Anemia Adalah Kondisi Kekurangan Sel Darah Merah yang Sehat, Ketahui Gejalanya
Merdeka.com - Anemia secara umum didefinisikan sebagai berkurangnya konsentrasi hemoglobin di dalam tubuh. Anemia bukan suatu keadaan spesifik, melainkan dapat disebabkan oleh bermacam-macam reaksi patologis dan fisiologis.
Anemia ringan hingga sedang mungkin tidak menimbulkan gejala objektif, namun dapat berlanjut ke keadaan anemia berat dengan gejala-gejala keletihan takipnea, napas pendek saat beraktivitas, takikardia, dilatasi jantung, dan gagal jantung.
Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia.Gejala yang samar pada anemia ringan hingga sedang menyulitkan deteksi sehingga sering terlambat ditanggulangi. Keadaan ini berkaitan erat dengan meningkatnya risiko kematian pada anak.
-
Kenapa donor darah bisa menyebabkan anemia? Karena itu, bagi mereka yang mendonorkan darah secara rutin, risiko terkena anemia, terutama anemia defisiensi besi, lebih tinggi. Bahkan, sekitar 35% pendonor rutin dilaporkan mengalami kekurangan zat besi.
-
Apa penyebab utama anemia defisiensi besi? 'Saat Anda mendonorkan darah, Anda secara efektif kehilangan darah,' jelas sumber tersebut. Karena itu, bagi mereka yang mendonorkan darah secara rutin, risiko terkena anemia, terutama anemia defisiensi besi, lebih tinggi. Bahkan, sekitar 35% pendonor rutin dilaporkan mengalami kekurangan zat besi.
-
Bagaimana Anemia Aplastik muncul? Anemia aplastik adalah salah satu bentuk kelainan darah yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.
-
Apa ciri-ciri anemia akut? Ciri-ciri anemia akut adalah gejala-gejala yang timbul akibat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup dalam waktu lama. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anemia akut yang umum terjadi: • Kelelahan yang berlebihan. Penderita anemia akut akan merasa cepat lelah dan lemas karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. • Pucat. Kulit, bibir, kuku, dan gusi penderita anemia akut akan tampak pucat karena kurangnya hemoglobin yang memberi warna merah pada darah. • Sesak nafas. Penderita anemia akut akan mengalami kesulitan bernapas karena tubuh berusaha untuk mengompensasi kekurangan oksigen.
-
Siapa yang rentan terkena anemia? Anemia adalah kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak yang mengalami anemia akan merasa lelah, lemah, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Apa itu Anemia Aplastik? Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang.
Mengenal Anemia
Anemia adalah defisiensi jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) yang dikandungnya. Kekurangan sel darah merah membatasi pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan sel jaringan.
Sementara itu, dalam pengertian lain anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah sehingga tidak dapat memenuhi fungsi untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer, yang ditandai oleh menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah normal.
Klasifikasi anemia berdasarkan pada ukuran dan kandungan hemoglobin dalam sel dibedakan menjadi anemia sel-makrositik (besar), normositik (normal), dan mikrositik (kecil) dan kandungan hemoglobin- hipokromik (warna pucat) dan normokromik (warna normal) menurut WHO, anemia diklasifikasikan menurut umur dan jenis kelamin.
Penyebab Anemia
Anemia terjadi karena berbagai penyebab yang berbeda di setiap wilayah atau negara. Terdapat enam faktor yang sering menyebabkan kejadian anemia, pertama adalah rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya, yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi makanan sumber zat besi. Zat gizi lain yang menyebabkan terjadinya anemia adalah kekurangan vitamin A, vitamin C, asam folat, riboflavin, dan vitamin B12.
Kedua, penyerapan zat besi yang rendah, disebabkan komponen penghambat di dalam makanan seperti fitat. Rendahnya zat besi pada bahan makanan nabati menyebabkan zat besi tidak dapat diserap dan digunakan oleh tubuh.
Ketiga, malaria terutama pada anak-anak dan wanita hamil. Keempat, parasit seperti cacing (hookworm) dan lainnya (skistosomiasis). Kelima, infeksi akibat penyakit kronis maupun sistemik (misalnya: HIV/AIDS). Keenam, gangguan genetik seperti hemoglobinopati dan sickle cell trait.
Adapun faktor-faktor yang mendorong terjadinya anemia gizi pada usia remaja adalah adanya penyakit infeksi yang kronis, menstruasi yang berlebihan pada remaja putri, pendarahan yang mendadak seperti kecelakaan, dan jumlah makanan atau penyerapan diet yang buruk dari zat besi, vitamin B12, vitamin B6, vitamin C, serta tembaga.
Gejala Anemia
Anemia adalah keadaan yang tidak normal dan harus dicari penyebabnya. Anamnesis, pemeriksaan fisik dan, pemeriksaan laboratorium sederhana berguna dalam evaluasi penderita anemia.
Gejala anemia secara umum menurut University of North Carolina adalah cepat lelah, pucat (kuku, bibir, gusi, mata, kulit kuku, dan telapak tangan), jantung berdenyut kencang saat melakukan aktivitas ringan, napas tersengal atau pendek saat melakukan aktivitas ringan, nyeri dada, pusing, mata berkunang, cepat marah (mudah rewel pada anak), dan tangan serta kaki dingin atau mati rasa.
Gejala anemia karena defisiensi zat besi bergantung pada kecepatan terjadinya anemia pada diri seseorang. Gejalanya dapat berkaitan dengan kecepatan penurunan kadar hemoglobin, karena penurunan kadar hemoglobin memengaruhi kapasitas membawa oksigen, maka setiap aktivitas fisik pada anemia defisiensi zat besi akan menimbulkan sesak napas.
Faktor Risiko Anemia
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko anemia adalah:
1. Diet yang kekurangan vitamin dan mineral tertentu.
Pola makan yang secara konsisten rendah zat besi, vitamin B-12 dan folat meningkatkan risiko anemia.
2. Gangguan usus.
Memiliki gangguan usus yang memengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil dapat menempatkan Anda pada risiko anemia.
3. Haid.
Secara umum, wanita yang belum mengalami menopause memiliki risiko anemia defisiensi besi yang lebih besar daripada pria dan wanita pascamenopause. Menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
4. Kehamilan.
Jika Anda sedang hamil dan tidak mengonsumsi multivitamin dengan asam folat dan zat besi, Anda berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
5. Kondisi kronis.
Jika Anda memiliki kanker, gagal ginjal, diabetes atau kondisi kronis lainnya, Anda bisa berisiko terkena anemia penyakit kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah. Kehilangan darah yang lambat dan kronis akibat ulkus atau sumber lain di dalam tubuh Anda dapat menghabiskan simpanan zat besi dalam tubuh Anda, yang menyebabkan anemia defisiensi besi.
6. Faktor genetik keluarga.
Jika keluarga Anda memiliki riwayat anemia turunan, seperti anemia sel sabit, Anda juga mungkin berisiko tinggi mengalami kondisi tersebut.
7. Faktor lain.
Riwayat infeksi, penyakit darah, dan gangguan autoimun tertentu meningkatkan risiko anemia. Alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat memengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.
8. Usia.
Orang yang berusia di atas 65 tahun berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Komplikasi Akibat Anemia
Jika tidak diobati, masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat anemia adalah;
Cara Mencegah Anemia
Banyak jenis anemia yang tidak dapat dicegah. Tetapi Anda dapat menghindari anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin dengan makan makanan yang mencakup beragam vitamin dan mineral, seperti;
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) merupakan salah satu pemeriksaan rutin yang dilakukan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaAnemia akut adalah kondisi saat sel darah merah mengalami penurunan yang drastis. Ciri-ciri anemia akut melibatkan rasa lelah, nyeri, hingga sakit kepala.
Baca SelengkapnyaSalah satu kondisi medis yang berupa kelainan darah akibat berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.
Baca SelengkapnyaSebelum tutup usia, Babe Cabita sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena anemia aplastik.
Baca SelengkapnyaKondisi anemia mungkin dialami oleh seseorang usai melakukan donor darah. Ketahui penyebabnya:
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak karena mempengaruhi mulai nafsu makan, gangguan perilaku, emosi dan motorik anak.
Baca SelengkapnyaLebih dari 43 persen remaja perempuan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berpotensi mengalami penyakit ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu fungsi eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beberapa jenis sayur dan buah dapat membantu produksi pembentukan sel darah dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaCara meningkatkan HB dengan cepat bisa melakukan beberapa langkah ini.
Baca SelengkapnyaHemoglobin rendah pada ibu hamil merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani.
Baca SelengkapnyaKelelahan adalah masalah umum yang sering diabaikan, namun bisa menjadi indikator dari kondisi medis yang mendasarinya.
Baca Selengkapnya