebaikan yang telah kamu lakukan itu hanya diketahui olehmu. – Ali bin Abi Thalib
30. Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak bisa menemukan, dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. – Ali bin Abi Thalib
31. Selalu ada cahaya bagi orang yang mau melihat. – Ali bin Abi Thalib
32. Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda. – Ali bin Abi Thalib
33. Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri. – Ali bin Abi Thalib
34. Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. – Ali bin Abi Thalib
35. Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu. – Ali bin Abi Thalib
36. Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh. – Ali bin Abi Thalib
37. Tidak ada yang lebih menyakiti hati daripada dosa. – Ali bin Abi Thalib
38. Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. – Ali bin Abi Thalib
39. Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. – Ali bin Abi Thalib
40. Betapa terhormatnya ilmu, karena orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, karena orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. – Ali bin Abi Thalib
41. Jangan merasa kesepian berada di atas jalan kebenaran hanya karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib
42. Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib
43. Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang. – Ali bin Abi Thalib
44. Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib
45. Kehidupan ini tidak lain hanyalah seperti bayangan awan, mimpinya seorang yang tertidur. – Ali bin Abi Thalib
46. Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. – Ali bin Abi Thalib
47. Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib
48. Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. – Ali bin Abi Thalib
49. Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. – Ali bin Abi Thalib
50. Abaikan rasa sakit, atau jika tidak maka kamu tidak akan pernah merasa bahagia. – Ali bin Abi Thalib
51. Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. – Ali bin Abi Thalib
52. Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu. – Ali bin Abi Thalib
53. Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu menjadi tahanan. – Ali bin Abi Thalib
54. Jangan mengikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi. – Ali bin Abi Thalib
55. Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. – Ali bin Abi Thalib
56. Orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera kehidupannya. – Ali bin Abi Thalib
57. Balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan dirimu lebih baik. – Ali bin Abi Thalib
58. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia. – Ali bin Abi Thalib
59. Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali bin Abi Thalib
60. Ucapan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yang diwarisi dari nenek moyang. – Ali bin Abi Thalib
61. Jadilah manusia yang baik dalam pandangan Allah. Jadilah manusia yang buruk dalam pandangan sendiri. Jadilah manusia yang biasa dalam pandangan orang lain. – Ali bin Abi Thalib
62. Jangan menasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu. – Ali bin Abi Thalib
63. Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah. – Ali bin Abi Thalib
64. Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat. Dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari. – Ali bin Abi Thalib
65. Jika ada kata-kata yang melukai hati, menunduklah dan biarkan ia melewatimu. (jangan dimasukkan hati agar tidak lelah hatimu). – Ali bin Abi Thalib
66. Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga situasi: 1) Tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam situasi perang; 2) Tidak diketahui orang yang penyabar kecuali ketika sedang marah; 3) Tidak diketahui sebagai teman kecuali ketika temannya sedang butuh. – Ali bin Abi Thalib
67. Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada keadaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada musyawarah. – Ali bin Abi Thalib
68. Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di saat tiada orang yang melihatmu. – Ali bin Abi Thalib
69. Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal; kepercayaan, cinta dan rasa hormat. – Ali bin Abi Thalib
70. Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat. – Ali bin Abi Thalib
71. Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. – Ali bin Abi Thalib
72. Angin tak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya. – Ali bin Abi Thalib
73. Jangan pernah merasa kesepian di atas jalan kebenaran hanya karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib
74. Diam sampai engkau diminta untuk berbicara, lebih baik daripada kau terus berbicara sampai diminta untuk diam. – Ali bin Abi Thalib
75. Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu. – Ali bin Abi Thalib
76. Takwa adalah takut kepada Allah, melaksanakan segala sesuatu yang datang dari-Nya, ridha dengan karunia-Nya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut kematian. – Ali bin Abi Thalib
77. Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya. – Ali bin Abi Thalib
78. Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu masuklah ke dalamnya, sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri. – Ali bin Abi Thalib
79. Telanlah amarahmu, sebab kau tidak pernah menemukan minuman yang dapat meninggalkan rasa lebih manis daripada itu. – Ali bin Abi Thalib
80. Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu dapat menghalanginya dari kebenaran dan panjang angan-angan dapat membuatnya lupa akhirat. – Ali bin Abi Thalib
81. Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang baik. – Ali bin Abi Thalib
82. Jadilah orang yang dermawan, tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tapi jangan menjadi orang yang kikir. – Ali bin Abi Thalib
83. "Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta, dan rasa hormat." – Ali bin Abi Thalib
84. "Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu." – Ali bin Abi Thalib
85. "Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya." – Ali bin Abi Thalib
86. "Dua jenis manusia yang tak akan merasa kenyang selama-lamanya: pencari ilmu dan pencari harta." – Ali bin Abi Thalib
87. "Ikatlah ilmu dengan menulis." – Ali bin Abi Thalib
88. "Sifat pemarah adalah musuh utama akal." – Ali bin Abi Thalib
89. "Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu ia akan menjadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti ia akan menjadi kekasihmu." – Ali bin Abi Thalib
90. "Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat." – Ali bin Abi Thalib
91. "Dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang diremehkan oleh pelakunya." – Ali bin Abi Thalib
92. "Aku tidak sebaik yang kau ucapkan, tapi aku juga tidak seburuk apa yang terlintas di dalam hatimu." – Ali bin Abi Thalib
93. "Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin." – Ali bin Abi Thalib
94. "Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit." – Ali bin Abi Thalib
95. "Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi maka senangilah apa yang terjadi." – Ali bin Abi Thalib
96. "Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu." – Ali bin Abi Thalib
97. "Saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku." – Ali bin Abi Thalib
98. "Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit." – Ali bin Abi Thalib
99. "Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha Besar’. " – Ali bin Abi Thalib
100. "Seseorang yang putus asa melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, tetapi orang yang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan."– Ali bin Abi Thalib
101. "Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya." – Ali bin Abi Thalib
102. "Apabila kau jatuh miskin, berdaganglah dengan Allah, yaitu dengan cara memperbanyak sedekah." – Ali bin Abi Thalib
103. "Memaafkan adalah kemenangan terbaik."
104. "Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu".
105. "Angin tidak berembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya".
106. "Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai".
107. "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia" .
108. "Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya".
109. "Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara" .
110. “Seorang yang benar-benar kawan karib ialah yang menjaga kepentinganmu dikala engkau sedang berada jauh darinya.” - Ali bin Abi Thalib
111. “Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya.” - Ali bin Abi Thalib
112. “Jangan mengucapkan kata-kata yang menertawakan pribadi seseorang walaupun engkau hanya menirukan sesuatu yang dikatakan oleh orang lain.” - Ali bin Abi Thalib
113. “Jangan membuat kecewa orang yang telah berbaik sangka terhadapmu, dan jangan melanggar hak saudaramu semata-mata disebabkan kau begitu yakin akan kuatnya hubungan dengannya. Seseorang yang selalu kau langgar haknya tidak akan rela menjadi saudaramu.” - Ali bin Abi Thalib
114. “Seseorang tak patut disebut sebagai teman bila ia tak menjaga hak kawannya dalam tiga keadaan, ketika ia ditimpa bencana, ketika sedang bepergian jauh dan ketika ia meninggal dunia.” - Ali bin Abi Thalib
115. Jadilah orang yang dermawan, tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tapi jangan menjadi orang yang kikir. – Ali bin Abi Thalib
116. Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib
117. Siapa yang memandang dirinya buruk, maka dia adalah orang yang baik. Dan siapa yang memandang dirinya baik, dia adalah orang yang buruk. – Ali bin Abi Thalib
118. Jangan gunakan kefasihan bicaramu (mendebat) di hadapan ibumu yang dahulu mengajarimu berbicara. – Ali bin Abi Thalib
119. Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib
120. Jangan kenali kebenaran berdasarkan individu-individu. Kenalilah kebenaran itu sendiri, otomatis kau akan kenal siapa di pihak yang benar. – Ali bin Abi Thalib