3 Proses Oogenis Serta Hormon yang Berpengaruh, Jaga Sistem Reproduksi
Merdeka.com - Di balik terciptanya seorang manusia, terdapat tahapan panjang. Tahapan ini melibatkan pembentukan sel sperma dan sel telur melalui proses yang disebut spermatogenesis dan oogenesis. Hingga akhirnya saling menemukan satu sama lain. Bagaimanakah prosesnya?
Hal tersebut semuanya bermula dari proses gametogenesis. Ini merupakan proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Sebelum saling bertemu dalam proses pembuahan, kedua sel kelamin ini perlu melalui proses pematangan untuk akhirnya dilepaskan.
Proses pematangan spermatozoa dinamakan spermatogenesis dan sel telur disebut oogenesis. Keduanya memiliki beberapa tahapan dalam prosesnya, yaitu tahap perbanyakan, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk.
-
Kapan pubertas perempuan dimulai? Pada umumnya, pubertas pada perempuan dimulai antara usia 8 hingga 13 tahun. Namun, ada kemungkinan beberapa anak perempuan menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum atau setelah rentang usia tersebut.
-
Kenapa pubertas perempuan terjadi? Perubahan hormonal menjadi penyebab utama terjadinya pubertas. Proses ini dimulai di otak, khususnya di hipotalamus, yang mengeluarkan hormon pelepas gonadotropin (GnRH). Hormon ini kemudian merangsang kelenjar pituitari untuk memproduksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH). Hormon-hormon ini berfungsi untuk merangsang ovarium dalam memproduksi estrogen, yang memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder pada perempuan.
-
Dimana embrio hewan ovipar berkembang? Dalam studi milik Wei Go et al., tahun 2019 dalam National Library of Medicine disebutkan bahwa oviparitas (bertelur) adalah pola reproduksi di mana betina bertelur yang terus berkembang secara mandiri dari induknya (dikeluarkan dari tubuh induk betina) hingga menetas.
-
Apa saja tahap perkecambahan? Berikut beberapa tahap atau urutan proses perkecambahan: Imbibisi, Pembentukan Enzim, Pemanjangan Sel Radikula.
-
Apa ciri khas perempuan saat pubertas? Perkembangan payudara menjadi salah satu tanda awal pubertas pada perempuan. Proses ini diawali dengan munculnya 'tunas payudara' atau breast buds, yang merupakan benjolan kecil di bawah puting susu. Seiring waktu, payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, meskipun laju dan ukuran akhirnya bervariasi di antara individu.
-
Apa yang terjadi pada tubuh di awal masa dewasa? Di awal masa dewasa, tubuh manusia mencapai puncak dalam hal kekuatan dan kebugaran. Pada tahap ini, massa otot, kepadatan tulang, dan kapasitas kardiovaskular berada pada titik optimal.
Begitu menakjubkannya tubuh perempuan, sel telur mereka bahkan sudah ada jauh sebelum masuk ke usia produktif. Menariknya, proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi dalam beberapa tahap. Ketika proses pembentukan ini tuntas, maka sel telur siap dibuahi ketika masuk masa ovulasi.
Agar kamu lebih mengetahui mengenai proses dari oogenesis, berikut 3 proses oogenis serta hormon yang berpengaruh dan tahapannya yang dilansir dari Sehatq.com.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di dalam kelenjar reproduksi. Dalam kelenjar ini, dihasilkan gamet (sel germinal) untuk proses pembentukan sel telur selanjutnya. Beberapa tahapan dari proses oogenesis ini antara lain:
Ketika masa perkembangan janin, beberapa sel yang ada di dalam sel telur perempuan berukuran lebih besar ketimbang yang lain. Sel-sel ini kemudian membelah diri (mitosis) menghasilkan jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium).
Proses oogenesis selanjutnya adalah fase pertumbuhan atau growth phase, yaitu fase yang paling lama. Pada tahap ini, sel induk telur berkembang menjadi sel telur yang lebih besar atau disebut dengan oosit primer. Oosit dengan ukuran lebih kecil akan menjadi badan polar pertama.
Oosit primer memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk telur, yaitu 23 pasang kromosom dan badan polar pertama. Kemudian, oosit sekunder akan kembali mengalami mitosis membentuk badan polar kedua dan ootid. Pada masa pubertas, bisa ditemukan sekitar 60.000 hingga 80.000 folikel primer di tiap sel telur.
Proses oogenesis berikutnya memasuki tahapan fase pematangan, yaitu ketika meiosis I sudah terpenuhi. Saat berada dalam tahap ini, dua sel haploid terbentuk dalam folikel, namun ukurannya berbeda.
Satu sel anak akan membentuk badan kutub, sementara sel anak lainnya masuk dalam tahap meiosis II. Kemudian, badan kutub akan membentuk dua badan kutub ketika oosit sekunder berada di tahap metafase meiosis kedua.
Dengan demikian, bisa dipahami bahwa proses pembentukan sel telur dimulai lewat meiosis (pembelahan yang menghasilkan 4 gamet) dan mitosis (pembelahan yang menghasilkan 2 sel anak identik). Apabila setelah proses degenerasi ootid tidak ada proses pembuahan, maka siklus pembentukan sel telur akan diulang kembali sejak awal. Tandanya, lapisan rahim akan dilepaskan dan perempuan akan mengalami menstruasi.
Hormon yang Berpengaruh
Dalam proses oogenesis terdapat beberapa hormon yang akan berpengaruh dalam proses ini. Tetapi, pada setiap orang, proses pembentukan sel telur bisa berlangsung berbeda dari yang lain. Beberapa hormon yang berpengaruh antara lain:
1. Luteinizing Hormone (homon LH)Hormon LH berfungsi mengatur sikus menstruasi dan juga ovulasi pada tubuh perempuan. Tak hanya itu, hormon LH juga merangsang pelepasan sel telur.
2. Follicle Stimulating Hormone (hormon FSH) Selain hormon LH, hormon FSH juga dikenal sebagai hormon penting untuk reproduksi. Ketika sel telur siap dibuahi, hormon FSH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.
3. Hormon Estrogen dan ProgesteronHormon estrogen akan sangat penting untuk membantu perkembangan reproduksi. Lalu, hormon progesteron yang akan bekerja untuk menebalkan dinding rahim sehingga sel telur tersebut dapat berkembang.
Fase Setelah Oogenesis
Setelah terjadi oogenesis, terdapat fase dimana adanya proses pembentukan sel telur, yaitu ovulasi. Normalnya, ovulasi terjadi sekitar 12 hari setelah hari pertama haid. Namun, rentang harinya bisa berbeda antara tiap perempuan. Siklus menstruasi rata-rata berkisr 28 hari. Fase-fase ini meliputi:
1. Fase FolikulerFase ini dimulai pada hari pertama menstruasi. Selama fase ini, hormon seperti FSH dan LH akan dilepaskan dan merangsang pertumbuhan sekitar 15-20 sel telur di dalam cangkangnya.
2. OvulasiFase ketika perempuan berada dalam masa paling subur, berlangsung selama 28 hingga 48 jam. Sel telur yang telah matang bergerak ke arah tuba falopi dan pada fase inilah bisa terjadi pembuahan saat sperma bertemu sel telur.
3. Fase LutealFase ketiga adalah kondisi ketika sel telur matang tidak dibuahi sehingga produksi hormon akan berhenti. Kemudian, sel telur akan larut perlahan dalam waktu 24 jam. Begitu pula halnya dengan lapisan rahim, juga akan luruh sehingga terjadi menstruasi. (mdk/raf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Organ reproduksi wanita memiliki berbagai macam fungsi penting.
Baca SelengkapnyaDalam anatomi wanita, alat reproduksi terdiri dari organ-organ seperti ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.
Baca SelengkapnyaApa itu ovulasi penting diketahui, khususnya bagi yang sedang merencanakan kehamilan.
Baca SelengkapnyaHewan ovovivipar merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.
Baca SelengkapnyaSaat masa ovulasi, suasana hati perempuan bisa menjadi sangat labil. Perasaan yang semula baik-baik saja bisa berubah menjadi sangat buruk dalam sekejap.
Baca SelengkapnyaUsia memiliki peran signifikan dalam kesuburan wanita. Oleh karena itu, wanita harus memaksimalkan waktu masa suburnya jika ingin memiliki anak.
Baca SelengkapnyaBenarkah fantasi dan gairah seksual wanita memuncak pada usia 20-an. Penelitian buktikan bahwa terdapat rentang usia berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaPerubahan payudara yang terjadi secara mendadak saat memasuki usia remaja biasanya berupa sejumlah hal ini:
Baca Selengkapnya