Ciri-ciri Anemia Akut, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Anemia akut adalah kondisi saat sel darah merah mengalami penurunan yang drastis. Ciri-ciri anemia akut melibatkan rasa lelah, nyeri, hingga sakit kepala.
Kondisi ini terjadi jika sel darah merah menurun secara drastis.
Ciri-ciri Anemia Akut, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Anemia merujuk pada kondisi ketika seseorang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga jika jumlahnya berkurang, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Dalam kasus anemia akut, penurunan jumlah sel darah merah terjadi dengan cepat dan tiba-tiba, menyebabkan gejala yang mengganggu dan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri anemia aku, penyebab dan cara mencegahnya.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah anemia? Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama dalam memastikan kesehatan ibu dan anak. Sebagai garda terdepan, bidan memainkan peran vital dalam mencegah berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia, yang kerap mengintai ibu hamil dan remaja putri.
-
Kenapa anemia berbahaya untuk anak? Kondisi ini dapat menghambat perkembangan otak, menyebabkan gangguan motorik dan fisik, hingga berdampak pada stunting.
-
Siapa yang rentan terkena anemia? Anemia adalah kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak yang mengalami anemia akan merasa lelah, lemah, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Bagaimana Anemia Aplastik muncul? Anemia aplastik adalah salah satu bentuk kelainan darah yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.
-
Kenapa anemia berbahaya bagi remaja putri? Terjadinya anemia ini memperbesar risiko mereka melahirkan anak stunting
-
Apa itu Anemia Aplastik? Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang.
Ciri-ciri Anemia Akut
Ciri-ciri anemia akut adalah gejala-gejala yang timbul akibat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup dalam waktu lama. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anemia akut yang umum terjadi:
• Kelelahan yang berlebihan. Penderita anemia akut akan merasa cepat lelah dan lemas karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. • Pucat. Kulit, bibir, kuku, dan gusi penderita anemia akut akan tampak pucat karena kurangnya hemoglobin yang memberi warna merah pada darah. • Sesak nafas. Penderita anemia akut akan mengalami kesulitan bernapas karena tubuh berusaha untuk mengompensasi kekurangan oksigen. • Nyeri perut. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri perut yang disebabkan oleh gangguan pada organ-organ pencernaan, seperti lambung, usus, atau limpa.
• Nyeri dan pegal pada leher. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri dan pegal pada leher karena peningkatan tekanan darah dan detak jantung. • Sakit kepala. Penderita anemia akut bisa alami sakit kepala akibat kurangnya aliran darah ke otak. • Detak jantung cepat. Penderita anemia akut bisa merasakan jantung berdebar-debar karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. • Mudah memar. Alami memar atau perdarahan karena kurangnya sel darah merah dan trombosit yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah.
Penyebab Anemia Akut
Anemia akut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: • Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat. • Perdarahan berat yang menyebabkan kehilangan darah secara cepat. • Kerusakan sumsum tulang yang mengganggu produksi sel darah merah. • Penghancuran sel darah merah yang terlalu cepat.
Pengobatan Anemia Akut Secara umum, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain:
• Konsumsi suplemen zat besi. Zat besi adalah salah satu bahan penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen pada sel darah merah. Kekurangan zat besi akan mengganggu produksi sel darah merah. Suplemen zat besi bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi. • Konsumsi vitamin C. Vitamin C berperan membantu penyerapan zat besi lebih baik di dalam tubuh. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang membentuk dinding pembuluh darah. Vitamin C bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, kiwi, brokoli, dan paprika.
• Konsumsi vitamin B12 dan asam folat. Vitamin B12 dan asam folat juga diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang besar dan tidak matang. Vitamin B12 bisa didapatkan dari makanan hewani, seperti daging, telur, susu, dan keju. Asam folat bisa didapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal gandum, dan buah-buahan.
• Operasi Operasi bisa menjadi pilihan pengobatan anemia akut jika penyebabnya adalah adanya gangguan pada organ tertentu yang menyebabkan perdarahan atau penghancuran sel darah merah. Contohnya adalah operasi untuk mengangkat limpa yang membesar (splenektomi), operasi untuk menghentikan perdarahan pada saluran pencernaan (gastrektomi), atau operasi untuk mengangkat tumor atau kanker pada sumsum tulang (transplantasi sumsum tulang).
• Transfusi darah. Prosedur medis ini bertujuan untuk memberikan darah atau komponen darah dari donor ke penerima melalui infus. Transfusi darah bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dan mengatasi anemia akibat perdarahan berat atau kerusakan sumsum tulang.