Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Proses Oogenis Serta Hormon yang Berpengaruh, Jaga Sistem Reproduksi

3 Proses Oogenis Serta Hormon yang Berpengaruh, Jaga Sistem Reproduksi Ilustrasi sel telur. ©2012 Shutterstock/Lukiyanova Natalia/frenta

Merdeka.com - Di balik terciptanya seorang manusia, terdapat tahapan panjang. Tahapan ini melibatkan pembentukan sel sperma dan sel telur melalui proses yang disebut spermatogenesis dan oogenesis. Hingga akhirnya saling menemukan satu sama lain. Bagaimanakah prosesnya?

Hal tersebut semuanya bermula dari proses gametogenesis. Ini merupakan proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Sebelum saling bertemu dalam proses pembuahan, kedua sel kelamin ini perlu melalui proses pematangan untuk akhirnya dilepaskan.

Proses pematangan spermatozoa dinamakan spermatogenesis dan sel telur disebut oogenesis. Keduanya memiliki beberapa tahapan dalam prosesnya, yaitu tahap perbanyakan, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk.

Orang lain juga bertanya?

Begitu menakjubkannya tubuh perempuan, sel telur mereka bahkan sudah ada jauh sebelum masuk ke usia produktif. Menariknya, proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi dalam beberapa tahap. Ketika proses pembentukan ini tuntas, maka sel telur siap dibuahi ketika masuk masa ovulasi.

Agar kamu lebih mengetahui mengenai proses dari oogenesis, berikut 3 proses oogenis serta hormon yang berpengaruh dan tahapannya yang dilansir dari Sehatq.com.

Proses Oogenesis

Proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di dalam kelenjar reproduksi. Dalam kelenjar ini, dihasilkan gamet (sel germinal) untuk proses pembentukan sel telur selanjutnya. Beberapa tahapan dari proses oogenesis ini antara lain:

  • Fase Penggandaan
  • Ketika masa perkembangan janin, beberapa sel yang ada di dalam sel telur perempuan berukuran lebih besar ketimbang yang lain. Sel-sel ini kemudian membelah diri (mitosis) menghasilkan jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium).

  • Fase Pertumbuhan
  • Proses oogenesis selanjutnya adalah fase pertumbuhan atau growth phase, yaitu fase yang paling lama. Pada tahap ini, sel induk telur berkembang menjadi sel telur yang lebih besar atau disebut dengan oosit primer. Oosit dengan ukuran lebih kecil akan menjadi badan polar pertama.

    Oosit primer memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk telur, yaitu 23 pasang kromosom dan badan polar pertama. Kemudian, oosit sekunder akan kembali mengalami mitosis membentuk badan polar kedua dan ootid. Pada masa pubertas, bisa ditemukan sekitar 60.000 hingga 80.000 folikel primer di tiap sel telur.

  • Fase Pematangan
  • Proses oogenesis berikutnya memasuki tahapan fase pematangan, yaitu ketika meiosis I sudah terpenuhi. Saat berada dalam tahap ini, dua sel haploid terbentuk dalam folikel, namun ukurannya berbeda.

    Satu sel anak akan membentuk badan kutub, sementara sel anak lainnya masuk dalam tahap meiosis II. Kemudian, badan kutub akan membentuk dua badan kutub ketika oosit sekunder berada di tahap metafase meiosis kedua.

    Dengan demikian, bisa dipahami bahwa proses pembentukan sel telur dimulai lewat meiosis (pembelahan yang menghasilkan 4 gamet) dan mitosis (pembelahan yang menghasilkan 2 sel anak identik). Apabila setelah proses degenerasi ootid tidak ada proses pembuahan, maka siklus pembentukan sel telur akan diulang kembali sejak awal. Tandanya, lapisan rahim akan dilepaskan dan perempuan akan mengalami menstruasi.

    Hormon yang Berpengaruh

    Dalam proses oogenesis terdapat beberapa hormon yang akan berpengaruh dalam proses ini. Tetapi, pada setiap orang, proses pembentukan sel telur bisa berlangsung berbeda dari yang lain. Beberapa hormon yang berpengaruh antara lain:

    1. Luteinizing Hormone (homon LH)Hormon LH berfungsi mengatur sikus menstruasi dan juga ovulasi pada tubuh perempuan. Tak hanya itu, hormon LH juga merangsang pelepasan sel telur.

    2. Follicle Stimulating Hormone (hormon FSH) Selain hormon LH, hormon FSH juga dikenal sebagai hormon penting untuk reproduksi. Ketika sel telur siap dibuahi, hormon FSH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.

    3. Hormon Estrogen dan ProgesteronHormon estrogen akan sangat penting untuk membantu perkembangan reproduksi. Lalu, hormon progesteron yang akan bekerja untuk menebalkan dinding rahim sehingga sel telur tersebut dapat berkembang.

    Fase Setelah Oogenesis

    Setelah terjadi oogenesis, terdapat fase dimana adanya proses pembentukan sel telur, yaitu ovulasi. Normalnya, ovulasi terjadi sekitar 12 hari setelah hari pertama haid. Namun, rentang harinya bisa berbeda antara tiap perempuan. Siklus menstruasi rata-rata berkisr 28 hari. Fase-fase ini meliputi:

    1. Fase FolikulerFase ini dimulai pada hari pertama menstruasi. Selama fase ini, hormon seperti FSH dan LH akan dilepaskan dan merangsang pertumbuhan sekitar 15-20 sel telur di dalam cangkangnya.

    2. OvulasiFase ketika perempuan berada dalam masa paling subur, berlangsung selama 28 hingga 48 jam. Sel telur yang telah matang bergerak ke arah tuba falopi dan pada fase inilah bisa terjadi pembuahan saat sperma bertemu sel telur.

    3. Fase LutealFase ketiga adalah kondisi ketika sel telur matang tidak dibuahi sehingga produksi hormon akan berhenti. Kemudian, sel telur akan larut perlahan dalam waktu 24 jam. Begitu pula halnya dengan lapisan rahim, juga akan luruh sehingga terjadi menstruasi. (mdk/raf)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya, Ketahui Cara Menjaga Kesehatannya
    Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya, Ketahui Cara Menjaga Kesehatannya

    Organ reproduksi wanita memiliki berbagai macam fungsi penting.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Alat Reproduksi Wanita beserta Fungsi dan Cara Menjaganya
    Mengenal Alat Reproduksi Wanita beserta Fungsi dan Cara Menjaganya

    Dalam anatomi wanita, alat reproduksi terdiri dari organ-organ seperti ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.

    Baca Selengkapnya
    Apa Itu Ovulasi? Kenali Tanda dan Waktu Terjadinya
    Apa Itu Ovulasi? Kenali Tanda dan Waktu Terjadinya

    Apa itu ovulasi penting diketahui, khususnya bagi yang sedang merencanakan kehamilan.

    Baca Selengkapnya
    Hewan Ovovivipar: Pengertian, Contoh dan Ciri-cirinya
    Hewan Ovovivipar: Pengertian, Contoh dan Ciri-cirinya

    Hewan ovovivipar merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.

    Baca Selengkapnya
    Ovulasi Bikin Perempuan Moody? Ternyata Ini Penjelasannya
    Ovulasi Bikin Perempuan Moody? Ternyata Ini Penjelasannya

    Saat masa ovulasi, suasana hati perempuan bisa menjadi sangat labil. Perasaan yang semula baik-baik saja bisa berubah menjadi sangat buruk dalam sekejap.

    Baca Selengkapnya
    Masa Subur Wanita Sampai Umur Berapa? Penting Tahu
    Masa Subur Wanita Sampai Umur Berapa? Penting Tahu

    Usia memiliki peran signifikan dalam kesuburan wanita. Oleh karena itu, wanita harus memaksimalkan waktu masa suburnya jika ingin memiliki anak.

    Baca Selengkapnya
    Pada Usia Berapa Fantasi Seksual Seseorang Memuncak? Apakah pada Usia 20-an?
    Pada Usia Berapa Fantasi Seksual Seseorang Memuncak? Apakah pada Usia 20-an?

    Benarkah fantasi dan gairah seksual wanita memuncak pada usia 20-an. Penelitian buktikan bahwa terdapat rentang usia berbeda pada pria dan wanita.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Terjadinya Perubahan Payudara Secara Mendadak pada Remaja Putri, Ketahui Perubahan yang Bisa Terjadi
    Penyebab Terjadinya Perubahan Payudara Secara Mendadak pada Remaja Putri, Ketahui Perubahan yang Bisa Terjadi

    Perubahan payudara yang terjadi secara mendadak saat memasuki usia remaja biasanya berupa sejumlah hal ini:

    Baca Selengkapnya